PERAN MEDIA SOSIAL DALAM “MEMBUMIKAN” PESAN KESADARAN EKOLOGIS

Tadi malam, Senin (24/9) saya bersama beberapa orang blogger Indonesia diundang oleh UNDP Indonesia dan IDBlognetwork untuk berdiskusi seputar Bagaimana Media Sosial di Indonesia dapat berkontribusi untuk menyingkap ‘mitos’ tentang Perubahan Iklim (Climate Change). Bertempat di UNDP Indonesia office, Jakarta Papua Ruang Rapat Gedung Menara Thamrin, lantai 7 Jl. MH Thamrin kav. 03, Jakarta Selatan kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan “Social Good Summit”— sebuah gerakan global untuk membicarakan tantangan terbesar yang dunia hadapi saat ini.

Seperti diungkap pada situsnya tujuan utama digelarnya kegiatan ini adalah:  “How can new technology and new media create solutions for the biggest problems facing my community?”. atau bagaimana teknologi baru dan media baru menciptakan solusi untuk masalah terbesar yang dihadapi komunitas saya”?. Pertanyaan tersebut akan dijawab dalam sebuah diskusi lokal yang intens dan  suara-suara serta ide-ide dari orang di mana-mana tersebut menjadi sebuah rujukan untuk membawa bersama sebuah komunitas sosial global yang baik, mengatasi pertanyaan yang sama, bertukar informasi dan berbagi semangat yang sama dan hashtag # SGSglobal yang sama.

Pada kesempatan tersebut, saya bertemu dengan sejumlah blogger seperti Wijayakusumah atau Om Jay penasehat Blogger Bekasi, mbak Mira Sahid dari Emak-Emak Blogger, mbak Eka Situmorang dari Kopdar Jakarta, Irayani Queencyputri dari Blogger Makassar Anging Mammiri, mbak Luvie Melati dari Blogger Depok, Mas Ahmad Gener Wakulu (jurnalis), Bradley Marisa dari Blogger Maluku/Depok serta Fadhli sang mahasiswa President University Cikarang yang juga seorang Blogger.. Dipandu oleh moderator Anjari Umarijanto, sang “eyang”, founder detikblogger serta Ketua Steering Committee Blogger Nusantara, diskusi ini berjalan begitu menarik, santai dan mencerahkan.

Tema sentral tentang “Perubahan Iklim” ternyata memang cukup “berat” untuk didiskusikan meski memang tema ini senantiasa dibincangkan diberbagai media. Beberapa blogger mengakui isu ini –meski cukup familiar–namun belum cukup memiliki pengetahuan memadai untuk soal tersebut. Seperti dikutip dari link ini: 

Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun. Unsur-unsur Perubahan Iklim yang dapat dikenali adalah munculnya fenomena adanya peningkatan suhu global, ketidakpastian musim, kekeringan yang berkepanjangan, permukaan es kutub utara yang makin tipis, kebakaran hutan dan banjir terus-menerus.

Perubahan iklim ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Selain itu terdapat pula gas-gas antaralain NF3 (Nitrogen triflorida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons), dan SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas-gas dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas. Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer.

Dalam kondisi normal perubahan iklim akan terjadi dengan lambat. Adanya aktifitas manusia dan kemajuan teknologi industri mempercepat terjadinya perubahan iklim ini. Limbah dan asap dari transportasi dan industri berbahan bakar fosil merupakan penyebab utama peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Selain itu, industri peternakan, kotoran hewan dan tumbuhan yang menumpuk mengambil bagian terjadinya peningkatan GRK. Kotoran hewan dan timbunan tanaman yang membusuk maupun sampah yang menghasilkan cairan lindi dapat menghasilkan gas metana yang berperan dalam terbentuknya GRK di atmosfer. Sektor pertanian juga dianggap sebagai penyebab perubahan iklim terutama dari sistem usaha tani yang menggunakan pupuk anorganik serta karena perubahan tataguna lahan dan kehutanan.

Mbak Mira Sahid sebagai ibu rumah tangga mengungkapkan pentingnya penyadaran tentang pelestarian lingkungan untuk mengantisipasi fenomena perubahan iklim kepada anak-anak, dari rumah. Bisa dilakukan dengan bentuk-bentuk pendidikan yang mengarah kepada gaya hidup “Green Life”. Pernyataan itu di-amin-i oleh Om Jay, Blogger aktif, penulis buku dan juga guru di SMP Labschool Rawamangun. Menurutnya,”Edukasi menjadi sangat penting untuk senantiasa menjaga spirit melestarikan lingkungan terutama untuk anak-anak disekolah. Sebagai guru bidang TIK, saya juga berusaha menerapkan tugas kepada murid-murid saya secara online, jadi bisa irit kertas. Bayangkan lembaran-lembaran kertas diambil dari serat-serat pohon yang menghasilkan oksigen buat alam,”katanya bersemangat.

Fenomena perubahan iklim juga sebenarnya dipicu oleh peningkatan kendaraan bermotor yang terus bertambah dari tahun ke tahun dan menghasilkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca. “Kemudahan memperoleh kendaraan dengan fasilitas kredit yang ringan serta regulasi pemerintah yang kurang tegas membatasi pertumbuhan kendaraan, menyebabkan laju peningkatannya semakin cepat,”ujar Irayani Queencyputri, yang juga adalah founder Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri dengan penuh semangat. Olehnya itu, menurut perempuan yang berprofesi sebagai dokter gigi ini, dibutuhkan inisiatif-inisiatif konstruktif yang tumbuh dari masyarakat agar peningkatan intensitas GRK di bumi bisa diminimalkan.

Sementara itu mas Tomi Soetjipto dari UNDP Indonesia menampilkan slide presentasi tentang fenomena Perubahan Iklim di dunia yang lebih banyak menimpa warga miskin. Menurutnya, ada 950 juta rakyat miskin hidup di wilayah Asia Pasifik. Di saat yang sama sekitar 45 % bencana alam terjadi disana. Dalam 10 tahun terakhir,  wabah penyakit meningkat tajam secara signifikan . Masyarakat miskinlah yang paling terkena dampak buruknya. Potensi kehilangan mata pencaharian dan kekurangan bahan pangan menjadi masalah yang mungkin terjadi.

Olehnya itu, menurut mas Tomi, diskusi ini setidaknya akan menggalang kesadaran kolektif, khususnya para blogger yang memiliki potensi pengaruh besar kepada lingkungan sekitar dan komunitasnya agar kepedulian terhadap lingkungan menjadi perhatian penting kita semua. Sebagai penghuni bumi, manusia, harus memanfaatkan alam dan lingkungannya secara bertanggungjawab.Tidak semena-mena. Pertumbuhan dan pembangunan di bidang ekonomi harus diiringi dengan keterlangsungan alam lingkungan dan manusia demi masa depan.

Pada kesempatan tersebut saya menyampaikan pendapat bahwa sesungguhnya, meski bumi kita ini telah mengalami kerusakan yang cukup besar pasca revolusi industri 200 tahun silam, namun kita masih memiliki harapan. Setidaknya mewariskan yang terbaik dari anak-anak dan cucu kita kelak.

Upaya mitigasi menjadi salah satu solusi. Pengurangan dampak pemanasan global bisa kita mulai dengan usaha-usaha sederhana yang dimulai dari lingkungan terkecil. Gerakan penanaman pohon seperti yang dilakukan pada Amprokan Blogger Bekasi 2010 & 2011, pengurangan penggunaan plastik, pengelolaan sampah, menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi alternatif dan lain-lain merupakan salah satu cara mitigasi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko kerusakan bumi akibat pemanasan global dan perubahan iklim.

Blog dan media sosial menjadi sarana yang tepat karena keterikatan personal dan relasi kolegial yang terdapat didalamnya membuat pesan yang disampaikan mengenai kesadaran ekologis bisa “terkirim” secara efektif, utamanya melalui jejaring pertemanan yang dimiliki. Untuk itu event ini menjadi menjadi momentum yang tepat untuk membangun kesadaran kolektif lewat media sosial.

Menarik apa yang diungkapkan mbak Eka Situmorang yang menyatakan bahwa, kita sendirilah yang mesti mengambil inisiatif-inisiatif pribadi untuk memulai “Green Life”. Ia mencontohkan untuk selalu membawa tas sendiri yang tidak terbuat dari plastik sebagai bagian komitmennya melestarikan lingkungan.  Dan sikap itu mestilah dimulai dari sekarang dan “ditularkan”kepada lingkungan sekitar kita.

Ia kemudian melanjutkan bahwa perubahan paradigma menjadi hal yang niscaya antara lain dengan bagaimana menentukan secara tepat “segmentasi” target program ini, untuk siapa, bagaimana caranya dan bentuk kampanye apa yang paling tepat agar semua orang bisa membicarakannya. Kesadaran kolektif bisa dibangun dengan memberdayakan kanal-kanal sosial media. Kian banyak arsip-arsip di mesin pencari yang membicarakan soal ini akan paralel dengan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk kesadaran pelestarian lingkungan.

Di kesempatan berikutnya, mbak Luvie Melati mengutarakan agar bentuk-bentuk kampanye Kesadaran Lingkungan dibuat lebih “fun” dan gaul. Tidak kaku dan terkesan mendikte. Sehingga upaya-upaya kita semua “membumikan” kesadaran bisa tercapai. Video-video himbauan bisa dibuat dalam format yang lebih menyenangkan, demikian juga game-game interaktif yang menyelipkan pesan pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Saya juga sempat mengungkapkan usulan konkrit apabila memungkinkan dilakukan kampanye kepedulian lingkungan yang bersifat massal dalam event Blogger Nusantara di Makassar, November 2012 dan Amprokan Blogger Bekasi, Desember 2012 nanti, misalnya penanaman pohon atau aksi-aksi kontruktif yang terkait.

Rangkaian acara diskusi yang berlangsung selama 2 jam ini berakhir pukul 20.30 malam dan ditutup dengan makan malam serta berfoto bersama. Semoga spirit kepedulian lingkungan ini bisa menjadi komitmen kita semua, penghuni bumi yang menjadi bagian masyarakat global serta bertekad mewariskan yang terbaik buat generasi pelanjut kita kelak.

 

Related Posts
DENDANG NADA DERING YANG “MENENDANG”
Era teknologi komunikasi di Indonesia beberapa waktu belakangan ini kian memanjakan para pengguna sekaligus pemerhatinya. Satu hal yang menjadi sorotan saya adalah maraknya nada dering dan juga nada dering tunggu ...
Posting Terkait
KEMERIAHAN PERAYAAN TAHUN KEDUA FUTSAL IKA TEKNIK UNHAS
ari Minggu (20/12) saya bersama si sulung, Rizky, datang ke acara Silaturrahmi dan perayaan tahun kedua futsal IKA Teknik Unhas di hanggar Arena Pancoran Jakarta. Suasana terlihat meriah saat itu. ...
Posting Terkait
BATIK DAY, SEMOGA BUKAN EUFORIA SESAAT
Saya berbaju batik hari ini. Terlepas apakah ini adalah ekspresi sesaat merayakan sebuah euforia pencanangan batik sebagai bagian dari budaya bangsa dan diakui secara internasional serta tidak sekedar dipakai dalam acara-acara ...
Posting Terkait
#BATIKINDONESIA : MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DENGAN KAMPANYE KOLABORATIF DIGITAL MULTI ARAH
aya masih selalu terkenang-kenang perjalanan wisata budaya "Mahakarya Indonesia" ke Madura 3 tahun silam. Salah satunya adalah ketika mengunjungi pengrajin batik gentongan Zulfah Batik di Tanjung Bumi, Bangkalan. Waktu itu, ...
Posting Terkait
FOTO KELUARGA DAN UPAYA MENGABADIKAN KENANGAN
emarin sore (15/1), kami sekeluarga berfoto bersama di sebuah studio foto di Mal Lippo Cikarang. Ini adalah kali kedua kami sekeluarga berfoto di studio foto setelah sebelumnya pada tahun 2007 ...
Posting Terkait
SURAT PANJANG UNTUK ANAKKU
nakku Sayang, Rizky & Alya Saat mencium kening kalian di pembaringan menjelang tidur tadi malam--sebuah "ritual" rutin yang kerap ayah dan ibumu lakukan, mendadak keharuan menyentak dada. Bukan apa-apa, kalian masih ...
Posting Terkait
MENIKMATI MIE CELOR KHAS PALEMBANG
Kunjungan saya ke Palembang akhir pekan silam membawa saya kepada pengalaman baru merasakan kekayaan sajian kuliner kota itu. Tak hanya tekwan dan pempek, tapi juga mi celor yang sangat terkenal ...
Posting Terkait
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
Keterangan foto: Menggigit Buntut, karya Andy Surya Laksana, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia elaki itu menatap nanar dua sapi yang berada di hadapannya. Matahari siang menjelang petang terik membakar arena pertandingan. ...
Posting Terkait
OLEH-OLEH PERJALANAN DARI MAKASSAR (2)
Seusai Makan Siang, saya langsung "diculik" secara sukarela oleh kawan lama saya satu SMP dan SMA dulu, Muh.Irdan AB dan istri serta Rinsy Nilawati yang juga kebetulan hadir dalam Seminar ...
Posting Terkait
BUKU “CERITA DI BALIK NODA” : UNTAIAN HIKMAH BAHKAN DARI SEPERCIK NODA
Judul Buku : Cerita Di Balik Noda (42 Kisah Inspirasi Jiwa) Penulis : Fira Basuki Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia Halaman : xii + 235 Cetakan : Pertama, Januari 2013 ISBN :978-979-91-0525-7 aya membeli buku ini ...
Posting Terkait
VOTING UNTUK DAENG BATTALA DI AJANG KOMPETISI BLOGGER INTERNASIONAL
Kawan-kawan yang baik, sebagai tindak lanjut posting saya sebelumnya, blog ini akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari peserta kompetisi blog bertaraf Internasional, The Best Of Blogs yang diselenggarakan oleh ...
Posting Terkait
RINDU TILIAYA…
nilah salah satu jenis makanan khas Gorontalo yang senantiasa saya rindukan saat bulan Puasa tiba. Kerapkali ibu saya tercinta membuatkan makanan khas Gorontalo ini di Bulan Ramadhan, khususnya pada waktu Sahur. ...
Posting Terkait
ROMANTIKA MUDIK KE MAKASSAR (1) : SETELAH 4 TAHUN, MELAMPIASKAN RINDU
Rizky dan Alya terlihat masih mengantuk saat sahur di bandara Soekarno Hatta, Selasa (6/8) sebelum bertolak ke Makassar dengan pesawat Garuda Indonesia GA 654 jam 05.00 pagi Pesawat Garuda GA 654 ...
Posting Terkait
SARUNGAN ? SIAPA TAKUT ?
Sekitar tahun 1996 (11 tahun silam, tanggal tepatnya saya lupa), ketika itu saya masih kost di daerah Klender-Jakarta Timur dan bekerja sebagai salah seorang karyawan di PT.KADERA-AR INDONESIA Pulogadung.Bersama 4 ...
Posting Terkait
HUT KETIGA BLOGGER BEKASI : DARI BERINTERNET AMAN SAMPAI KIAT JADI BLOGGER SUKSES MULIA
abtu (8/9) kemarin adalah menjadi hari istimewa bagi Komunitas Blogger Bekasi. Bertempat di Balai Patriot Kompleks Kantor Pemerintah Kota Bekasi, dilaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun ketiga komunitas yang lahir pada ...
Posting Terkait
SUKSES, PENYELENGGARAAN ROADSHOW BLOGSHOP KOMPASIANA DI CIKARANG
Hari Minggu pagi (5/7), sehari setelah kedatangan saya kembali dari Singapura, saya kembali menghadapi aktifitas baru bersama kawan-kawan komunitas Cimart Cikarang untuk menyelenggarakan acara Roadshow Blogshop perdana Kompasiana yang akan ...
Posting Terkait
DENDANG NADA DERING YANG “MENENDANG”
KEMERIAHAN PERAYAAN TAHUN KEDUA FUTSAL IKA TEKNIK UNHAS
BATIK DAY, SEMOGA BUKAN EUFORIA SESAAT
#BATIKINDONESIA : MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DENGAN KAMPANYE KOLABORATIF
FOTO KELUARGA DAN UPAYA MENGABADIKAN KENANGAN
SURAT PANJANG UNTUK ANAKKU
MENIKMATI MIE CELOR KHAS PALEMBANG
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
OLEH-OLEH PERJALANAN DARI MAKASSAR (2)
BUKU “CERITA DI BALIK NODA” : UNTAIAN HIKMAH
VOTING UNTUK DAENG BATTALA DI AJANG KOMPETISI BLOGGER
RINDU TILIAYA…
ROMANTIKA MUDIK KE MAKASSAR (1) : SETELAH 4
SARUNGAN ? SIAPA TAKUT ?
HUT KETIGA BLOGGER BEKASI : DARI BERINTERNET AMAN
SUKSES, PENYELENGGARAAN ROADSHOW BLOGSHOP KOMPASIANA DI CIKARANG

5 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.