Hari ini. Rabu, tanggal 3 Oktober 2012 kami kembali mengalami “sensasi” serupa seperti bulan Januari lalu. Aksi massal demonstrasi buruh berlangsung secara serempak di seluruh Indonesia dengan mengusung 3 isu penting yakni : Hapuskan Outsourcing, Penolakan Upah Murah serta Jaminan kesehatan dilaksanakan mulai 2014 untuk buruh. Berbeda dengan aksi 9 bulan sebelumnya, yang lebih bersifat sporadis, aksi ini jauh lebih besar bahkan seperti disitir di link ini terjadi secara bersamaan di 20 Provinsi se-Indonesia. Disebutkan bahwa, aksi dilakukan dalam bentuk mogok kerja atau menghentikan produksi di lokasi perusahaan baik yang terletak di kawasan industri atau daerah padat industri di luar kawasan. Diperkirakan 2 juta buruh akan turut dalam aksi yang menuntut tiga agenda besar tersebut.
FSPMI menyatakan sedikitnya 20 provinsi itu adalah Jakarta; Jawa Barat (Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Cimahi, Bandung); Banten (Tangerang, Cilegon, Serang); Jawa Tengah (Semarang); Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik); Kepulauan Riau (Batam, Karimun); Sumatra Utara (Medan, Deli); Sulawesi Selatan (Makassar); dan Sulawesi Utara (Bitung). Provinsi lainnya adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) juga menuntut agar pemerintah menghentikan dan mencabut izin pemasok pekerja alih daya selambat-lambatnya pada pertengahan Oktober 2012. Gabungan organisasi buruh itu juga meminta pemerintah agar membuat peraturan pemerintah (PP) dan kebijakan baru mengenai pelarangan tersebut.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, perusahaan kami sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk lebih awal. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, staf wanita dan expatriat diliburkan serta hanya sebagian kecil karyawan yang masuk untuk memantau situasi, termasuk saya. Sejak pagi kawasan di sekitar kantor saya sudah penuh oleh kerumunan demonstran. Beberapa motor yang dikendarai sejumlah aktivis buruh melakukan konvoi didepan kantor saya. Eskalasi massa kian meningkat mulai pukul 09.00 pagi. Ratusan buruh berkumpul mendengarkan orasi dari seseorang di atas mobil pick-up meneriakkan tuntutan dengan suara lantang membahana. Beberapa saat kemudian massa bergerak ke depan, sepertinya ke arah depan pabrik Samsung yang menjadi pusat kegiatan aksi buruh saat itu.
3 Oktober 2012 benar-benar mengukit sejarah baru. Seluruh aktivitas industri dikawasan Cikarang dan sekitarnya lumpuh akibat aksi ini. Di beberapa titik kawasan Jababeka khususnya kerumunan massa buruh terlihat ramai. Sejauh ini demo buruh masih tertib dan terkendali. Aparat keamanan berjaga-jaga dengan waspada di berbagai lokasi strategis untuk mengantisipasi aksi anarkis yang mungkin timbul. Aksi sweeping ke pabrik-pabrik yang diduga masih menjalankan proses produksi masih terjadi. Termasuk ke kantor saya (kejadiannya pukul 14.30 siang), dimana sekitar 10 pengendara motor berseragam dan membawa bendera datang. Setelah dijelaskan oleh petugas keamanan kami bahwa kami tidak melaksanakan aktifitas produksi, rombongan tersebut kemudian pergi.
Saya, seperti warga masyarakat lainnya tentu berharap aksi demontrasi besar buruh ini bisa diselesaikan segera. Kerugian yang terjadi akibat kegiatan satu hari ini cukup besar. Di Tanjung Priok, kerugian mencapai 6 milyar serta estimasi kerugian setiap perusahaan hingga Rp 100 juta, seperti diungkapkan Sofjan Wanandi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Semua pihak terkait mesti duduk bersama untuk menuntaskan kasus ini secepatnya. Jika terus berlarut-larut maka “bola salju” masalahnya pun kian membesar dan bisa berpotensi mengancam stabilitas nasional.
Semoga semuanya bisa berakhir dengan baik dan damai.
Di atas bis saat berangkat kerja tadi pagi, saya sempat tersenyum-senyum sendiri membaca kisah berjudul "Bersyukur dan Bersabar" yang ditulis oleh Makmun Nawawi pada buku kompilasi tulisan Hikmah REPUBLIKA bertajuk ...
nakku Sayang, Rizky & Alya
Saat mencium kening kalian di pembaringan menjelang tidur tadi malam--sebuah "ritual" rutin yang kerap ayah dan ibumu lakukan, mendadak keharuan menyentak dada. Bukan apa-apa, kalian masih ...
1. Lomba Logo Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011
Inilah Lomba yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam rangka menyongsong Keketuaan Indonesia di ASEAN yang akan diadakan tahun depan. ...
esawat Air Asia QZ7552 yang saya tumpangi dari Jakarta mendarat mulus di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pukul 13.10, Sabtu (30/11). Saya menghela nafas panjang, "Akhirnya sampai di Yogya juga". Ya, perjalanan ...
Lapangan hijau yang terletak didepan aula Museum Kebangkitan Nasional usai deklarasi Sumpah Pemuda 2.0 terlihat ramai oleh para blogger yang begitu antusias mengikuti lomba Historia, sebuah lomba interaktif bernuansa napak ...
eusai makan siang sembari dihiburan 'Angklung Orchestra" dari SMK Banisaleh, para peserta Amprokan Blogger 2011 kembali mengikuti sesi berikutnya yang kali ini diisi oleh sosialisasi kegiatan acara blogger antara lain ...
uasana pelataran timur masjid Al Madani di Perumahan Cikarang Baru Desa Jayamukti, Kamis (24/9) terlihat begitu ramai. Hari ini, tepat di perayaan Idul Adha 1436 H dilaksanakan prosesi penyembelihan hewan ...
inggu pagi (30/6) yang cerah tadi, saya menemani istri untuk mengikuti lomba masak nasi goreng yang dilaksanakan oleh Kokita di Pasar Bersih Cikarang. Awalnya, saya sama sekali tidak ada rencana ...
Hari ini, Senin 25 Januari 2010, wajah saya yang imut, montok, menggemaskan dan bersahaja itu nongol di iklan Kompasiana di Harian Kompas. Ini adalah kali pertama saya bergaya -- dengan ...
ahun 2012 baru saja berlalu. Tapi kenangan berwisata ke beberapa tempat eksotik sepanjang tahun tersebut masih saja lekat dalam ingatan. Saya mencoba mendokumentasikannya kembali lewat posting ini. Beberapa diantaranya tidak ...
Kawan-kawan yang baik, sebagai tindak lanjut posting saya sebelumnya, blog ini akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari peserta kompetisi blog bertaraf Internasional, The Best Of Blogs yang diselenggarakan oleh ...
esawat Lion Air JT 784 mendarat mulus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jum'at (30/11) pukul 22.00 WITA. Perjalanan menuju Makassar yang ditempuh "penuh perjuangan" dalam cuaca buruk sejak berangkat dari ...
Tepat pukul 08.30 pagi, Sabtu (30/10), kami, rombongan komunitas Blogger Cikarang, yang dipimpin oleh Presidennya Pak Ceppi Prihadi, tiba di lokasi Rasuna Episentrum Walk tempat pelaksanaan Pesta Blogger 2010. Rombongan ...
ukul 11.00 siang, saat saya "mendarat" di lokasi penyelenggaraan Kompasianival di Lantai 7 Plaza FX Jl.Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, suasana sudah terlihat begitu ramai. Didepan saya melihat Direktur Kompas Cybermedia, ...
Akhir bulan lalu, sebuah babak baru saya lakoni sebagai seorang Blogger.
Kontrak sebagai Freelance Blogger YahooIndonesia selama setahun yang dibuat langsung oleh Yahoo South East Asia Singapore, saya terima di pertengahan ...
Keramahan khas Scotland tersirat diwajahnya saat menjabat tangan saya dengan hangat diruang kerjanya Gedung Aldevco Octagon Building lantai 2, suatu hari di bulan Juli 2001.
"Welcome Amril, my name Peter Fraser, ...
Jika tidak melakukan pemogokan secara luas dan serentak, lalu apa lagi yang harus kami lakukan?
Setelah adik-adik kami bertahun-tahun menimba ilmu, ketika lulus dan masuk dunia kerja hanya menjadi buruh outsourcing?
Padahal orang tua mereka menggadaikan sawah, menjual kerbau dan memeras keringat untuk membiayai sekolah para buah hatinya.
Tetapi ketika memasuki dunia kerja, tak lagi ada kepastian, tak seindah dengan mimpi-mimpi yang seringkali menghampiri, bahwa kerja akan mengangkat martabat dan menjadikannya sejahtera.
Nyatanya, ia melihat dirinya setiap saban bulan harus berhutang di warung, karena diupah murah.
Jika tidak melakukan pemogokan secara luas dan serentak, lalu apa lagi yang harus kami lakukan?
Setelah adik-adik kami bertahun-tahun menimba ilmu, ketika lulus dan masuk dunia kerja hanya menjadi buruh outsourcing?
Padahal orang tua mereka menggadaikan sawah, menjual kerbau dan memeras keringat untuk membiayai sekolah para buah hatinya.
Tetapi ketika memasuki dunia kerja, tak lagi ada kepastian, tak seindah dengan mimpi-mimpi yang seringkali menghampiri, bahwa kerja akan mengangkat martabat dan menjadikannya sejahtera.
Nyatanya, ia melihat dirinya setiap saban bulan harus berhutang di warung, karena diupah murah.
bosen denger demo trus