SURAT PANJANG UNTUK ANAKKU

Anakku Sayang, Rizky & Alya

Saat mencium kening kalian di pembaringan menjelang tidur tadi malam–sebuah “ritual” rutin yang kerap ayah dan ibumu lakukan, mendadak keharuan menyentak dada. Bukan apa-apa, kalian masih dalam keadaan sadar sepenuhnya menyaksikan ayah melakukan itu, dan tidak dalam kondisi mata terpejam. Kalian berdua lalu memeluk leher ayah erat-erat, sembari berucap lirih “Selamat Tidur juga ya Papa” kemudian tersenyum lalu mengatupkan mata perlahan dan tertidur pulas. Ayah dan ibu masih berdiri di pinggir pembaringan dan menyaksikan dengan bahagia kalian berangkat mengarungi alam mimpi.

Tiba-tiba ayah teringat lebih dari setahun silam, saat masih bekerja di Jakarta, ayah hanya dapat mengecup kening disaat kalian masih dan sudah terlelap. Tak ada kontak mata atau pelukan dileher karena ayah mesti berangkat ke kantor disaat kalian masih tidur dan pulang ketika kalian sudah tidur. Sepanjang perjalanan pergi dan pulang kantor, wajah teduh dan damai kalian yang sedang pulas mengarungi alam mimpi terus terbayang-bayang dimata ayah sembari dengan putus asa memandang kemacetan yang tak kunjung terurai.

Alhamdulillah sejak bekerja ditempat yang tak jauh dari rumah, semua tak terjadi lagi. Ayah masih sempat membangunkan kalian, menemani sarapan, bahkan mengantar ke sekolah. Sore harinya, ayah masih bisa bercengkrama, bercanda serta mengulang kembali pelajaran atau mengerjakan PR bersama kalian. Sungguh, ini sebuah harapan yang menjadi kenyataan.

Tahukah anakku sayang, saat ayah masih seumur kalian dulu, Bapu (kakek dalam bahasa Gorontalo) selalu melakukan “ritual” serupa persis seperti ayah lakukan sekarang. Beliau duduk di sisi pembaringan, mengelus kepala lalu mengecup pelan kening ayah, kemudian menyunggingkan senyum, mengalirkan kasihnya yang tak bertepi. Dari redup kamar yang hanya diterangi lentera kecil, ayah merasakan kebahagiaan meluap di dada ketika melihat binar mata bangga Bapu dan harapan-harapan besar yang berpendar indah disana.

Yang paling mengesankan, pada hari setelah ayah berkelahi di sekolah malam harinya Bapu duduk di tepi tempat tidur lalu mengolesi luka memar dan lecet di tubuh ayah dengan minyak tawon. Beberapa kali beliau menghela nafas panjang. Kekecewaan terlihat dimatanya. Ayah selalu takut jika Bapu marah, suaranya menggelegar menggetarkan langit. Dan sepanjang hari itu, ayah berusaha untuk menjaga sikap jangan sampai Bapu kembali meradang. Bisa berabe akibatnya.

Tapi kali ini, terasa sekali usapan lembut tangan beliau menandakan Bapu sudah reda marahnya.

“Jangan berkelahi lagi ya. Papa tidak suka itu, tapi kalau berkelahi lagi, itu hanya untuk kondisi terpaksa membela kehormatan dan harga dirimu, yang penting….” kata Bapu menggantung kalimatnya.

Ayah tiba-tiba menukas–dengan dada berdegup kencang dan bibir bergetar,”…Yang penting menang ya Pa?”.

Ayah ingat Bapu lalu tertawa terpingkal-pingkal sambil mengacak-ngacak lembut rambut ayah dengan gemas. Ketegangan diantara kami lebur dengan sendirinya.

Ah, anakku sayang..terlepas menang atau tidak, perkelahian selalu memiliki sisi kelam. Ayah begitu khawatir pada fenomena tawuran pelajar yang kian sadis akhir-akhir ini sampai membuat nyawa seseorang melayang. Lihat saja berita yang menyatakan dalam kurun waktu sembilan bulan tercatat terjadi 11 tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Akibat tawuran tersebut lima pelajar meregang nyawa. Sangat memprihatinkan.

Ayah sangat berharap kalian kelak tidak menghadapi situasi seperti ini dan lebih fokus untuk menuntut ilmu serta mengekspresikan diri secara positif sesuai talenta yang kalian miliki. Masa depan kalian layak diperjuangkan dengan aksi-aksi yang bermanfaat dan produktif, tidak dengan tawuran dan kegiatan kontraproduktif lainnya. Mudah-mudahan ayah dan ibu diberikan umur panjang oleh Allah SWT, untuk bisa terus mengawal kalian menggapai impian dan cita-cita dengan penuh semangat.

Anakku Sayang, Rizky & Alya

Bekal pendidikan formal dan agama yang memadai merupakan harapan kami, ayah dan ibu, agar kalian bisa menghadapi tantangan-tantangan hidup dimasa depan. Pendidikan akhlak dan karakter yang dibangun dalam lingkup keluarga tentunya berperan besar dalam membentuk pribadi tangguh kalian meretas jalan kehidupan yang kian keras dan kompetitif. Kalian adalah amanah yang begitu bernilai dari sang Maha Pencipta dan untuk itu kami, sebagai orangtua akan berusaha memelihara amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Kelak saat ayah dan ibu tiada, kami tidak akan banyak meninggalkan harta buat kalian. Bekal ilmu pengetahuan dan agama yang kalian miliki akan menjadi cahaya yang akan menerangi kiprah kalian menggapai harapan. Tantangan yang kalian hadapi jelas tidak lebih mudah dari apa yang ayah dan ibu hadapi dulu. Bagaimanapun, kalian mesti menjawab semua tantangan zaman itu dengan penuh ketegaran , kerendahan hati dan kelapangan jiwa. Dan semua yang terjadi dimasa depan akan sangat ditentukan dengan apa yang kalian siapkan bersama kami, sekarang. Bersiaplah anakku, kita akan hadapi semuanya dengan penuh keyakinan dan kesabaran.

Masih terngiang dibenak ayah kata-kata Bapu ketika berangkat merantau ke Jakarta pertama kali dengan menumpang kapal laut. Tidak hanya soal bagaimana menjaga sikap dan perilaku, menjalankan ibadah dengan taat serta tawadhu’,  bekerja dengan rajin , namun lebih dari itu Bapu meminta ayah untuk tetap kuat dan tabah menghadapi segala cobaan dan kesulitan yang mendera. Sekeras apapun itu. Ini menjadi pelajaran berharga yang akan ayah persembahkan buat kalian dalam mengarungi kehidupan dimasa datang.

Anakku Sayang, Rizky dan Alya

Sesaat sebelum menutup pintu kamar kalian, ketika malam kian menua, ayah dan ibu saling menggenggam jemari. Menyatukan kekuatan. Mengalirkan keyakinan. Untuk bersama bertekad membawa dan mengawal kalian mewujudkan setiap impian. Memastikan kalian berada di “jalur yang benar” dan memberikan kepercayaan penuh–kelak jika saatnya tiba–untuk menentukan apa yang terbaik untuk kalian di masa depan. Buatlah kami, ayah dan ibu, akan menyaksikan kalian dari jauh, dengan penuh rasa haru dan bangga, meraih keinginan dari kerja keras dan ikhtiar kalian sendiri.

Kami akan selalu mendoakan agar segala kebaikan senantiasa tercurah kepada kalian, anak-anakku, terlebih Bulan November ini, kalian berdua akan berulang tahun (Rizky, 25 November 2002 dan Alya 10 November 2004). Kami juga meng-aminkan setiap do’a kalian, untuk segala keberkahan dimasa kini dan harapan di masa depan serta keteguhan hati kalian melaluinya dengan istiqomah, penuh semangat pantang menyerah.

 

Peluk Cinta dari kami,

Ayah & Ibu..

Catatan:

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba ini

 

Related Posts
REVOLUSI BARU DALAM DUNIA PERSUNATAN
Saya tertegun dan sekaligus takjub membaca sebuah iklan "layanan" sunat seperti terpasang diatas yang dipajang dengan warna dasar kuning menyolok, tak jauh dari rumah saya, Minggu pagi (9/12) lalu. Saya ...
Posting Terkait
SMES MAUT SI ATLET MONTOK MENGGEMASKAN !
  Minggu malam (21/2) saya berkesempatan kembali menjajal kemampuan lama saya sebagai pemain tenis meja dalam rangka pertandingan olahraga memperingati HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2009 mewakili RT 02 melawan RT ...
Posting Terkait
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2014
Seperti layaknya tahun-tahun sebelumnya, setiap awal tahun saya senantiasa membuat Kaleidoskop yang merangkum segala aktifitas terkait dunia blog yang saya ikuti sepanjang tahun 2014. Tidak terlalu banyak memang dibanding tahun-tahun ...
Posting Terkait
KUNJUNGAN SINGKAT KE MAKASSAR
um'at malam (23/12), saat saya bersama istri dan anak-anak tengah menyantap hidangan ala Sunda di Rumah Makan "Dapur Coet" sekedar merayakan hasil Ujian Akhir Rizky dan Alya yang memuaskan, tiba-tiba ...
Posting Terkait
KEGANTENGAN IDENTIK DENGAN KEMENANGAN?
SUNGGUH menarik mencermati hasil quick-count Pilkada Jawa Barat 2008 kali ini. Pasangan HADE (Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf) yang menurut analisa sejumlah kalangan tidak diunggulkan untuk memenangkan Pilkada Jawa Barat ...
Posting Terkait
SEMARAK PERESMIAN “RUMAH” BARU HELLO KITTY DI DUFAN ANCOL
ntuk kesekian kalinya, saya bersama teman-teman blogger mendapatkan kehormatan diundang oleh Taman Impian Jaya Ancol untuk menghadiri pembukaan wahana terbaru "Hello Kitty Adventure" di Dunia Fantasi. Sebelumnya, bulan April silam ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(6) : SOTO PAK MAN DAN “INSIDEN” YANG MENYENANGKAN ITU
etelah puas berjalan-jalan menikmati wisata sejarah di Lawang Sewu dan Kawasan Sam Poo Kong, Saat terik matahari kota Semarang mulai menyengat, bis yang membawa rombongan XL Net Rall berhenti di ...
Posting Terkait
CATATAN PERJALANAN DARI MAKASSAR : TUDANG SIPULUNG DAN REFLEKSI CINTA YANG MENGGUNUNG
Suara tetabuhan gendang khas ala Makassar membuka ajang Tudang Sipulung (yang berarti bahwa "duduk bersama")--sebuah program acara diskusi paling anyar yang bakal digelar sebulan sekali oleh Komunitas Blogger Makassar Anging ...
Posting Terkait
ISOMAN DI AWAL RAMADHAN
Ini adalah kali pertama saya terkena virus Covid 19, sejak pandemi tersebut merebak 2 tahun silam. Hari Jum'at (1/4) saya mulai merasakan demam dan badan tidak enak, namun saya tetap ...
Posting Terkait
KISAH PERJALANAN KE PERTH (2) : CAMAR YANG GENIT DI SISI DERMAGA FREMANTLE
ari Rabu (28/8) kami berkesempatan untuk mengunjungi Fremantle. Hari itu, training kami memang hanya setengah hari saja, sehingga kami memanfaatkan waktu berjalan-jalan menuju kota kecil yang berjarak 19 kilometer arah barat ...
Posting Terkait
Saya menulis blog bersama "Delliani", Netbook Dell Inspiron Mini 9 saya
Beberapa waktu terakhir ini, saya agak tergelitik saat membaca "kicauan" di Twitter bertagar #priyadingebloglagi. Ada yang lucu, ada pula yang serius.  Beberapa "resolusi" terlontar mulai dari "kalau #priyadingebloglagi @budizainer akan cukur ...
Posting Terkait
HUT KOMPASIANA KEDUA : DARI ADU PIPI SBY KE OBAT AWET MUDA
Suasana MU (Manchester United) Cafe yang terletak tepat diatas Pusat Perbelanjaan Sarinah Jl.MH Thamrin, Sabtu (27/11) terlihat begitu semarak oleh hadirnya para penggiat Kompasiana atau Kompasianers yang memenuhi ruang masuk ...
Posting Terkait
PUISI : ZIARAH PADA KELAM KENANGAN
Kita telah begitu lama mencumbu sunyi seraya menyaksikan pucuk-pucuk pohon trembesi di boulevard meliuk pelan diterpa angin pada batangnya yang kokoh kita menyandarkan harapan bermimpi keajaiban akan terjadi, memagut segala asa yang terbang dan ...
Posting Terkait
SEPASANG TELINGA SELUAS SAMUDERA
"When you listen, you offer a package of the most valuable healing gifts you can give: compassion, consolation, and forgiveness".  -- James Kullander, taken from Gaia Community Website Menjelang tidur malam, usai ...
Posting Terkait
JADI TUA ITU NISCAYA
"Kita sudah makin tua, kawan," kata rekan saya, Farid Ma'ruf Ibrahim (kini dosen Universitas Paramadina) seraya mengelus lembut rambut anaknya Fawwaz (9 tahun), saat kami bertemu di Galeri Cipta II ...
Posting Terkait
SANTAI & MENGASYIKKAN, BERSEPEDA 24,45 KM BERSAMA TIM CBC
ebagai "Newbie" alias "Orang Baru" dalam dunia komunitas persepedaan di Cikarang (meskipun sebenarnya tidak "baru" benar sebab saya sudah sering "gowes onthel alone" 🙂 ) tantangan untuk mengikuti Sepedaan Minggu ...
Posting Terkait
REVOLUSI BARU DALAM DUNIA PERSUNATAN
SMES MAUT SI ATLET MONTOK MENGGEMASKAN !
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2014
KUNJUNGAN SINGKAT KE MAKASSAR
KEGANTENGAN IDENTIK DENGAN KEMENANGAN?
SEMARAK PERESMIAN “RUMAH” BARU HELLO KITTY DI DUFAN
XLNETRALLY(6) : SOTO PAK MAN DAN “INSIDEN” YANG
CATATAN PERJALANAN DARI MAKASSAR : TUDANG SIPULUNG DAN
ISOMAN DI AWAL RAMADHAN
KISAH PERJALANAN KE PERTH (2) : CAMAR YANG
JIKA SUATU KETIKA SAYA TIDAK NGEBLOG LAGI.. (Refleksi
HUT KOMPASIANA KEDUA : DARI ADU PIPI SBY
PUISI : ZIARAH PADA KELAM KENANGAN
SEPASANG TELINGA SELUAS SAMUDERA
JADI TUA ITU NISCAYA
SANTAI & MENGASYIKKAN, BERSEPEDA 24,45 KM BERSAMA TIM

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.