PUISI : MENGENANGMU, PADA KELAM LANGIT DESEMBER


Kita, pada suatu waktu, pernah berbincang tentang tanda-tanda

tentang deras hujan yang kerap menghisap segala mimpi indahmu pada rinainya

dan membiarkanmu menggigil memeluk nestapa yang tertinggal dengan nafas tersengal

tentang geliat rindu yang katamu sirna tiba-tiba, seperti halimun pagi yang singgah sebentar di beranda

lalu pergi dalam sunyi seraya menggamit kilau embun bersamanya menyusuri bentang cakrawala

tentang bisikan angin yang menerpa telinga, menyajikan serangkaian teka-teki

dan misteri tentang bagaimana mendefinisikan kata “pulang” di hati kita

Kerapkali, aku menemukan jawaban dari tiap pertanyaan pada bening bola matamu

yang mengerjap indah dan bagai mengajakku karam hingga dasar sanubarimu

dan menghadirkan pertanyaan-pertanyaan baru tentang bagaimana kita mesti berdamai dengan kenangan

Pada kelam langit Desember, aku ingin mengukir segala hal tentangmu disana

bersama senja merah jingga yang luruh lalu membasuh lara kehilangan

dengan senyummu yang menggelayut di awan serta tawa lepasmu

yang menggantikan nyaring pekik camar di kejauhan..

Dan bahwa sebagaimana cinta dimaknai, kita akan membangun keyakinan sederhana :

kebersamaan itu sejatinya, menjadi niscaya

di hatimu, di hatiku

pada kelam langit Desember…

Cikarang, 7122012

Foto oleh : Achmad Yasir Baeda

 

Related Posts
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
Waktu yang telah kau untai dengan tekun  bersama jejak-jejak ceria dan lukaberbaris di sepanjang selasar kenangan adalah tapak-tapak kiprahmu yang telah kau torehkan pada tahun-tahun dimana  kelam kecewa dan bening harapan menghiasi sekujur jembatan sejarah hidupmu bersama ratap ...
Posting Terkait
PUISI : JIKA SUATU KETIKA KITA TAK BERSAMA LAGI
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama Lagi Aku ingin kau mengenang segala kisah tentang kita yang telah terpahat rapi di rangka langit bersama segenap noktah-noktah peristiwa juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil yang mewarnai seluruh perjalanan kita Dalam ...
Posting Terkait
PUISI: DI BANDARA INI
Waktu seakan berhenti berdetak Saat menemukan kembali bayangmu Memantul indah pada kaca kaca jendela besar dan bertahta di langit langit tinggi bandara ini Rekaman kenangan berkelebat cepat dalam benak Tentang rindu yg tak sempat tertunaikan, ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat Ulang Tahun Ananda Alya Dwi Astari Gobel)
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja? sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
Kita telah lama membincang pagi dan senja, pada malam, ketika gelap meluruh pelan dari kisi-kisi jendela kamar kita dan kenangan yang telah kita rajut bersama larut dalam kelam Sehelai pasmina biru, untukmu, istriku, ...
Posting Terkait
VIDEO PUISI, SEBUAH EKSPERIMEN BARU
einginan saya untuk membuat musikalisasi puisi-puisi yang pernah saya tulis masih tetap membara dalam hati meskipun hingga saat ini masih belum jua terwujud. Sebuah ide mendadak terbit di benak seusai ...
Posting Terkait
PUISI : SAAT INDAH MENGENANGMU
Kenangan itu selalu berjalan tertatih dalam benak meniti sebuah perjalanan panjang tentang sebuah rasa yang tertinggal pada relung hati dimana sunyi bersemayam bersama rindu "Kadangkala," katamu,"pada lirih sajak yang kuterbangkan bersama angin senantiasa ada ...
Posting Terkait
PUISI CINTA BUAT ISTRIKU
Selalu, pada setiap makna yang terungkap, ada getar rasa yang tak terkatakan pada setiap kata yang disampaikan, ada dawai ilusi yang berdentang jauh riuh, lalu menyisakan senyap damai, kadang perih di sanubari Dan ...
Posting Terkait
PUISI : MENGENANG NAMAMU PADA LIRIH DESAU ANGIN
  Dalam banyak kisah, kita selalu percaya bahagia selalu ada di penghujung hilirnya sementara duka dan tangis hanyalah ornamen pelengkap yang kerap melekat ringkih di sepanjang perjalanan lalu akan luruh satu-satu meninggalkan jejak kelam dibelakang Saat ...
Posting Terkait
PUISI : CAHAYA DI TUNGKU HATI
Menelisik potongan rindu yang entah kau letakkan dimana seperti mengais serpih-serpih kenangan yang tercecer bersama debu jalanan, belukar ilusi, hening malam dan nyala lampu mercury yang membias hangat, memantulkan cahaya pada genangan air di ...
Posting Terkait
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
: untuk almarhum Maksum.A.Kararok  Kita telah mengurai malam, mempelajari makna yang ada di baliknya dengan hati riang Kita juga telah menelaah setiap siang bersama teriknya yang membakar tubuh bersama sungging senyuman Kita telah ...
Posting Terkait
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM NGARSOPURO
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro "Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu tak ...
Posting Terkait
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu.. laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau mata air pegunungan yang ...
Posting Terkait
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
Semburat cahaya senja merah jingga menerpa sendu wajahmu ketika jemari lentikmu lemah menuding langit Pada sebuah titik yang engkau namakan "ujung penantian" dan tak pernah bisa kumaknai secara jelas apakah itu akan menjadi akhir ...
Posting Terkait
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
Pada Saatnya Pada Saatnya, Ketika musim berganti Dan gugusan mendung yang ranum Menitikkan tetes hujan pertama Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu Menyibak kabut keraguan Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu Pada Saatnya, Di ujung perjalanan Akan kubingkai ...
Posting Terkait
PUISI : ELEGI DINI HARI
Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu sementara embun luruh perlahan menyentuh pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun, juga bening mataku ...
Posting Terkait
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
PUISI : JIKA SUATU KETIKA KITA TAK BERSAMA
PUISI: DI BANDARA INI
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
VIDEO PUISI, SEBUAH EKSPERIMEN BARU
PUISI : SAAT INDAH MENGENANGMU
PUISI CINTA BUAT ISTRIKU
PUISI : MENGENANG NAMAMU PADA LIRIH DESAU ANGIN
PUISI : CAHAYA DI TUNGKU HATI
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
PUISI : ELEGI DINI HARI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.