Catatan Dari Hati

PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM NGARSOPURO

DSCN4327

Kita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram

bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro

“Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu

tak akan pernah pupus dari ingatan,”kataku lirih

Dan denting gamelan terdengar samar di kejauhan membawa sungging senyummu

yang kemudian menggenang bersama di kuah tengkleng, timlo dan wedang ronde

Kita lalu bicara tentang bagaimana rupa rindu dan upaya kita memahatnya perlahan

lalu membentuknya laksana arca di Candi Sukuh atau melukisnya dengan jemari gemetar

pada secarik kain dengan keindahan memukau seperti corak batik di Laweyan

“Kita akan menuai segalanya, pada saatnya, bukan kini, bukan pula nanti,” katamu getir

Suaramu mengalun hingga jauh ke alun-alun

Lalu kulihat bayangmu melayang di atas atap Loji Gandrung, kepulan asap kereta Jaladara,

pelataran stasiun Solo Balapan,  juga di pucuk kembang kantil konde penari keraton

Aku akan selalu berjuang mengekalkan kehadiranmu pada setiap serpih aksara

yang kuukir indah sepanjang musim sembari tetap memintal harap

kelak menjemputmu kembali menikmati malam di beranda

bersama teh wangi melati dan serabi Notosuman

karena memang itulah saatnya

bukan kini, bukan pula nanti..

Cikarang, 7 Juni 2013

Catatan:

Nikmati koleksi puisi-puisi cinta saya yang lain di buku kumpulan puisi “Menyesap Senyap”. Cara ordernya bisa baca disini

 

Related Posts
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
Adakah Kilau Rembulan Yang Mengapung indah di beranda matamu adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa yang memantul pelan dari dinding ...
Posting Terkait
PUISI : TITIAN KENANGAN, PADA LANGIT HATI
Sekeping Pilu yang kau tambatkan di dermaga jiwa Adalah rekaman sebait sajak dan jejak tertatih tentang perjalanan tentang luka, tentang segenap rasa yang berkecamuk di tiap lamunan "Seharusnya," katamu,"meraihmu adalah niscaya dan mendekapmu dalam ...
Posting Terkait
PUISI : KOTA KECIL DAN KEHENINGAN ITU
Senyap yang menggantung pada kelam kota kecil kita Adalah desah nafas rindu yang kita tiupkan perlahan pada langit, bulan separuh purnama, rerumputan pekarangan dan desir angin yang mengalir lembut menerpa pipimu yang telah basah ...
Posting Terkait
PUISI : LANSKAP KESUNYIAN DAN EMBUN DI TEMARAM PAGI
Keheningan, katamu, adalah rangkaian aksara yang menggantung pada rapuh rangka langit dan pada desau angin berhembus pelan membelai dedaunan Di "rahim" ingatan, kata-kata yang seharusnya kau ucapkan dengan lugas berhenti pada basah bibirmu ...
Posting Terkait
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
Semburat cahaya senja merah jingga menerpa sendu wajahmu ketika jemari lentikmu lemah menuding langit Pada sebuah titik yang engkau namakan "ujung penantian" dan tak pernah bisa kumaknai secara jelas apakah itu akan menjadi akhir ...
Posting Terkait
PUISI : TARIAN HUJAN
Kisah yang kau rajut pada rinai tarian hujan sore ini Adalah gemerlap mimpi dan getir kesedihan yang mengalun pelan menyusuri relung hati, selasar waktu dan derap putus asa yang luruh dalam hening Hujan, katamu, ...
Posting Terkait
PUISI : SEBARIS BIANGLALA DI SELASAR JIWA
Kelam langit senja telah membawa kita Pada sebuah cerita tentang kenangan yang terdampar di sudut hati tentang cinta yang mengapung rendah antara harapan dan kenyataan serta  sebait kidung lirih bersenandung dengan syair rindu ...
Posting Terkait
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
Kita telah lama membincang pagi dan senja, pada malam, ketika gelap meluruh pelan dari kisi-kisi jendela kamar kita dan kenangan yang telah kita rajut bersama larut dalam kelam Sehelai pasmina biru, untukmu, istriku, ...
Posting Terkait
PUISI : PEKIK RINDU CAMAR PUTIH DI DERMAGA FREMANTLE
eperti sebuah isyarat, kita telah menyaksikan langit biru mengirimkan pertanda itu lewat pekik pilu camar yang terbang lalu hinggap di pelataran dermaga sayap putihnya mengepak indah sembari mata tajamnya melirik piring berisi ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
Pada senja yang termangu Kita menyaksikan mentari rebah di pelupuk cakrawala yang redup mengatup hari Dan camar terbang dengan sayap ringkih memekik pilu di langit merah seakan mewakili setiap kehilangan yang terurai perlahan bersama ...
Posting Terkait
PUISI : SEPERTI LANGIT BERSELIMUT BIANGLALA
Deru angin bulan Juli Mengantar surat terakhirmu dengan lampiran rindu di tepiannya juga duka di kusam lembarannya Ada lara lekat disana juga api asmara yang menyala sia-sia "Seperti langit berselimut bianglala, dimana segala warna dan rupa, berpadu ...
Posting Terkait
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
Pada sungai Martapura yang deras mengalirkan asa hingga ke hulu Kita senantiasa menitipkan helai rindu agar hanyut dan larut Bersama desir rasa tertahan yang kita pendam masing-masing dalam pilu Pada kelezatan soto Banjar ...
Posting Terkait
PUISI TAHUN BARU UNTUK ANAKKU
Tidurlah yang pulas anakku Saat kuganti kalender penanda waktu pada pagi pertama ditahun baru ditingkah gerimis yang tak jua usai dan kerlip kembang api dilangit malam serta gemuruh petir menggetarkan sukma Seperti degup jantungku yang mencoba ...
Posting Terkait
PUISI : SAJAK UNTUK PEREMPUAN DI UJUNG SENJA
  Kita pernah memaknai arti kebahagiaan, juga kehilangan itu, disini, di ujung senja Saat mentari rebah perlahan di batas cakrawala menampilkan monolog tentang kesunyian dan separuh hati yang tertinggal entah dimana pada cemerlang cahaya ...
Posting Terkait
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
: untuk almarhum Maksum.A.Kararok  Kita telah mengurai malam, mempelajari makna yang ada di baliknya dengan hati riang Kita juga telah menelaah setiap siang bersama teriknya yang membakar tubuh bersama sungging senyuman Kita telah ...
Posting Terkait
PUISI : MENGENANGMU, PADA KELAM LANGIT DESEMBER
ita, pada suatu waktu, pernah berbincang tentang tanda-tanda tentang deras hujan yang kerap menghisap segala mimpi indahmu pada rinainya dan membiarkanmu menggigil memeluk nestapa yang tertinggal dengan nafas tersengal tentang geliat rindu yang ...
Posting Terkait
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
PUISI : TITIAN KENANGAN, PADA LANGIT HATI
PUISI : KOTA KECIL DAN KEHENINGAN ITU
PUISI : LANSKAP KESUNYIAN DAN EMBUN DI TEMARAM
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
PUISI : TARIAN HUJAN
PUISI : SEBARIS BIANGLALA DI SELASAR JIWA
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
PUISI : PEKIK RINDU CAMAR PUTIH DI DERMAGA
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
PUISI : SEPERTI LANGIT BERSELIMUT BIANGLALA
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
PUISI TAHUN BARU UNTUK ANAKKU
PUISI : SAJAK UNTUK PEREMPUAN DI UJUNG SENJA
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
PUISI : MENGENANGMU, PADA KELAM LANGIT DESEMBER

8 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *