BUSANA ADAT PENGANTIN DAERAH , MENEGUHKAN KEARIFAN LOKAL

9dd8f61774248221eeacf6c69433180e

Foto mempelai wanita Minangkabau yang dikenal dengan sebutan Anak Daro. karya Febri Aziz, dalam Dji Sam Soe Potret Maha Karya Indonesia

Foto mempelai wanita Minangkabau yang menggunakan pakaian adat khas setempat karya Febri Azis di situs Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia melontarkan kenangan saya ke suatu waktu di tahun 1999. Seusai melaksanakan prosesi pernikahan di Yogyakarta dengan adat Jawa, 10 April 1999, saya bersama istri tercinta berangkat ke Makassar untuk menghadiri pernikahan adik perempuan saya, Tri Wahyuni bersama Iwan Surotinoyo, bulan September 1999.

Di kesempatan tersebut ternyata saya dan istri mendapatkan “bonus” untuk mengenakan pakaian adat pengantin Gorontalo berwarna merah. Saya sangat senang karena memang sudah lama berkeinginan memakai pakaian adat tanah kelahiran kedua orang tua saya itu bersama istri tercinta, termasuk “meminjam” sejenak kursi pelaminan adik saya untuk bergaya di foto dengan pakaian adat khas itu.

2658_57396443485_4122937_n (1)

Busana Adat Pengantin pria Gorontalo relatif tidak terlalu “ribet” pemakaiannya. Berbeda dengan busana adat perempuan yang menyertakan banyak pernak-pernik accesories gemerlap, termasuk mahkota yang cukup memiliki beban untuk disangga di leher. Istri saya sempat kelabakan ketika mahkota bernuansa kuning emas dengan sejumlah tusuk konde beragam hiasan gemerlap dipasangkan di kepalanya.

“Mahkotanya lumayan berat nih,” kata istri saya lirih.

“Semua ini ada maknanya, ada kearifan lokal budaya Gorontalo dari pakaian adat yang dipakai,” kata saya menenangkan. Tak lama kemudian, ibu saya datang melengkapi dandanan istri kemudian menjelaskan apa saja makna filosofis dari busana adat yang kami kenakan.

“Setiap warna memiliki makna atau lambang tertentu dalam busana pengantin Gorontalo,” kata ibu, “dalam upacara pernikahan adat gorontalo, terdapat empat warna utama, yaitu merah, hijau, kuning emas, dan ungu. Merah dimaknai sebagai keberanian dan tanggung jawab, warna hijau bermakna kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, dan kerukunan, warna kuning emas bermakna kemuliaan, kesetiaan, kebesaran, dan kejujuran, sedangkan warna ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan. Pakaian adat pengantin disebut Paluawala atau Bili’u. Paluwala artinya polunete unggala’a to delemo pohla’a,  yakni suatu ikatan keluarga pada keluarga besar sedangkan Sedangkan Bili’u berasal dari kata bilowato artinya ‘yang diangkat’, yakni sang gadis diangkat dengan memperlihatkan ayuwa  (sikap)  dan popoli  (tingkah laku), termasuk sifat dan pembawaanya di lingkungan keluarga. Pakaian ini dipakai pada waktu pengantin duduk bersanding di pelaminan yang disebuat pu’ade atau tempat pelaminan”

179781_10151652550523486_126658986_n

“Warna merah ini dipilih karena sebagai wujud keinginan kita semua agar pernikahan yang kalian selenggarakan dapat berjalan langgeng penuh tanggung jawab serta berani menghadapi segala hambatan kehidupan, sesulit apapun. Untuk mahkota di kepala pengantin perempuan selain melambangkan keanggunan dan kharisma estetis bagaikan ratu dalam prosesi pernikahan tetapi juga bisa bermakna tanggung jawab berat dari sang isteri sebagai pendamping suami dalam merawat rumah tangga serta melahirkan dan mendidik anak-anaknya menjadi generasi cemerlang di masa datang. Untuk pengantin pria pun demikian, pedang adat yang disandang mengandung arti tanggung jawabnya mencari nafkah dan melindungi keluarga harus ditegakkan dengan penuh kemuliaan” tambah ibu dengan nada suara lembut.

Saya dan isteri mengangguk-angguk mengerti mendapatkan penjelasan tersebut. Bagaimanapun juga dengan memahami makna yang terkandung didalamnya sangat dalam. Apalagi kearifan lokal senantiasa berdasar pada kesatuan integral antara agama Islam dengan adat di Gorontalo yang dikenal dengan istilah “Adat bersendikan Syara’ dan Syara’ bersendikan Kitabullah”.

resepsi-pernikahan-ayu-dewi-5_490_600_90

Saya teringat pada resepsi pernikahan artis Ayu Dewi dan Regi Datau yang menggunakan busana adat Gorontalo bulan Juni tahun lalu. Kemegahan dan kemewahan memang terasa kental terlihat dalam nuansa pakaian adat tersebut namun bila kita memahami kearifan lokal yang terkandung didalamnya, maka kita akan semakin menyadari betapa pentingnya melestarikan adat daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.

Saya dan isteri yang berasal dari dua etnis yang berbeda (Gorontalo dan Jawa) sungguh beruntung bisa merasakan perpaduan adat yang tentunya memiliki kearifan lokal masing-masing dalam prosesi pernikahan kami 14 tahun silam. Meski memiliki keunikan tersendiri, baik adat Gorontalo maupun Jawa (juga tentu adat daerah lainnya), namun makna luhur kearifan lokal yang terkandung didalamnya : Membangun mahligai pernikahan yang penuh cinta, tanggung jawab dan kemuliaan, adalah niscaya adanya.

 

Related Posts
SALING SILANG YANG AKHIRNYA MENGHILANG..
inggu lalu (9/1), saya dikagetkan oleh berita ini yang menyebutkan bahwa Saling Silang , situs yang sebelumnya dikenal merangkum peristiwa di media sosial Indonesia ditutup secara resmi sejak berkiprah tahun 2011. ...
Posting Terkait
BUKU FLYING TRAVELER: “JURUS ANTI MAINSTREAM” ALA JUNANTO HERDIAWAN
Judul Buku : Flying Traveler (Berburu Momen Anti Mainstream) Penulis : Junanto Herdiawan Penerbit : B First (PT Bentang Pustaka) Penyunting : Sian Hwa dan Qha Tebal : 150 halaman ISBN : 978-602-8864-97-8 elalu menyenangkan membaca ...
Posting Terkait
WISATA BUDAYA MADURA (5) : EKSOTISME ASTA TINGGI & SENTRA PERAJIN KERIS SUMENEP YANG MENGESANKAN
eusai menunaikan Sholat Dhuhur di Masjid Jami' Sumenep, rombongan kami kemudian bergerak ke kompleks Pemakaman Raja-Raja Sumenep dan kerabatnya, Asta Tinggi, yang ditempuh kurang lebih 10 menit dengan bis. Asta ...
Posting Terkait
1. Wordcamp Indonesia ketiga siap digelar tahun depan di Bandung Kota Bandung akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Wordcamp Indonesia ketiga yang akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Januari 2011 di Bumi Khayangan ...
Posting Terkait
CATATAN DARI FESTIVAL JAJANAN BANGO NUSANTARA DI BEKASI
anas terik menyongsong kami sekeluarga kemarin pagi, Sabtu (23/4) saat kami tiba di Lapangan Serbaguna yang terletak tak jauh dari Terminal Bekasi tempat pelaksanaan Festival Jajanan Bango Nusantara 2011. ...
Posting Terkait
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
Bahagia rasanya menyaksikan si bungsu yang centil dan ceria ini tumbuh besar, sejak ia lahir melalui operasi Caesar dari rahim ibunya, 4 tahun silam.  Saat mengumandangkan azan di telinganya waktu itu, tak ...
Posting Terkait
LOVE AT THE FIRST VOICE
DALAM sejarah percintaan saya dari masa remaja di SMA hingga menyelesaikan kuliah, saya termasuk orang yang gagal melakoni indahnya romantisme itu. Saat masih SMA, seorang kawan yang memiliki reputasi sebagai playboy ...
Posting Terkait
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH
Ulang Tahun saya yang ke-38 kemarin (9/4) sungguh sangat berkesan. Terutama karena begitu besarnya perhatian dan kepedulian kawan-kawan saya dari komunitas maya berupa doa dan ucapan selamat, mulai dari komentar ...
Posting Terkait
WORKSHOP CARA CEPAT MEMBANGUN TOKO ONLINE
Tiga Komunitas Online Cikarang yaitu Komunitas Blogger Cikarang, Cikarang Online dan Komunitas Bisnis Cimart, kembali berkolaborasi dengan menggelar workshop Cara Cepat Membangun Toko Online yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, ...
Posting Terkait
LIBURAN KE BANDUNG DENGAN BUS TRAVEL : NYAMAN, SERU DAN MENYENANGKAN
ebagai orang yang gemar bepergian, saya selalu mencari alternatif transportasi terbaik menuju destinasi tempat tujuan saya. Mencari Bus Murah Jakarta Bandung misalnya, saya lakukan lebih awal beberapa waktu sebelum keberangkatan ...
Posting Terkait
Komodo (sumber : Kompas.com)
Menarik sekali membaca blog Mas Priyadi yang membahas soal Fakta-Fakta di Balik New 7 Wonders yang digagas oleh sebuah perusahaan privat di Swiss untuk melakukan pemilihan 7 keajaiban dunia baru ...
Posting Terkait
PERESMIAN GEDUNG KELAS BARU PROGRAM CSR PT.CAMERON SERVICES INTERNATIONAL DI SD KARANGBARU 06
atahari bersinar cerah, Jum'at (8/1) ketika rombongan kami dari PT Cameron Services International tiba di SDN Karangbaru 06 Cikarang. Wajah-wajah sumringah dari guru, murid dan orangtua murid menyongsong kehadiran ...
Posting Terkait
"Setidaknya ada 3 makna yang berada pada nama depanmu, nak," kata ayah saya suatu hari saat kami sedang duduk-duduk di teras rumah. Saya masih bersekolah di SMA ketika itu. "Apa itu, ...
Posting Terkait
MEMPERKENALKAN : BLOG KUMPULAN PUISI CINTA
Kawan-kawan, Hari ini saya baru saja meluncurkan blog khusus kumpulan Puisi Cinta saya di www.puisicinta.dagdigdug.com. Blog ini akan menampilkan sejumlah puisi-puisi bertema cinta yang telah saya buat dan tayangkan diblog ini. Niat saya adalah ...
Posting Terkait
Buku "Japan After Shock"
uasana Gramedia Matraman, Sabtu (28/1) nampak ramai ketika saya turun dari Taksi yang baru saja membawa saya dari Cikarang. Sore yang "bersahabat" gumam saya dalam hati ketika menyaksikan mentari seakan ...
Posting Terkait
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (41)
1. Buku Gratis ? Beli Dunks! Sebuah tulisan menarik dari mbak Risa Amrikasari (penulis buku Especially for You) yang menggugah apresiasi para calon pembaca buku untuk lebih menghargai kerja keras penulis ...
Posting Terkait
SALING SILANG YANG AKHIRNYA MENGHILANG..
BUKU FLYING TRAVELER: “JURUS ANTI MAINSTREAM” ALA JUNANTO
WISATA BUDAYA MADURA (5) : EKSOTISME ASTA TINGGI
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (38)
CATATAN DARI FESTIVAL JAJANAN BANGO NUSANTARA DI BEKASI
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
LOVE AT THE FIRST VOICE
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH
WORKSHOP CARA CEPAT MEMBANGUN TOKO ONLINE
LIBURAN KE BANDUNG DENGAN BUS TRAVEL : NYAMAN,
NEW 7 WONDERS DAN KONTRAVERSI YANG MENYERTAINYA
PERESMIAN GEDUNG KELAS BARU PROGRAM CSR PT.CAMERON SERVICES
CATATAN KECIL DI USIA 39
MEMPERKENALKAN : BLOG KUMPULAN PUISI CINTA
MENGHADIRI PELUNCURAN BUKU “JAPAN AFTER SHOCK”
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (41)

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.