BAJAJ BAJURI THE MOVIE : KEHEBOHAN YANG KOCAK & MENGGEMASKAN
Sudah lama saya “mengincar” untuk menonton film ini. Sebagai salah satu serial komedi yang ditayangkan sejak tahun 2002 di TransTV, saya senantiasa menjadi penggemar setia untuk menantikan serial televisi kegemaran saya ini dilayar kaca. Humor-humor segar mengundang tawa yang dilontarkan oleh para bintangnya waktu itu, seperti Mat Solar, Rieke Diah Pitaloka, Nani Wijaya, Fanny Fadilah yang masing-masing memerankan Bajuri, Oneng, Emak dan Ucup serta tokoh-tokoh lain seperti mpok Hindun dan mpok Minah senantiasa membuat saya betah menonton hingga selesai.
Hari Senin (4/8) masih dalam suasana cuti libur lebaran, saya mengajak istri dan anak-anak saya menonton film adaptasi serial TV ini di XXI Mal Lippo Cikarang. Terus terang, sebelum menonton, saya tidak terlalu memberikan ekspektasi lebih untuk merasakan sensasi serupa saat menyaksikan serial TV-nya dulu dengan pemeran yang berbeda. Ricky Harun dan Eriska Rein yang masing-masing memerankan Bajuri dan Oneng terlihat sekilas wajahnya terasa kurang pas memerankan tokoh fenomenal ini. Tapi tak apa, saya toh tetap paling tidak akan bisa menikmati kembali spirit nostalgia-nya 🙂
Adegan dibuka dengan perkenalan tokoh Bajuri bersama bajaj beserta komunitasnya yang membantu korban penjambretan. Film ini sepertinya berusaha mengakomodir para “penonton” yang memang baru mengenal sosok Bajuri dan mungkin bukanlah pemirsa lawas sinetron serial ini di televisi dulu. Dikisahkan romantisme Bajuri (Ricky Harun) membangun rumah tangga bersama Oneng (Eriska Rien) dibawah “pengawasan yang masif, terstruktur dan sistematis” dari Emak (Meriam Bellina). . .
Bajuri mendadak mendapat rezeki berupa gusuran tanah warisan almarhum orang tuanya sebesar Rp 500 juta. Berbekal uang tersebut, Bajuri bermaksud memberikan kejutan manis untuk istri tercinta dengan membelikan rumah baru tanpa sepengetahuan Emak. Saat mengambil uang itu di Bank, Bajuri & Ucup (Muhadkly Aco), terpaksa menghadapi kawanan perampok ( (McDanny dan Randhika Djamil) yang dipimpin Hani (Nova Eliza) dan berusaha merebut uang itu dari mereka. Parahnya, Emak, Oneng dan tetangganya yang waria Susi (Surya Insomnia) turut terlibat dalam kemelut ini.
Keadaan menjadi kian runyam ketika Soleh (Dimas Gabra) dan Sahili (Aqshal Pradana) menemukan bom di sarang teroris dan secara tak sengaja terbawa oleh tas Bajuri ketika akan mengambil uang di Bank.
Tak ayal, Bajuri pun dikejar-kejar polisi, yang dipimpin oleh Rizky Hanggono, ketika tas itu tertinggal di Bank saat mereka harus lari dari kejaran perampok.
Kepanikan Bajuri dan Ucup berkelit dari kejaran polisi sebagai terduga teroris dan disaat yang sama mesti membebaskan Emak, Oneng dan Susi dari sekapan perampok di sebuah kandang kambing menambah seru rangkaian adegan di film ini.
Secara umum, film ini berhasil membangun nuansa hiburan dengan adegan lucu & slapstick yang menggugah tawa. Gambaran “Bajuri lama” ala Mat Solar yang gemuk dan lugas dapat ditafsirkan ulang dengan sukses oleh Ricky Harun melalui gayanya sendiri secara natural, lepas dari bayang-bayang sosok Mat Solar. Eriska Rien juga begitu cemerlang memerankan tokoh Oneng yang lugu dan polos. Interaksi keduanya melalui dialog maupun gerak tubuh terbangun sempurna tanpa harus berusaha meniru-niru gaya pemeran sebelumnya di serial televisi.
Meriam Bellina menunjukkan kepiawaiannya membawakan peran sebagai Emak yang judes dan selalu ingin tahu. Namun menurut saya yang berhasil membuat saya terpingkal-pingkal adalah ulah genit si Waria Susi dan pasangan perampok, McDanny dan Randhika Djamil, yang menyebalkan dan ceroboh. Dua pemeran lama serial sinetron Bajaj Bajuri di Trans TV Tuti Hestuti (Mpok Hindun) dan Leslie Sulistiowati (Mpok Minah), ikut bermain sebagai “cameo” meski memerankan karakter lain
Celotehan khas Betawi yang spontan mewarnai sebagian besar dari film yang diarahkan oleh sutradara Fajar Nugros dan diproduksi oleh Starvision ini. Penulis skenario Chairul Rijal (‘Nazar’, ‘Bebek Belur’ dan ‘Operation Wedding’) mampu menterjemahkan cerita Bajaj Bajuri The Movie melalui sentuhan komedi yang heboh dan menggemaskan, tentunya dengan “warna” & “nafas”baru yang betul-betul berbeda dengan serial sebelumnya di televisi. Aksi kebut-kebutan bajaj di jalan dan jembatan penyeberangan serta depo kontainer begitu seru dan menggelikan. Penampilan spesial Jhonny Iskandar bersama orkes PMR (Pengantar Minum Racun) yang menyajikan lagu-lagu populer mereka semakin menambah semarak film ini.
Baca reviewnya jadi kebelet pengen nonton nih…
Sayah mah jadi inget tokoh yang memerankan Oneng waktu masih serial di tv. Beliau kini sudah tidak Oneng lagi ya…
Salam,
karena dulu suka sama serialnya, otomatis begitu tau ada versi filmnya saya jadi membandingkan.
Tadinya, saya berpikir kenapa harus Ricky Harun? Wajahnya termasuk tipe model. Kyknya kurang ‘merakyat’ kayak wajah Mat Solar. Dan, apakah akan selucu Mat Solar?
Sempet males pengen nontonnya. Tapi, baca review disini jadi pengen nonton 🙂
modelnya beda ya…
lucu nih film hahahaha