MUDIK LEBARAN KE YOGYA (3) : DARI MUSEUM BENTENG VREDEBURG HINGGA KE KOMPLEKS MAKAM RAJA IMOGIRI

IMG_9311 (Copy)Sekitar pukul 11.30 siang, Rabu (30/7), kami check-out dari hotel Malioboro Palace dan dengan menumpang taksi kami pulang ke Kuncen. Disana kami bertemu dengan kakak Ipar saya, mas Sukarjana yang datang membawa istri dan kedua anaknya, Arief & Alfi pulang berlebaran dari Pemalang. Suasana rumah mertua saya kembali hiruk pikuk, bila sebelumnya Alya dan Meisya menjadi “biang”-nya kehebohan, kini giliran Rizky dan Alfi yang memang memiliki usia sebaya. Mereka berdua asyik bermain bola di Playstation-2 sambil mengisi waktu.

Setelah beristirahat, pukul 15.00 sore keluarga saya dan keluarga mas Sukarjana berangkat menuju desa Candirejo untuk bersilaturrahmi dengan kerabat yang ada disana dengan mobil yang dikendarai oleh Ahmad. Terdapat 4 rumah yang kami kunjungi sebelum kami menuju ke Monjali (Monumen Jogya Kembali) di kawasan Ring Road. Kami memang sengaja kesana menjelang matahari terbenam untuk menikmati suasana malam yang eksotis di taman Pelangi dengan beraneka ragam lampion menerangi kawasan wisata tersebut.

IMG_9296 (Copy)

Kami tiba di Monjali menjelang Maghrib. Suasana begitu ramai oleh pengunjung. Saat ingin menunaikan sholat Maghrib, mushalla yang begitu kecil tak mampu menampung Jamaah. Kami terpaksa sholat didepan Mushalla, tepat di pelataran depan replika pesawat terbang tempo dulu. Sayang sekali, tempat wisata sebesar ini tidak menyiapkan tempat sholat yang luas dan representatif.

IMG_9322 (Copy)

Seusai sholat, perut kami yang keroncongan minta segera diisi. Kami lalu menuju area kuliner yang terletak disisi panggung pertunjukan. Saya segera memesan nasi goreng ayam sementara istri dan kedua buah hati saya memesan bakso. Saya menebar pandangan ke sekeliling kawasan Monjali yang begitu ramai. Beragam wahana permainan mulai dari trampolin, becak mini, perahu dayung, bola air, speed boat, bom bom car, dan lain sebagainya tersedia disana. Area kuliner ini berada di pelataran “lantai 2” dan saat menuju ke lokasi ini dari beberapa titik akses banyak dipenuhi lampion aneka bentuk dan warna mulai dari flora, fauna, tokoh-tokoh kartun Jepang dan Disney, bahkan wajah-wajah para pemimpin republik ini, yang juga terbuat dari lampion. Penataannya pun bervariasi, ada yang seperti ditanam di dalam tanah, menempel di dinding, bergantungan, atau berbaris seperti prajurit berjajar rapi.

IMG_9387 (Copy)

Malam itu area Taman Pelangi begitu semarak. Dari atas saya menyaksikan kereta safari ala odong-odong maupun sepeda gandeng berseliweran dengan warna-warni lampu. Pada kolam Monjali, terdapat permainan balon air yang banyak disewa para pengunjung. Sejumlah pedagang asongan terlihat menjajakan makanan, minuman dan souvenir.  Saya masih ingat 2 tahun silam saat mengajak istri dan anak-anak kesini saya juga menikmati nuansa yang serupa. Waktu itu kami bahkan sempat masuk ke Museum Monumen Jogya Kembali sebelum akhirnya merasakan suasana malam di Taman Pelangi.

IMG_9338 (Copy)

Seusai makan malam, saya menemani Rizky dan Alya bermain Bom-Bom Car. Selanjutnya kedua anak saya plus Alfi, anak mas Sukarjana meminta untuk bermain Trampolin. Kami lalu bergegas menuju arena tersebut dan terpaksa harus mengantri sebentar karena padatnya pengunjung anak-anak yang juga ingin mencoba wahana itu. Saat gilirannya tiba, Rizky, Alya dan Alfi langsung menghambur masuk. Saya mengikuti dari belakang sambil membawa kamera mengabadikan kegiatan mereka.

IMG_9395 (Copy)

 

Karena keasyikan memotret, saya sampai tak menyadari kacamata yang saya cantolkan di leher kaos mendadak jatuh. Saya baru sadar saat kami akan pulang. Alhasil, kami pun kalang kabut mencarinya kemana-mana ditengah padatnya pengunjung. Saat ke arena Trampolin, seorang pengunjung menyodorkan kacamata saya yang jatuh itu. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dapat menemukan kacamata saya kembali. Setelah puas bermain dan berkeliling, sekitar pukul 21.00 malam, kami kembali ke rumah. Jadwal kami besok akan ke Pantai Parangtritis dan Makam Raja-Raja di Imogiri.

(Bersambung)

Related Posts
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (4) : DARI MUSEUM BENTENG VREDEBURG HINGGA KE KOMPLEKS MAKAM RAJA IMOGIRI
obil yang kami tumpangi membelah malam menjelang subuh, pada hari Kamis (31/7). Didalam mobil yang dikendarai Ahmad, selain keluarga saya, terdapat pula keluarga mas Sukarjana. Rizky, Alya dan Alfi, masih ...
Posting Terkait
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (2) : DARI MUSEUM BENTENG VREDEBURG HINGGA KE KOMPLEKS MAKAM RAJA IMOGIRI
agi yang cerah menyambut kehadiran kami saat keluar dari Malioboro Palace Hotel, Rabu (30/7). Perut kami terasa kenyang setelah menyantap hidangan sarapan yang disiapkan di lantai 5. Dengan penuh semangat, ...
Posting Terkait
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (1) : DARI MUSEUM BENTENG VREDEBURG HINGGA KE KOMPLEKS MAKAM RAJA IMOGIRI
esawat Citilink QG 102 yang kami tumpangi mendarat mulus di bandara Adisucipto Yogyakarta pukul 20.50 malam, hari Minggu (27/7). Meski telat sekitar 15 menit karena menanti giliran mendarat, disebabkan meningkatnya ...
Posting Terkait
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (4) : DARI MUSEUM
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (2) : DARI MUSEUM
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (1) : DARI MUSEUM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.