PUISI : MENGENANG NAMAMU PADA LIRIH DESAU ANGIN

 yusnawir

Dalam banyak kisah, kita selalu percaya bahagia selalu ada di penghujung hilirnya

sementara duka dan tangis hanyalah ornamen pelengkap

yang kerap melekat ringkih di sepanjang perjalanan

lalu akan luruh satu-satu meninggalkan jejak kelam dibelakang

Saat kukenang namamu pada lirih desau angin

di terik kemarau yang menghadirkan peluh, juga keluh

atau di temaram senja dimana kita pernah merajut asa

bayangmu hadir dalam senyap bersama senyum pahit

“Segalanya memang mungkin tak sesuai harapan,”katamu pilu

seraya menyeka air mata yang mengalir deras di tebing pipi

dan menjelma hujan, membasahi rumput pekarangan

lalu perlahan hanyut membawa impian indah kita entah kemana

“Jangan pernah berhenti untuk meyakini hadirnya kebahagiaan,”tuturmu lagi,

“karena aku akan berdiri disana, setia di ujung penantian, menyongsong kedatanganmu,

dengan atau tanpa mengenang namaku”

Cikarang,17 Oktober 2014

Foto karya Yusnawir Yusuf

 

Related Posts
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
Beberapa waktu terakhir ini, saya mencoba eksperimen baru dengan menarasikan (membaca) puisi-puisi karya saya dan menayangkannya di Youtube. Dengan "persenjataan" yang masih "tradisional" yaitu handphone dan komputer serta software video ...
Posting Terkait
KETIKA PUISI-PUISI “BERPERANG”
Sebuah tantangan "menggairahkan" datang di kolom komentar posting saya di blog "Multiply". Tantangan itu datang dari Kalonica, salah satu blogger wanita dan komentator di blog saya yang menayangkan Puisi "Kita, Katamu". dan mengajak ...
Posting Terkait
PUISI : SEBUAH CINTA YANG MENJAUH
Senja yang jatuh di pelupuk matamu, kekasih adalah sebait lagu melankolisyang mengalun pilu pada barisan waktu,  dan seketika luruh  lalu menjelma laksana pusara beku dari helai-helai rindu  yang terserak hambar sepanjang jalan   "Kesendirian yang menyesakkan," gumammu gusar. Dan ...
Posting Terkait
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
Kaki-kaki Jembatan Ampera yang kokoh menghunjam pada dasar batang sungai anggun mengalir, seakan bertutur tentang kisah-kisah yang berlalu dari musim ke musim, tentang cinta, harapan, impian, juga kehilangan Dan di tepian Musi, mengenangmu bersama ...
Posting Terkait
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
Seperti mendengarkan dongeng cinta yang absurd Kita selalu terbuai dalam pesona yang kerap kita sendiri tak bisa menafsirkannya Dan pada malam, ketika bintang berkelip genit di rangka langit serta rembulan perlahan meredup dibalik ...
Posting Terkait
PUISI CINTA BUAT ISTRIKU
Selalu, pada setiap makna yang terungkap, ada getar rasa yang tak terkatakan pada setiap kata yang disampaikan, ada dawai ilusi yang berdentang jauh riuh, lalu menyisakan senyap damai, kadang perih di sanubari Dan ...
Posting Terkait
PUISI : SEPINGGAN KANGEN DI SUDUT KOTA SUMENEP
elah lama kita menikmati setiap rasa yang mengalir yang kerapkali merambati sekujur tubuh, saat kita bertemu Bersama kaldu kokot yang kental dan lezat sate Madura, kita menyelami kenangan pada sepinggan kangen yang dihidangkan ...
Posting Terkait
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
Bentang Lazuardi petang ini, seperti mengirim pesan untuk kita Pilu yang sempat kau tambatkan di dermaga jiwa, adalah jejak suram kenangan yang selayaknya tak perlu ada Bahwa keniscayaan kita menggapai mimpi yang absurd, ...
Posting Terkait
PUISI : LANSKAP KESUNYIAN DAN EMBUN DI TEMARAM PAGI
Keheningan, katamu, adalah rangkaian aksara yang menggantung pada rapuh rangka langit dan pada desau angin berhembus pelan membelai dedaunan Di "rahim" ingatan, kata-kata yang seharusnya kau ucapkan dengan lugas berhenti pada basah bibirmu ...
Posting Terkait
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
Dalam Diam, kau termangu Sepotong senja dibatas cakrawala memaku pandangmu "Di akhir tahun, selalu ada rindu yang luluh disana, sejak dulu" katamu, pilu Terlampau cepat waktu berderak hingga setiap momen tak sempat kau bekukan dalam ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas dalam senyap hati juga pada mendung langit yang kian ranum menurunkan gerimis kita menyimpan rasa itu rapat-rapat sembari menatap nanar senja turun perlahan di ufuk menghayati setiap jejak merah saga yang ...
Posting Terkait
Ya Allah, Pada Teduh MaghfirahMU Aku luluh terharu dalam sujud panjang Mengharap ampunan dan RidhaMU yang tak bertepi Pada bentang cakrawala, lengkung bianglala, bening kilau embun direrumputan bahkan pada jernih airmataku yang menitik pelan diujung sajadah di ...
Posting Terkait
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
Waktu yang telah kau untai dengan tekun  bersama jejak-jejak ceria dan lukaberbaris di sepanjang selasar kenangan adalah tapak-tapak kiprahmu yang telah kau torehkan pada tahun-tahun dimana  kelam kecewa dan bening harapan menghiasi sekujur jembatan sejarah hidupmu bersama ratap ...
Posting Terkait
PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM
Purnama yang mengapung di rangka langit malam ini seperti bercerita tentang sebuah kehilangan yang pedih dan jejak-jejak luka yang tertinggal pada sepanjang bias cahaya lembutnya Purnama yang menggigil di kelam malam adalah pilu kegetiran yang kau ...
Posting Terkait
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
Ada begitu banyak jejak terpacak yang tertinggal di belakang Bersama berjuta kenangan, kisah-kisah lama dan deretan musim yang luruh dengan serpihan hikmah dan kiprah Meniti segalanya ibarat mengarungi petualangan dengan ujung yang kadang ...
Posting Terkait
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM NGARSOPURO
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro "Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu tak ...
Posting Terkait
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
KETIKA PUISI-PUISI “BERPERANG”
PUISI : SEBUAH CINTA YANG MENJAUH
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
PUISI CINTA BUAT ISTRIKU
PUISI : SEPINGGAN KANGEN DI SUDUT KOTA SUMENEP
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
PUISI : LANSKAP KESUNYIAN DAN EMBUN DI TEMARAM
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
PUISI : LURUH DALAM TEDUH MAGHFIRAH-MU
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM

3 Replies to “PUISI : MENGENANG NAMAMU PADA LIRIH DESAU ANGIN”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.