MELERAI CEMAS DENGAN #INVESTASI CERDAS DI MANDIRI SEKURITAS
Tak heran ketika berbincang dengan mbak Venus, blogger yang sudah terjun ke bidang investasi saham serta mbak Febriati Nadira Executive VP Corporate Communication Mandiri Sekuritas sebelum acara, mereka sempat tertawa lebar saat dengan “lugu”-nya saya bertanya apakah kelas Investasi Cerdas ini pelajaran untuk jadi Pialang Saham?. “Bukan jadi Pialang pak, ini untuk jadi Investor online trading lho,”sahut mbak Venus tersenyum simpul. Saya manggut-manggut tersipu meski terus terang masih banyak pertanyaan yang terus hadir di benak dan memerlukan jawaban.
Saya bertemu banyak teman-teman blogger yang sudah saya kenal dalam kelas Investasi Cerdas kali ini. Selain mbak Venus, ada mbak Eka, mas Harris Maulana, mbak Dita, mbak Enno juga mas Andi Darmawan. Semua terlihat sangat antusias. Ternyata tak hanya keberuntungan mendapatkan ilmu baru gratisan dalam kelas “Investasi Cerdas” ini tetapi juga dapat tambahan modal Rp 250.000 dari Mandiri Sekuritas dengan membuka rekening efek (Di Mandiri Sekuritas, disebut dengan rekening Mandiri Tabungan Bisnis Investor atau MTBI). Tak hanya itu, akan ada kesempatan mendapatkan tambahan modal Rp 500.000 lagi (yang dimasukkan langsung ke rekening efek masing-masing) untuk peserta yang memenangkan “live tweet” sepanjang acara hari itu.
Sembari menunggu waktu masuk kelas, saya mengisi formulir isian MTBI yang diberikan di meja pendaftaran ulang. Sesuai informasi yang saya terima via email syarat yang harus diperlukan sebagai lampiran adalah, fotokopi NPWP, fotokopi KTP, fotokopi halaman depan rekening di buku tabungan, masing-masing 1 lembar, serta materai Rp 6.000 sebanyak 3 lembar. Untunglah saya dibantu oleh petugas Mandiri Sekuritas yang ramah ketika mengalami kesulitan mengisi formulir MTBI dengan lembaran lumayan banyak 🙂
Pukul 10.00 kami memasuki “kelas”. Ternyata “kelas” yang dimaksud adalah “Main Hall” tempat dulunya para pialang saham bertransaksi di lantai bursa. Namun kini zaman sudah berubah. Berkat teknologi internet yang berkembang begitu pesat, transaksi bisa dilakukan dari mana saja. Ruangan tersebut kemudian difungsikan sebagai sarana sosialisasi dan edukasi dan dikenal dengan nama Galeri Simulasi IDX. Bentuk “kelas” kami berupa lingkaran dengan 6 tiang penyangga dilengkapi meja bertingkat dan beberapa unit komputer.
Disisi kiri dan kanan terdapat layar besar yang merefleksikan gambar dari proyektor. Suasana terlihat kontras dengan deretan running text yang berjalan memutar di sekeliling kami dan menggambarkan turun naiknya harga saham emiten di pasar modal. Mendadak saya merasa seperti menjelma jadi Gordon Gekko (diperankan oleh Michael Douglas) sang pialang ulung dalam film “Wall Street” 🙂
Acara dibuka dengan kata sambutan Yulianto Aji Sadono, Ketua Divisi Edukasi Bursa Efek Indonesia. “Sangat disayangkan dari 315.000 investor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, lebih dari separuhnya adalah investor asing. Ini berarti bahwa keuntungan usaha yang diperoleh di pasar modal kita, lebih banyak dinikmati oleh pihak asing. Ironis. Harapan saya dengan adanya kelas Investasi Cerdas ini, sosialisasi dan edukasi berinvestasi semakin luas sehingga kelak tentu implikasinya pada kesejahteraan masyarakat kita sendiri,” ujar Pak Aji bersemangat.
Pada kesempatan berikutnya tampil mbak Febriati Nadira Executive VP Corporate Communication Mandiri Sekuritas menyampaikan kata sambutan. Menurutnya, melakukan transaksi saham lewat online trading sudah jauh lebih mudah dan cepat dibanding sebelumnya. Bahkan ibu rumah tangga dan mahasiswa sekalipun bisa melakoni aktifitas ini dari rumah maupun kampus. Fasilitas yang dimiliki Mandiri Sekuritas memungkinkan investor secara interaktif melakukan transaksi, termasuk lewat mobile via smartphone. “Kelas Investasi cerdas ini,”lanjutnya lagi,”merupakan wujud komitmen Mandiri Sekuritas untuk mengedukasi masyarakat, khususnya blogger, mengenai bagaimana berinvestasi di pasar modal dan mengelola resikonya dengan bijak serta terukur”.
Ketua Divisi Edukasi Bursa Efek Indonesia, Derry Yustria Surya Dharma menjadi pemateri pertama. “Investasi itu,”katanya,”bagaikan menanam pohon”. Ada beberapa faktor yang berperan, antara lain bergantung pada bibit, butuh proses dan waktu, ada resiko tapi bukan perjudian, butuh disiram dan diberi pupuk dan berharap cuaca selalu baik. Untuk memulai investasi di pasar modal, kita mesti menentukan tujuannya terlebih dahulu dengan begitu arah investasinya lebih jelas serta terarah. Kemudian setelah itu kenali profil resikonya (Risk Averter, Moderate, Risk Taker) kemudian Pelajari alternatif investasi (Saham, Obligasi, Sukuk, Reksa Dana). Langkah selanjutnya adalah memahami tingkat risiko produk investasi, lalu tentukan batas investasi disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil risiko setelah itu Tentukan strategi investasi dan Manfaatkan jasa profesional (apabila diperlukan) dan berikutnya adalah Pertahankan tujuan investasi.
Derry kemudian mengingatkan untuk jangan sampai tertipu oleh penawaran investasi dari perusahaan yang ridak jelas. “Bila ada perusahaan yang menawarkan investasi sebaiknya cek izinnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia,”tutur Derry.
Derry kemudian menguraikan prinsip dasar berinvestasi di pasar modal antara lain : Pergunakan dana lebih (excess fund), Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge)., Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket), Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss.dan Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker principle).
Belajar dari pengalaman, transaksi saham di pasar modal memberikan keuntungan yang signifikan dibanding instrumen investasi lainnya misalnya menabung di Bank. “Resiko pasti ada, namun sepanjang itu bisa dikelola dengan baik, cerdas dan profesional semua itu bisa dieliminir. Jadi tak perlu cemas berlebihan,”tukas Derry bersemangat.”Lagipula dana pemodal juga dilindungi dan dijamin oleh SIPF (Securities Investor Protection Fund) dimana ini adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal,” tambahnya lagi.
Materi berikutnya dibawakan oleh Fath Aliansyah Budiman, Assistant Vice President Equity Capital Market Retail Mandiri Sekuritas.Dengan gaya bahasa memikat, ia menguraikan tentang kiat memulai investasi di pasar modal. “Cari perusahaan yang mudah dijelaskan bisnisnya kepada orang awam sekalipun. Tak perlu jauh-jauh, bisa mulai dari sekeliling kita dan dekat dengan keseharian kita. Biasanya jenis perusahaan tersebut cenderung naik nilainya,” kata Fath memulai uraiannya.
“Perusahaan-perusahaan produsen Consumer Goods misalnya bisa jadi alternatif pilihan, karena barangnya kita pakai sehari-hari. Atau bisa juga perusahaan Perbankan yang sering berinteraksi dengan kita. Intinya, sebagai trader pemula kita mesti lebih jeli, cerdas dan kritis untuk menentukan pilihan. Kinerja emiten bisa kita lihat juga laporan keuangan yang dipublikasikannya,”tambah Fath.
“Harus diakui dinamika turun naiknya harga saham cukup membuat risau. Kendati demikian meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan, yaitu dari 4.316,687 pada akhir tahun 2012 menjadi 4.212,980 pada tanggal 27 Desember 2013 atau turun sebesar 2,40%, namun IHSG telah berhasil mencatatkan rekor indeks tertinggi sepanjang sejarah dengan ditutup pada level 5.214,976 pada tanggal 20 Mei 2013. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham meningkat tipis sebesar 0,87% dari Rp 4.127 triliun pada akhir Desember 2012 menjadi Rp4.163 triliun pada 27 Desember 2013. BEI juga berhasil mencatatkan rekor jumlah emiten saham baru tertinggi dalam satu tahun selama 15 tahun terakhir, dengan jumlah emiten saham baru mencapai 31 emiten, melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 30 emiten baru. Di samping itu, likuiditas transaksi juga meningkat ditandai dengan meningkatnya rata-rata nilai transaksi harian saham sebesar 37.68% yaitu dari Rp4,54 triliun pada periode Januari-Desember 2012 menjadi Rp 6,25 triliun pada periode yang sama di tahun 2013,” ungkapnya lagi.
“Analisa kritis baik teknikal maupun fundamental atas kinerja efek menjadi salah satu poin penting yang perlu dilakukan oleh investor dalam melakukan transaksi saham di pasar modal. Jangan sampai salah dalam membuat keputusan. Selain itu sang investor tak sekedar dituntut memiliki kemampuan/skill yang bagus dalam memilih saham namun juga stamina dan “staying power” agar bisa tetap bertahan di tengah hempasan badai moneter yang mendera kencang,”ujar Fath.
Pada kesempatan itu pula diberikan waktu kepada salah satu blogger, Fioney Sofyan yang sudah terjun dalam online trading di pasar modal untuk menyampaikan testimoni. “Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat menikmati melakukan transaksi di pasar modal. Semula saya menganggap proses ini susah, tapi ternyata tidak se-ribet yang saya bayangkan. Trading saham sama filosofinya dengan belanja di pasar, yang biasa saya lakoni selama ini. Kini saya melakukan aktifitas trading online di pasar modal sambil mengasuh anak dirumah ,” ujar Fioney yang mendapat inspirasi terjun ke dunia pasar modal setelah mengikuti Obrolan Langsat dan juga seorang financial planner ini. Ia kemudian melanjutkan,”setidaknya saya mendapatkan 2 keuntungan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pendapatan kita tanpa menambah kerja ekstra yang berlebihan sehingga masa depan finansial kita bisa lebih terjaga dan kedua ikut meningkatkan perekonomian negara”.
Di kesempatan lain mbak Venus juga ikut berbagi testimoni. “Sebelum memulai investasi saham di pasar modal, bersiaplah untuk investasi waktu dulu. Kita mesti menyiapkan waktu antara lain untuk belajar banyak hal dan istilah baru di dunia pasar modal. Dan juga tentunya waktu untuk melakukan transaksi online di pasar modal secara lebih cerdas dan taktis. Saya sangat menikmati apa yang saya lakukan ini karena tak sekedar mendapatkan tambahan pendapatan namun juga waktu yang lebih banyak untuk keluarga,” katanya sumringah.
Seusai makan siang, dilanjutkan dengan praktek langsung simulasi trading online di pasar modal. Kami diberikan user name, password dan PIN untuk bisa mengakses Mandiri Sekuritas Online Trading Sebagai modal awal, kami diberikan “modal fiktif” sebesar Rp 200 juta agar bisa bertransaksi disana. Mulanya saya sempat kebingungan melihat deretan angka-angka di menu tampilan, namun berkat bimbingan Fath bersama tim Mandiri Sekuritas saya mulai paham.
Prinsipnya sebenarnya sama dengan bertransaksi di pasar tradisional. Ada prosesi tawar menawar antar penjual dan pembeli. Harga jual akan dipajang oleh sang penjual saham dan harga penawaran diajukan oleh pembeli. Di layar monitor akan terlihat harga penawaran dan penjualan tertinggi maupun terendah. Bila sepakat maka saham bersangkutan akan masuk ke portofolio pembeli. Tampilan harga yang tertera di layar monitor adalah harga per lembar saham dan transaksi jual beli saham menggunakan satuan lot, yang berarti 1 lot berisi 100 lembar saham. Portofolio menjadi sejenis “dompet” yang menyimpan saham yang dimiliki pembeli dan menampilkan nilai yang menunjukkan apakah investor mengalami keuntungan atau kerugian. Bila warna hurufnya merah berarti kita mengalami kerugian dan bila warnanya biru berarti kita mendapatkan keuntungan.
Dalam hitungan menit bahkan detik harga saham di portofolio bisa berubah-ubah. Kadang naik, kadang turun. Dibutuhkan kejelian investor untuk mengambil keputusan apakah saham yang dimiliki akan dijual atau ditahan. Kita “berpotensi” rugi jika nilai saham yang dibeli ternyata lebih tinggi dari nilai di pasar, sebaliknya kita “berpotensi” untung bila nilai saham yang dibeli lebih rendah dari harga pasar. Yang dimaksud dengan “berpotensi” adalah kita belum benar-benar untung atau rugi jika saham yang kita miliki tidak dilepas atau dijual.
Saya merasakan sendiri bagaimana sensasi asyiknya bertransaksi saham secara online dengan modal fiktif yang diberikan. Hanya dalam hitungan menit nilai saham yang saya miliki di Portofolio mengalami keuntungan dan kerugian. Saya memang sengaja “bermain aman ” dan tidak spekulatif dengan memilih membeli saham-saham perusahaan blue-chip dan menyaksikan pergerakan sahamnya secara teratur di halaman portofolio.
Saya bisa meraup keuntungan dengan segera menjual saham yang berpotensi untung dan tentunya sempat termangu sedih menyaksikan kerugian yang saya alami ketika nilai sahamnya jatuh.
Keuntungan melakukan jual beli saham diperoleh dari selisih harga saat dibeli dan harga saat ini. Apabila saham tetap disimpan sebagai bukti kepemilikan perusahaan maka kita bisa mendapatkan deviden bagi hasil keuntungan perusahaan juga peluang capital gain jika harga sahamnya terus meningkat signifikan.
Setelah melakukan simulasi transaksi online trading, kami kemudian diajak berkeliling mengunjungi museum Galeri Sejarah Bursa Efek Indonesia (IDX) yang terletak tepat disisi sebelah Galeri Simulasi IDX. Dipandu oleh salah seorang staf Bursa Efek Indonesia kami mendapatkan berbagai penjelasan mengenai Galeri yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 2 Januari 2012.
Ada beberapa hal menarik yang saya temukan di museum ini . Ternyata tak hanya sekedar memajang sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dalam bentuk gambar maupun grafik namun juga dikemas dengan menggunakan teknologi multimedia yang canggih dan menakjubkan. Salah satu yang membuat saya kagum adalah penjelasan tentang sejarah pasar modal Indonesia serta perkembangannya lewat layar interaktif di dinding. Jika ada topik tertentu yang ingin kita tahu tinggal memilih opsi yang disediakan pada monitor dan dalam sekejap akan muncul “presenter” wanita yang menjelaskan melalui video yang direfleksikan ke dinding.
Tidak hanya itu, disisi belakang Galeri kita akan menemukan sebuah buku besar berhalaman kosong, dihadapannya terletak sebuah layar monitor besar. Setelah menempatkan kaki kita pada tempat yang disiapkan, dan menggerakkan tangan seolah-olah sedang membuka halaman buku maka secara otomatis tampilan layar dihadapan kita berubah seakan-akan kita membalik halaman buku. Tampilan di buku menggambarkan berbagai informasi terkait soal pasar modal Indonesia. Sangat mengesankan.
“Kejutan” tak hanya berhenti disitu. Photo booth yang terletak disisi “buku ajaib” juga menyajikan sensasi menarik. Kita bisa “bernarsis” ria difoto di lokasi ini kemudian hasilnya bisa dipilih tampilannya di 6 opsi lokasi yang berbeda. Setelah kita memilih, maka foto akan ditampilkan dan bisa dikirim melalui email. Tampilan gambar foto saya diatas adalah contoh hasilnya 🙂
Saya sangat terkesan mengikuti Kelas “Investasi Cerdas” yang dilaksanakan oleh Mandiri Sekuritas ini. Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dan tentunya membuka cakrawala pemikiran saya untuk terinspirasi ikut terjun dalam transaksi pasar modal. Walau pengetahuan yang saya dapatkan hanya sehari, namun setidaknya telah mengubah persepsi saya tentang pelaku investor transaksi pasar modal yang juga bisa dilakukan orang-orang seperti saya, bahkan ibu rumah tangga dan mahasiswa sekalipun, tidak harus didominasi oleh kalangan eksekutif atau pengusaha. Dengan teknologi internet yang berkembang pesat serta kemudahan aksesbilitas termasuk melalui mobile via smartphone, proses transaksi jauh lebih mudah dilakukan dari mana saja.
Terimakasih kepada Mandiri Sekuritas atas kesempatan berharga untuk belajar Investasi Cerdas !
selamat berinvestasi, pak. salam profit! 😀
inget ya, pialang tidak sama dengan investor, hehehe
Siip OK mbak 🙂
Tolong ajari yaa hehehe