MAKAN SIANG YANG MENYENANGKAN & INSPIRATIF BERSAMA PRESIDEN JOKOWI
Sebuah anugerah tiba di akhir pekan. Kesempatan eksklusif untuk ikut menghadiri undangan makan siang bersama orang nomor satu Republik ini pada hari Sabtu (12/12) sungguh sebuah berkah yang sayang untuk dilewatkan, setelah hari Jum’at siang (11/12) admin Kompasiana mas Iskandar Zulkarnain menghubungi saya. Alhamdulillah, saya menjadi salah satu dari 100 orang Kompasianer yang beruntung terpilih bertemu langsung dengan Pak Jokowi sekaligus makan siang di Istana. Pertemuan kali ini memang bukan pertemuan pertama dengan beliau, pada tahun 2012 saya bahkan sepanggung sebagai narasumber dengan mantan Walikota Solo tersebut dalam sebuah seminar di Jakarta dan setahun sesudahnya bertemu (dan tentu saja berfoto bersama) kembali di bandara Adisumarmo Solo seusai acara ASEAN Blogger Festival 2013.
Saya tiba di area Kompasianival 2015 Gandaria City pukul 08.30 pagi. Disana saya menemui beberapa kawan Kompasianer yang sudah saya kenal sebelumnya, termasuk jajaran Kompasianer generasi awal (2008-2009) seperti mas Junanto Herdiawan, mbak Novrita, mas Nufransa Wirasakti, mas Abi Hasantoso, mas Honny Maitimu, mas Syaifuddin Sayuti, mbak Lintang, mbak Henny, dan lain-lain. Senang sekali karena ini kesempatan bertemu kembali dengan mereka setelah kurang lebih 6 tahun tidak jumpa. Tak ayal, kami saling bertukar cerita dengan heboh dan tentu saja foto-foto-an bersama 🙂
Pukul 09.30, panitia membagikan kepada kami undangan resmi yang harus dibawa serta untuk bisa masuk ke kawasan istana Presiden. Setelah itu, kami lalu beranjak menuju bis yang sudah disiapkan. Wajah-wajah Kompasianer yang antusias nampak terlihat saat menaiki bis. Bertemu langsung dengan Presiden RI di Istana Negara tentu menjadi sebuah pengalaman luar biasa yang tak terlupakan seumur hidup.
Bis kami memasuki kawasan istana sekitar pukul 11.00 siang. Sesampai di halaman istana rombongan Kompasianer (termasuk saya tentunya 🙂 ) memanfaatkan waktu berfoto bersama.Pemeriksaan ketat oleh Paspampres dilaksanakan sebelum kami semua memasuki lokasi acara. Sayang sekali, handphone, kamera dan tas harus ditinggalkan di tempat yang disediakan dan tak bisa dibawa masuk.
Presiden Jokowi tiba di tempat sekitar pukul 12.00 dengan menggunakan kemeja putih dan menyalami kami satu persatu sembari menebar senyum ramah.Beliau didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki,Sunardi Rinakit (Staf Khusus Presiden) serta Asisten Manager Kompasiana Iskandar Zulkarnain atau mas Isjet. “Santai saja, yuk kita makan dulu,” ujar beliau mengajak kami semua menikmati sajian makan siang yang disediakan. Di meja makan dihidangkan sop buntut, sate, opor ayam, nasi goreng, dan beberapa menu makanan lainnya. Es buah disajikan sebagai hidangan penutup.
Seusai makan siang dengan menu istimewa nan lezat ala istana, mas Isjet mewakili Kompasiana menyampaikan kata sambutan.mengenai perkembangan blog Kompasiana yang terus tumbuh hingga 300.000 lebih pengguna yang tersebar di seluruh dunia serta berasal dari beragam profesi dan latar belakang. Pada kesempatan tersebut mas Isjet mempersilahkan sejumlah Kompasianer menyampaikan uneg-unegnya langsung kepada Presiden Jokowi. Mulai dari mas Junanto Herdiawan yang juga seorang ekonom Bank Indonesia dan belakangan ini kian beken sebagai “sang manusia terbang dari Jakarta” dengan aksi fotografi levitasinya yang memukau hingga mbak Fera Nuraini, mantan pekerja migran selama 10 tahun di Hongkong yang mengeluhkan pelayanan KBRI setempat dengan tangis tertahan.
Dari Kompasianer yang menyampaikan uneg-unegnya kepada Presiden Jokowi, yang cukup berkesan adalah dari Pak Thamrin Dahlan. Mantan petinggi di Badan Narkotika Nasional (BNN) dan juga penulis buku “Prabowo Presidenku” ini menyampaikan usulan agar pada setiap kunjungan kerja daerah, selain wartawan media cetak dan elektronik, harap disertakan juga blogger/netizen untuk ikut yang akan meliput peristiwa dari perspektif berbeda. Permintaan ini spontan ditanggapi Presiden Jokowi dengan meminta Pak Teten Masduki untuk mempersiapkan tempat bagi 2 orang blogger Kompasiana untuk ikut pada kunjungan kerja beliau ke daerah dalam waktu dekat.
Presiden Jokowi tampil dengan gaya casual dan bersahaja menanggapi uneg-uneg yang disampaikan Kompasianer. Mengomentari curhat Fera beliau menyatakan akan segera menindaklanjutinya. Disampaikan pula oleh lelaki yang dinobatkan sebagai salah satu dari seratus tokoh dunia dalam daftar “The Leading Global Thinkers of 2013 versi Foreign Policy, majalah yang diterbitkan Washington Post company ini bahwa mengubah pola pikir, pandangan dan kesadaran adalah hal yang sulit dilakukan. Menurut beliau, menimbulkan kesadaran untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat tidak dapat dilakukan dalam waktu cepat.
“Butuh waktu dan kesabaran. Contohnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, penerapan e-budgeting kerapkali menemui kendala dan resistensi dari berbagai pihak. Hal ini pun masih terus dilanjutkan oleh Pak Ahok. Ketika menjadi Walikota Solo setelah berjalan 3 tahun, kesadaran untuk hal tersebut baru 60%. Saya memahami bahwa pelayanan terbaik aparat merupakan harapan seluruh rakyat. Tapi tentunya perubahan senantiasa butuh waktu dengan merubah sistem, budaya dan etos kerja para pejabat pemerintah. Olehnya itu, saya berusaha terus “mengawal”-nya dengan turun langsung ke lapangan. Kerapkali saat ke daerah, ada yang membisiki saya mengenai sesuatu yang tidak benar tengah berlangsung dan mesti segera dibenahi,”ujar pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini dengan nada tegas.
Presiden Jokowi sangat berharap agar tulisan-tulisan Kompasianer senantiasa mengangkat hal-hal yang membangkitkan optimisme publik, inspirasi etos kerja dan integritas serta harapan-harapan ke depan yang lebih cerah, “Sebentar lagi kita akan menyongsong era kompetisi pasar bebas dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kita akan bersaing antar negara dan bukan saatnya gontok-gontokan lagi satu sama lain. Kompasianer dapat berperan dengan memproduksi konten tulisan yang bervisi menumbuhkan kepercayaan diri publik. Misalnya, meningkatkan kepercayaan terhadap upaya perbaikan ekonomi yang diupayakan pemerintah saat ini,”tambah beliau lagi.
“Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan anak-anak muda yang membuat aplikasi e-commerce di istana. Saya sampai bertanya hingga tiga kali kepada mereka tentang kesiapan menghadapi kompetisi era pasar bebas dan MEA. Saya bangga dan terharu, mereka menjawab dengan lantang dan meyakinkan, siap menyongsong tantangan masa depan dengan optimis serta bersemangat,”lanjut Presiden Jokowi sambil tersenyum.
Suasana pertemuan siang itu penuh nuansa kekeluargaan. Kesan angker protokoler istana presiden mendadak cair ketika Pak Jokowi dengan ramah menyapa kami semua sambil sesekali bercanda, meski nampak terlihat keletihan di wajahnya. Beliau spontan melayani permintaan foto bersama bahkan menandatangani buku maupun undangan resmi makan siang di istana kepresidenan dari Kompasianer.
Saya merasa terhormat dan tersanjung dapat hadir dalam kesempatan langka dan eksklusif ini berkat aktifitas saya menulis di Kompasiana. Terimakasih saya haturkan kepada segenap panitia penyelenggara Kompasianival dan tentu saja jajaran admin Kompasiana mulai dari kang Pepih Nugraha, Mas Isjet dan mas Nurulloh. Semoga Kompasiana jaya dan sukses selalu !
Meski tidak jadi ke Jakarta untuk ikutan acara Kompasinival tahun ini, aku tetap ikutan senang ketika melihat teman-teman Kompasianer mendapatkan hadiah tak terduga dari orang nomor satu Indonesia.
Wah.. Menarik mas, memang para blogger harus banyak menulis hal yang bermanfaat dan menyebar keoptimisan..
BW #1 nih. Selamat ya masuk list travel Bloggernya review blogger. hehe