STAR WARS VII FORCE AWAKENS : KEBANGKITAN SETELAH 30 TAHUN BERLALU
Saya selalu menyukai sensasi rasa seperti ini: menantikan kehadiran film yang menjadi salah satu inspirasi, imajinasi dan kenangan masa lalu yang selalu melekat di hati, seperti Star Wars. Saya sudah tak sabar menyaksikan aksi menawan para jagoan dan ksatria Jedi yang selama ini membangkitkan rasa penasaran sejak menonton serial keenam “Return of The Jedi” dan trailer resmi film ini dirilis. Saya pun bergegas memesan tiket menonton untuk 4 orang (termasuk anak dan istri) via online di bioskop Cinemaxx Mall Lippo Cikarang Studio 4 pada pertunjukan jam 13.00 hari Sabtu (19/12).
Adegan dibuka dengan suasana 30 tahun setelah runtuhnya Galactic Empire seperti digambarkan pada episode VI. Luke Skywalker (Mark Hamill) yang hilang sejak kejadian tersebut perlahan mulai terbaca jejaknya oleh pasukan First Order yang berambisi mengembalikan kejayaan Galactic Empire. Mereka khawatir, jika Luke muncul kembali segala rencana mereka akan buyar. Poe Dameron (Oscar Isaac), salah satu pilot handal pesawat X-Wing pasukan pemberontak The Resistance membawa pecahan peta terakhir yang menunjukkan keberadaan Luke diburu hingga kemudian tertangkap oleh pasukan Stormtroopers. Untunglah potongan peta tadi masih sempat diselamatkan lewat robot BB-8 miliknya yang berhasil kabur ketika Poe diciduk.
Perjalanan BB-8 akhirnya mempertemukannya dengan Rey (Daisy Ridley), gadis muda pengumpul barang rongsokan disebuah tempat di padang pasir bernama Jakku. Sementara itu, Poe berhasil meloloskan diri dari tawanan dengan dibantu oleh Finn (John Boyego) salah satu Stromtroopers yang membelot. Takdir akhirnya mempertemukan Finn, Rey serta BB-8 hingga kemudian akhirnya jumpa pula dengan Han Solo (Harrison Ford) dan Chewbacca di pesawat Milennium Falcon. Pasukan First Order yang dipimpin oleh Kylo Ren (Adam Driver) sangat terobsesi menggantikan sosok Darth Vader di Dark Side terus memburu mereka.
Kylo yang ternyata adalah anak dari Han Solo/Jenderal Leia terbawa pengaruh jahat Snoke pemimpin Dark Side untuk menguasai Galaxy. Dominasi pasukan First Order terus merangsek hingga menghancurkan planet The Republic dengan senjata dahsyatnya. Dipimpin oleh Jenderal Leia, pasukan pemberontak The Resistance terus melakukan perlawanan gigih. Ketika akhirnya Rey diculik oleh Kylo, Han Solo dan Finn bertekad membebaskannya dengan melakukan penyerbuan langsung ke markas First Order.
Kehadiran tokoh anyar seperti Rei, Kylo dan Finn membawa kesegaran baru bagi serial film fenomenal ini. Saya memberi point plus pada Daisy Ridley yang berhasil memerankan karakter tokoh Rei, gadis tangguh dan mewarisi kekuatan seorang “Jedi”. Akting yang disajikan begitu natural dan artis muda kelahiran 10 April 1992 ini dengan cemerlang menampilkan gestur tubuh dan ekspresi perubahan wajah yang memukau pada adegan-adegan menantang kemampuannya berimprovisasi. Sementara itu John Boyego yang memerankan tokoh Finn, juga berhasil mengimbangi akting Rei dengan baik.Dari sisi alur cerita, dengan memasukkan tokoh-tokoh baru tentu akan memperkaya kompleksitas kisah, peluang untuk memperluas segmen konfliknya juga kian besar
Adegan yang saya tunggu-tunggu yaitu kehadiran trio bintang Indonesia dari film “The Raid” yaitu Iko Uwais, Cecep Arif Rahman dan Yayan Ruhiyan sebagai Kanjiklub Gang Members cukup membetot perhatian. Tiga jagoan pencak silat Indonesia ini masing-masing berperan sebagai Razoo Qin-Fee, Crokind Shand, dan Tasu Leech. Walau tidak lama, namun kehadiran mereka memberikan greget tersendiri di film ini dan ah ya..saya terkesan dengan gaya kang Yayan berbahasa Alien begitu lancar 🙂
Sementara itu, bintang-bintang lawas dari episode sebelumnya seperti Harrison Ford, Mark Hamill dan Carrie Fischer serta robot C3-PO juga R2-D2 bagaikan melerai dahaga kangen para penggemar film ini. Meski sudah terlihat renta, Harrison Ford, tetap tampil prima sebagai Han Solo. Pria kelahiran Chicago, AS, 13 Juli 1942 membuktikan totalitas aktingnya berjibaku lincah dan gesit bersama aktor-aktor muda di film berdurasi 135 menit ini. Saya begitu terkesan menyaksikan akting sang “Indiana Jones” tersebut saat berjumpa pertama kali setelah sekian lama berpisah bersama sang istri, Jenderal Leia (Carrie Fischer). Begitu menyentuh.
Sebagai sutradara, J.J.Abrams berhasil meramu kisah “Perang Bintang” ini dengan ciamik. “Tawuran” pesawat tempur di langit yang spektakuler, adu tembak pistol/senapan laser dan duel pedang sinar yang memukau mewarnai adegan sepanjang film ini. Sayangnya, pesan-pesan filosofis bermakna dalam dan mencerahkan seperti yang kerap dilakukan Master Yoda di episode sebelumnya tidak saya temukan di film ini. Serunya sabetan pedang sinar atau hingar bingar perang antar pesawat galaksi terasa lebih dominan. Padahal, inilah salah satu point keunggulan serial Star Wars selain tentu saja kecanggihan special effectnya yang menawan.
Secara umum, saya cukup puas dan terhibur menyaksikan film yang konon baru tiga hari resmi diputar ini telah berhasil mengeruk pendapatan sebesar setengah milyar dolar AS dari seluruh dunia. Sebuah pencapaian yang luar biasa, dan rasa penasaran baru saya kembali tumbuh untuk menanti episode berikutnya 2 tahun lagi.
kang yayan cs kayaknya mulai beraksi lebih lama di episode VIII dan IX
*ngarep.com* 😀
Setuju dgn kata-kata bermakna di film ini begitu kurang. Bahkan sy nyaris tdk menemukan. Pdhl sy selalu menunggu sesuatu itu dr film Amerika.
Di sisi lain, peran aktor Indonesia di situ yg minim cukup disayangkan. Beda dgn Joe Taslim di FF7 yang masih beradu dgn aktor AS. Tp film itu membuktikan bahwa aktor2 kita layak diapresiasi meski perannya masih mini.
Seruu sih, walau sempat aga monoton nontonnya, mungkin karena gak ikutin film dari seri sebelumnya yaa
Pingback: ini review star wars the force awakens | hidup di kota ini, di zaman ini, bersama kamu
Pingback: star wars, seri ketujuh | hidup di kota ini, di zaman ini, bersama kamu
Helooo mas. Akhirnya saya bikin review versi saya juga hahaha
Ini film-film yang wajib kamu tonton tahun ini!
http://bit.ly/1Orrs2z