MARI BERBAGI KABAR DAN EKSPRESI DI RIPPLE, JURNALISME WARGA BERBASIS LOKASI
“Pertemuan” saya pertama kali dengan media sosial Ripple ini terjadi secara tak sengaja. Saat mencari aplikasi di Google Play, saya tiba-tiba terdampar di aplikasi yang mengusung tema “Post and discover global stories that matter, but go unnoticed’ ini. Berukuran file 19 MB, aplikasi bisa diunduh di smartphone Android maupun iOS secara gratis.
Seusai mengunduh aplikasinya di smartphone Xioami Note 3, saya langsung mendaftarkan diri di Ripple menggunakan akun Facebook saya. Tidak butuh waktu lama, saya mempelajari fitur-fitur yang ditampilkan aplikasi anyar ini dengan antusias.
Kebetulan malam saat selesai mengunduh aplikasi ini saya sedang berada di Cilandak Town Square untuk bertemu beberapa kawan dari IKA Unhas. Sambil menunggu, iseng-iseng saya mencoba aplikasi Ripple dengan membagi konten foto Kopi Cappuccino di Cafe Abuella. Saya menambahkan catatan pengantar kemudian mengidentifikasi kategori lalu posting ke Ripple. Dan..dalam waktu singkat konten yang saya bagi itupun sudah “mengorbit”. Jika seseorang membaca konten yang saya sajikan melalui Ripple di smartphone mereka, cukup dengan menyentuh dan menggeser posting terkait ke arah atas maka konten tersebut akan tersebar ke dunia maya beserta presentasi sebarannya.
Belum puas, saya mencoba untuk membagi konten yang ada di blog ke Ripple. Ternyata sangat mudah, saya cukup menyentuh tombol “+” disisi kanan atas layar lalu mengisi kolom “Judul Headline” , lantas mengisi sedikit pengantar kemudian diikuti tautan blog yang akan dibagi. Tak lupa saya memasang foto terkait posting tersebut. Pada saat itu saya memasang tautan posting terbaru saya mengenai resensi film “Ketika Mas Gagah Pergi”. Dalam sekejap, sesaat setelah mengklik tombol “post” kabar yang ingin saya bagi itupun langsung tayang di Ripple. Cepat. Praktis.
Saya kian penasaran menggunakan aplikasi ini. Tadi malam saya posting foto dan sedikit pengantar mengenai Kuliner Malam fenomenal di Cikarang yakni Martabak Bandung Montella dan Nasi Goreng Jenewa di Jalan Tarum Barat 2 Cikarang dan tadi pagi saya memasang foto nasi uduk Prima Rasa di Jalan Beruang 7 yang menjadi gerai nasi uduk favorit keluarga kami.
Salah satu yang menjadi keunggulan aplikasi ini adalah membagi kabar/informasi berbasis lokasi. Kita bisa berbagi kisah-kisah bahkan video menarik yang berada disekitar kita secara praktis. Ripple segera mendeteksi lokasi kita melalui GPS yang disetting di smartphone. Terdapat fasilitas komentar bagi pengunjung yang membaca postingan kita termasuk tombol untuk sharing ke jaringan media sosial lainnya.
Dalam penjelasannya disini, founder Ripples Paul Stavropoulos menyatakan:
As a social technology, Ripple facilitates activities where information can be passed from community to community to broad its impact. You start ‘ripples’ (equivalent to ‘tweets’ or ‘posts’) which appear in the feeds of people who are geographically close to you. If they like any of the ripples in their feed, they can then re-share to people who are geographically close to them.
The overarching idea is ‘how far will your ripples go?’ And users can actually track where and how far their ripples have travelled, in which locations those ripples were popular or unpopular, and what commentary people added along the way.
“Being able to visualise the impact of one’s message is something that ripplers find unique and captivating,”
“Ripples that are globally engaging, like a funny observation or a beautiful image, can spread beyond any community and to the entire world. Social media has not found a good way to spread information with any location-based relevance. Ripple makes that the heart of its experience.”
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa Ripple lebih memberikan aksentuasi khusus pada sebaran informasi berbasis lokasi, dimana mungkin saja informasi yang disajikan tidak menarik bagi seseorang yang berada jauh dari lokasi posting konten ditayangkan, namun menjadi sangat bermanfaat bagi orang yang berada atau kebetulan berada di lokasi yang sama.
Sajian informasi saya mengenai nasi goreng Jenewa misalnya, mungkin tidak relevan bagi seseorang yang tinggal dan berada di Tangerang, namun akan menjadi sesuatu yang istimewa jika seseorang yang tinggal di Cikarang yang mungkin kebetulan mengalami kelaparan di tengah malam dan sedang mencari lokasi kuliner malam terdekat. Di Ripple informasi lokasi terdekat bisa dilihat di “Nearby” serta bila ingin melihat lokasi lainnya, kita tinggal memilih “Everywhere”. Kita juga bisa menambahkan preferensi lokasi yang diinginkan dengan menekan tombol “Add Location”.
Topik-topik yang disajikan Ripple dibagi dalam beberapa kategori seperti “Breaking News”, “Untold Stories”, “Funny & Cool”, “Arts & Culture”, “Politics & Change”, dan “Just Because”. Redaksi Ripple juga akan memilih topik-topik yang menarik dan dimuat di halaman depan termasuk kontributor paling aktif dengan kategori “Featured”.
Bagi blogger, Ripple menjadi sebuah alternatif media sosial yang cukup mumpuni untuk membagi informasi lewat postingan di blognya. Reportase Jurnalisme Warga justru menjadi salah satu konten andalan yang relevan untuk diangkat melalui Ripple. Cukup menyertakan foto dan cerita pengantar (maksimal 1000 karakter) dan meletakkan tautan ke blog disana, kita bisa menyebarkan informasi tersebut lewat Ripple.
Ulasan tematik mengenai foto dan kisah kuliner khas daerah, tempat wisata dan oleh-oleh, acara seni, aktifitas komunitas sekitar, sosok inspiratif, hal-hal unik, bahkan cerita-cerita hantu fenomenal ala “urban legend” setempat bisa dibagikan melalui Ripple dan berpotensi menjadi viral jika memang tema yang disajikan memang menarik dan bermanfaat.
Nah, anda tertarik bergabung bersama Ripple?
gambarnya jelas banget ya, cara kerja aplikasi ini belum kebayang tuh..caranya gimana
Bagus sekalo itu aplikasi Ripple, saya juga akan mengunduhnya deh… biar bisa dengan cepat menampilkan tautan, heheee. Thank infonya gan…