Tulisan yang lumayan “provokatif” dan bikin penasaran itu terlihat pada sebuah standing banner di lokasi peluncuran Program Body Key Indonesia, Amway Flagship Store, Mal Kota Kasablanka lantai 2, Selasa siang (15/3). Saya hadir memenuhi undangan peluncuran program ini disertai rasa ingin tahu yang besar : seperti apa sebenarnya solusi “weight management” dengan pendekatan personal yang ditawarkan serta mampu membuka “kunci” menuju “sosok” kita yang baru. Selain itu tentu saja “kegairahan” saya untuk bersemangat hadir adalah mendapatkan gambaran tipe diet yang pas bagi tubuh saya yang montok menggemaskan berbobot satu kuintal plus sedikit ini 🙂
Acara dibuka oleh M.Rizal Arnex, Deputy General Manager PT Amway Indonesia. “Body Key Indonesia ini sebenarnya bukanlah semata sebuah produk, tetapi juga sebuah program pengelolaan berat badan yang komprehensif, holistik dan personal disesuaikan dengan situasi serta kondisi pengguna yang bersangkutan,” ucap Rizal antusias.
“Melalui program Body Key ini,”lanjut Rizal,”solusi diet disajikan secara lebih aman dan sehat dengan menggabungkan keunggulan produk-produk natural berkualitas, Nutrilite, yang telah melalui riset yang intens dan mendalam serta dipadukan dengan penilaian personal berbasis ilmiah melalui dukungan alat pengukur digital InBody Band serta aplikasi terintegrasi mobile Body Key yang melengkapinya”.
Pada sesi selanjutnya,Periset Senior dan Investigasi Klinis Amway, Kristin.L. Morris PhD tampil memaparkan keunggulan program Body Key.
Kristin yang mengawali karirnya di Amway pada tahun 2012 dan meraih gelar Doktor di bidang Nutrition Biochemistry di University of Tennesse, Knoxville menjelaskan sejumlah studi menampilkan fakta bahwa pemicu utama munculnya persoalan berat badan yang tidak ideal adalah pada gaya hidup yang tidak sehat. Obesitas menjadi faktor kunci munculnya beragam penyakit kronis seperti serangan jantung, stroke maupun diabetes serta menurunnya kualitas hidup.
“Ironisnya,”ungkap Kristin,”jumlah penderita obesitas di Indonesia cukup besar, bahkan sekarang Indonesia berada di peringkat 10 dunia dengan rasio penderita satu dibanding lima. Bila tak segera diantisipasi pada tahun 2030 jumlah penderita obesitas dan kelebihan berat badan di Indonesia bisa mencapai 21,3 juta jiwa.
Upaya preventif harus segera dilakukan agar kenaikan jumlah penderita obesitas tidak naik secara signifikan bahkan bila perlu diminimalisir serendah mungkin. Program Body Key ditawarkan sebagai jalan keluar yang langsung menyasar ke simpul persoalan sesungguhnya.
“Pendekatan transformasi gaya hidup lewat program Body Key diawali dengan proses Body Key Personalized Assesment Test kepada pengguna yang ujung-ujungnya menghasilkan saran serta rekomendasi ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan. Fokus penilaian pada 6 komponen utama gaya hidup yaitu : pola makan, aktifitas fisik, pola pikir, tingkat stress, tidur dan kebiasaan makan. Penilaian yang dihasilkan tentu akan berbeda pada setiap individu”, tambah Kristin yang dalam penelitian doktoralnya membahas mengenai obesitas vitro dan fauna yang bertitik fokus pada peran makronutrien dan produk susu dalam memicu munculnya obesitas.
“Program Body Key lebih menekankan pentingnya memahami kondisi orang per orang sebelum memberikan rekomendasi yang tepat, karena tentunya setiap orang memiliki aktifitas, tingkat stress, kualitas tidur, pola fikir, kebiasaan makan dan tidur yang berbeda. Justru faktor-faktor inilah menjadi variabel penting dalam membantu setiap individu meraih impian berat badan ideal mereka,”
“Dengan mengikuti program Body Key, pengguna akan mengkonsumsi asupan tinggi serat yang tidak mengandung bahan pengawet, pewarna maupun pemanis buatan sehingga aman bagi tubuh. Kandungan protein yang dimiliki ditambah serat, 25 vitamin dan mineral akan sangat efektif mengendalikan asupan kalori pengguna. Hasil riset menunjukkan dengan minum Body Shake 1 kali sehari dan disertai olahraga secukupnya akan efektif untuk mengelola berat badan,”lanjut Kristin penemu banyak paten, yang berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 8 kg selama 6 minggu setelah mengikuti program Body Key ini
Acara kian semarak dengan talkshow yang menghadirkan dua pembicara tambahan lain yakni Sonja Agustina, Crown Amway Business Owner yang juga adalah seorang penyanyi dan Fajar Arifin drummer dari grup band Alexa. Mereka berdua menyampaikan testimoni setelah mengikuti program Body Key.
“Saya sangat terbantu dalam mengelola berat badan setelah mengikuti program Body Key ini. Terlebih dengan adanya fasilitas InBody Band yang terintegrasi secara digital dengan perangkat mobile, saya jadi lebih mudah mendapatkan informasi akurat mulai dari ukuran massa lemak dan tubuh, intensitas olahraga termasuk monitoring detak jantung serta diselaraskan dengan pola asupan kalori yang tepat sesuai kebutuhan,” kata Sonja dengan wajah sumringah.
Sementara itu, Fajar Alexa yang pada Agustus 2015 lalu berhasil menyelesaikan ajang IRONMAN 70.3 di Cebu, Filipina mengaku mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti program Body Key. “Melalui program ini, saya mampu menyeimbangkan secara tepat pola makan, kebiasaan makan dan tidur, berolahraga serta aktifitas fisik tanpa harus khawatir kelebihan berat badan. Dengan asupan kalori yang terkendali saya lebih bugar, sehat dan bersemangat menghadapi hidup,” ucap Fajar yang pada event IRONMAN 70.3 di Cebu tahun lalu berhasil menyelesaikan renang sejauh 1,9 kilometer, sepeda 90 kilometer dan lari 21,1 kilometer dalam catatan waktu 6.29.51.
Di akhir acara, penyelenggara memberikan hadiah kepada 5 orang pemenang lomba live tweet dengan tagar #bodykeyindonesia dimana pada waktu yang sama pula berhasil menjadi trending topic di linimasa twitter. Alhamdulillah, saya berhasil menjadi salah satu pemenangnya. Sebagai apresiasi pula kepada blogger yang hadir dalam acara tersebut, diberikan hadiah pada 2 orang blogger yang beruntung (Nita Sellya & Febry Meuthia)Â untuk mencoba program body key selama 60 hari.
Selamat atas peluncuran program Body Key Indonesia !















He…he baru tau nih ternyata ada program khusus untuk orang yg mengalami obesitas…. Gimana tuk orang yg kurus ya?
Thanks