Hari Sabtu (30/9) siang, saya berkesempatan menghadiri kegiatan Vidafest 2017, sebuah event Festival tahunan yang digelar di kawasan Insitu-Bumi Wedari Vida Bekasi. Ini adalah acara rutin tahunan yang ketiga kalinya digelar oleh Vida Bekasi dan berbeda dengan kegiatan serupa sebelumnya, Vidafest 2017 kali ini menambahkan kolaborasi ide untuk hunian perkotaan yang diwujudkan dalam pameran dan talkshow arsitektur tentang hunian kolektif yang humanis.
Matahari begitu terik bersinar saat saya tiba di area VidaFest 2017. Sebuah aula besar berdiri megah dan dibelakangnya terdapat lapangan luas yang diisi oleh sejumlah tenda-tenda putih gerai komunitas dan kuliner yang ikut memeriahkan kegiatan tahunan ini. Tak jauh dari lokasi Vidafest 2017 terdapat Cafe Little Talk, sekaligus menjadi tempat berkumpul teman-teman blogger yang diundang mengikuti event tersebut. Setelah menyapa kawan-kawan yang hadir, saya lalu beranjak menuju lokasi pameran yang terletak di aula besar tadi.
Di area tersebut, selain melihat pameran perkembangan dunia hunian dari waktu ke waktu yang ditampilkan lewat bentuk display putih memikat. Terdapat pula model apartemen “Teras Alun-Alun”bagian dalam yang ringkas dan memikat. Teras Alun-Alun adalah apartemen bersubsidi pertama yang dibangun di kawasan terpadu 130 hektar yang berlokasi di Narogong Bekasi. Dengan menghadirkan apartemen bersubsidi, Vida Bekasi berharap dapat berkontribusi dalam upaya solutif untuk mengatasi masalah perkotaan khususnya hunian yang berkualitas.
Apartemen bersubsidi, Teras Alun-Alun ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengentasan permasalahan kekurangan pasokan hunian di area perkotaan, sekaligus mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah sejak 2015. Pasalnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2015, Indonesia masih mengalami backlog perumahan sebanyak 11,38 juta. Unit Apartemen Teras Alun-Alun sudah mulai dijual sejak Akhir September, dengan DP mulai Rp 3 juta-an dan cicilan mulai dari Rp 2 juta-an.
Di bagian panggung ada lomba maket dan edukasi “Kota yang baik” bertajuk Urban Guerilla Workshop untuk anak-anak sekolah dasar. Meriah sekali dan maket buatan anak-anak yang mengikuti lomba terlihat sangat atraktif dan kreatif. Pemandu acara juga dengan sabar menjelaskan bagaimana konsep Kota yang baik itu sembari memberikan tanggapan atas hasil karya maket anak-anak dengan simpatik.
Sekitar pukul 13.00 dilaksanakan prosesi pembukaan Vidafest 2017. Terlihat sejumlah anak berpakaian adat tradisional sunda bersiap menampilkan aksi tarian penyambutan tamu. Teten Masduki, Kepala Staf Kepresiden Republik Indonesia berkenan membuka perhelatan Vidafest 2017 dengan melakukan pengguntingan pita. Ditemani oleh jajaran managemen Vida Bekasi, Teten Masduki berkeliling menyaksikan arena pameran dan booth komunitas VidaFest 2017.
Ketika membuka Talkshow Vidafest 2017, Teten Masduki menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tahunan yang senantiasa memberikan sentuhan inovasi terbaru yang berbeda dan inspiratif.
“Disela-sela keterbatasan lahan dan tingginya permintaan tempat tinggal, maka keberadaan hunian vertikal saat ini menjadi hal yang esensil dibanding kebutuhan rumah tapak. Olehnya itu, hadirnya apartemen bersubsidi Teras Alun-Alun tentunya menjadi solusi cerdas menjawab situasi ini,”kata Teten Masduki bersemangat.
Edward Kusuma, Direktur Vida Bekasi menyatakan dengan pameran dan talkshow, kami ingin masyarakat juga mengetahui filosofi dibalik arsitektur hunian yang kami bangun dan akan mereka tempati, dari segi pembiayaan juga informasi tentang rencana pemerintah untuk program rumah rakyat.
“Kontribusi Vida Bekasi terhadap Program Sejuta Rumah memang masih belum banyak, namun saya optimis kedepannya Vida Bekasi dapat mengembangkan hingga lebih dari 10.000 unit di kawasan Bekasi,” tambahnya lagi.
Talkshow siang itu dipandu secara kocak dan interaktif oleh DR.Imam Prasodjo yang juga adalah seorang pengamat sosial terkemuka.
Ir.Arvi Argyantoro, MA Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Kementerian PUPR yang memberikan materi di kesempatan pertama menyampaikan komitmen pemerintah untuk senantiasa mendukung masyarakat untuk mendapatkan hunian yang layak dan representatif melalui skema pembiayaan yang ringan. “Untuk itu,” lanjutnya lagi, “kami senantiasa memberikan support bagi pengembang yang menghadirkan hunian kolektif yang humanis dan terjangkau”.
Sebagai perancang Teras Alun-Alun, SHAU yang dimotori oleh pasangan suami isteri Indonesia-Jerman Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann. senantiasa mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan kebutuhan hidup penghuni apartemen serta senantiasa mengangkat kearifan lokal setempat. Menurut Daliana, hunian terjangkau yang memiliki desain yang baik memang masih sangat sedikit di Indonesia, padahal aspek-aspek desain seperti penghawaan dan pencahayaan alami yang optimal sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Desain yang menarik tentu secara psikologis membuat penghuninya betah dan lebih bahagia.
Sementara itu di kesempatan yang sama pemateri dari Urban+ yang menangani master plan kawasan Bumipala, Ardzuna Sinaga, komunitas penghuni berperan dalam menentukan keberhasilan master plan dan desain arsitektur kawasan hunian.”Pihak Komunitaslah yang menjadi aktor utama dalam menghidupkan kawasan yang sudah dirancang terintegrasi dengan berbagai fasilitas publik. Hunian kolektif akan terasa lebih hidup serta menyenangkan melalui keterlibatan aktif komunitas yang senantiasa memberikan masukan berharga bagi pengembang”, ujarnya optimis.
Rangkaian acara Vidafest 2017 dimeriahkan oleh Live Graffiti oleh Artherapy Movement, workshop bersama anak-anak bersama Kedubes Bekasi, Kompetisi Game S.K.A.T.E, Mini GP Walikota Cup, 10K Eco Fun Run Walikota Cup, Bazaar, Hiburan dari Band Terkemuka Alvin and I, Ikubaru, The Trees and The Wild, Nick serta musik keroncong Terian dari Vidabekasi.











