Catatan Dari Hati

PUISI CINTA UNTUK ISTRIKU PADA 25 TAHUN USIA PERNIKAHAN

Istriku sayang,

Kita telah mengayuh biduk ini, melewati hujan badai

dan terjangan ganas ombak samudera

dengan tegar selama seperempat abad lamanya

Kita paham, bahwa kehidupan yang kita lalui tak selalu berjalan mulus

Harapan sederhana yang telah kita gantungkan erat di pucuk langit

kerapkali pupus tak bersisa

Namun kita senantiasa percaya, akan selalu ada jalan keluar

sepanjang usaha terus diperjuangkan

 

Istriku sayang,

Kita telah menautkan janji itu di hati kita, tanpa syarat, sejak dulu

Menjadikannya kompas untuk mencari arah terbaik hingga ujung cakrawala

Kita mengerti, bahwa kebersamaan kita dalam memaknai setiap ujian,

adalah bagian dari komitmen kita, menyelesaikannya hingga tuntas

Menghargai setiap proses adalah sebuah keniscayaan tak terlerai

karena dengan menikmati segala lara dan duka di tiap lekuk perjalanan

menjadi pilihan kita untuk tidak menyerah dan takluk pada tantangan

 

Istriku sayang,

Pelayaran kita masih terus berlanjut, entah hingga kapan

Kita akan sesekali rehat berlabuh di sebuah pulau kecil

berjalan bergandengan tangan menyusuri pantai berpasir putih

memandang sepasang camar terbang merendah

dan pepohonan nyiur melambai-lambaikan dahan ditiup sepoi angin laut

Kita maklum, bahwa mensyukuri hal-hal kecil dan remeh sekalipun

adalah sebuah kebahagiaan besar yang tak henti kita resapi dalam hati

dan menggugah nurani akan besarnya karunia sang Pencipta

 

Istriku sayang,

Kita merayakan perjalanan cinta kita di usia 25 tahun ini

dengan rasa haru menyesak dada, tepat di ujung Ramadhan

Ketika Takbir, Tahlil dan Tahmid bergema lantang menyebut kemulianNYA

Ikut mengantar jejak langkah kita, menua bersama

dalam pelukan kehangatan nuansa Idul Fitri yang syahdu

 

Istriku sayang,

Terimakasih telah menemaniku melalui hari demi hari yang kian tak mudah

Kita senantiasa percaya, Allah sang Maha Penyayang senantiasa menjaga

dan memberikan petunjuk terbaik

Untuk hambaNYA yang selalu bersyukur atas segala hikmah dan berkah

yang senantiasa tercurah tanpa henti

Hingga akhir waktu…

 

Cikarang, 10 April 2024

 

Related Posts
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
: untuk almarhum Maksum.A.Kararok  Kita telah mengurai malam, mempelajari makna yang ada di baliknya dengan hati riang Kita juga telah menelaah setiap siang bersama teriknya yang membakar tubuh bersama sungging senyuman Kita telah ...
Posting Terkait
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
Ada begitu banyak jejak terpacak yang tertinggal di belakang Bersama berjuta kenangan, kisah-kisah lama dan deretan musim yang luruh dengan serpihan hikmah dan kiprah Meniti segalanya ibarat mengarungi petualangan dengan ujung yang kadang ...
Posting Terkait
PUISI : SERENADE LOSARI
Kaki langit tempat segala harapan kita berlabuh Serta kepak camar menyapa cakrawala Adalah muara segala impian yang telah kita rajut rapi Bersama desir rindu dan riak semangat Membangun rumah bersahaja tempat kita senantiasa pulang Dan ...
Posting Terkait
PUISI: SECANGKIR KOPI DAN KENANGAN AKHIR TAHUN
1/ Secangkir kopi yang kau seduh dengan sedih Sejatinya menjadi aura atas segala perih yang disenandungkan dengan nada lirih bersama kemilau mentari senja yang kerap membuatmu risih 2/ Di akhir tahun semua kenangan yang indah terpatri membuat ...
Posting Terkait
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
Beberapa waktu terakhir ini, saya mencoba eksperimen baru dengan menarasikan (membaca) puisi-puisi karya saya dan menayangkannya di Youtube. Dengan "persenjataan" yang masih "tradisional" yaitu handphone dan komputer serta software video ...
Posting Terkait
PUISI : TARIAN HUJAN
Kisah yang kau rajut pada rinai tarian hujan sore ini Adalah gemerlap mimpi dan getir kesedihan yang mengalun pelan menyusuri relung hati, selasar waktu dan derap putus asa yang luruh dalam hening Hujan, katamu, ...
Posting Terkait
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
Kita telah lama membincang pagi dan senja, pada malam, ketika gelap meluruh pelan dari kisi-kisi jendela kamar kita dan kenangan yang telah kita rajut bersama larut dalam kelam Sehelai pasmina biru, untukmu, istriku, ...
Posting Terkait
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
Seperti mendengarkan dongeng cinta yang absurd Kita selalu terbuai dalam pesona yang kerap kita sendiri tak bisa menafsirkannya Dan pada malam, ketika bintang berkelip genit di rangka langit serta rembulan perlahan meredup dibalik ...
Posting Terkait
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
Haruskah geliat rindu yang kau simpan pada getar dawai hati, bening kilau embun dan segaris cahaya pagi membuatmu mesti berhenti pada sebuah titik yang kau namakan tepian sebuah perjalanan panjang? Kegetiran ini, katamu, melelahkan dan ...
Posting Terkait
Kaca-kaca bening di Wisma Atria  seperti memantulkan wajahmu perlahan luruh bersama cahaya senja  yang turun dengan enggan Pada kaki Mall Isetan dan Lucky Plaza sementara hiruk pikuk pejalan kaki yang berseliweran  pada pundak Orchard dari dua ...
Posting Terkait
PUISI : PADA GENANGAN KELAM, PADA RATAP YANG TERDEKAP
Deras Hujan yang datang malam ini seperti kidung melankolis yang datang membuai perlahan tapi juga mengusung ketakutan tak terkatakan Kita menyaksikannya dengan tatap nanar sembari mendekap erat ratap yang tak terungkap Pada genangan kelam yang ...
Posting Terkait
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
Dalam Diam, kau termangu Sepotong senja dibatas cakrawala memaku pandangmu "Di akhir tahun, selalu ada rindu yang luluh disana, sejak dulu" katamu, pilu Terlampau cepat waktu berderak hingga setiap momen tak sempat kau bekukan dalam ...
Posting Terkait
PUISI : KOTA KECIL DAN KEHENINGAN ITU
Senyap yang menggantung pada kelam kota kecil kita Adalah desah nafas rindu yang kita tiupkan perlahan pada langit, bulan separuh purnama, rerumputan pekarangan dan desir angin yang mengalir lembut menerpa pipimu yang telah basah ...
Posting Terkait
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
Pada Saatnya Pada Saatnya, Ketika musim berganti Dan gugusan mendung yang ranum Menitikkan tetes hujan pertama Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu Menyibak kabut keraguan Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu Pada Saatnya, Di ujung perjalanan Akan kubingkai ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
Pada senja yang termangu Kita menyaksikan mentari rebah di pelupuk cakrawala yang redup mengatup hari Dan camar terbang dengan sayap ringkih memekik pilu di langit merah seakan mewakili setiap kehilangan yang terurai perlahan bersama ...
Posting Terkait
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU
Langit senja ini seakan merenda batas cakrawala dengan rona merah jambu serupa ranum pipimu yang diterpa bias cerah cahaya fajar Pada titian rindu dimana kaki kita gamang menapak kamu acapkali berkata dengan mata berbinar,"Di ...
Posting Terkait
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
PUISI : SERENADE LOSARI
PUISI: SECANGKIR KOPI DAN KENANGAN AKHIR TAHUN
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
PUISI : TARIAN HUJAN
PUISI : SEHELAI PASMINA BIRU UNTUK ISTRIKU
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
PUISI : TERMANGU DI PUNDAK ORCHARD
PUISI : PADA GENANGAN KELAM, PADA RATAP YANG
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
PUISI : KOTA KECIL DAN KEHENINGAN ITU
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *