Catatan Dari Hati

DENDANG NADA DERING YANG “MENENDANG”

Rotation of kikitelp-1Era teknologi komunikasi di Indonesia beberapa waktu belakangan ini kian memanjakan para pengguna sekaligus pemerhatinya. Satu hal yang menjadi sorotan saya adalah maraknya nada dering dan juga nada dering tunggu yang kian enak didengar serta layak disimak. Lagu-lagu hits Indonesia terkini kerap saya dengar baik sebagai nada tunggu saat menelepon kawan yang memiliki fasilitas itu maupun juga sebagai nada dering.

Saya bahkan sering menemui orang yang secara norak mendemonstrasikan nada dering handphone yang dimilikinya diatas bis atau angkutan umum. Kemarin pagi misalnya. Saat saya sedang terkantuk-kantuk menuju terlelap diatas bis Mayasari Bakti 132 dari Bekasi Timur ke Lebak Bulus, mendadak handphone salah seorang penumpang disamping saya berdering–mungkin tepatnya : berdendang–dengan keras. Lagunya nggak tanggung-tanggung : “Munajat Cinta”-nya The Rock. Saya melirik sekilas ke sang pemegang handphone–seorang lelaki muda berusia sekitar 25-30 tahun– yang terlihat tetap santai dan sama sekali tidak ada niat untuk membalas panggilan telepon yang masuk.

Semula saya sedikit terhibur pada alunan suara Ahmad Dhani, vokalis The Rock menyanyikan lagu itu. Lumayan, sebagai lagu pengantar tidur. Lama-lama kok saya jadi gregetan. Ini orang ada niat mau balas panggilan telepon gak sih atau cuma mau memamerkan ringtone handphonenya?, demikian saya membatin. Hati saya kian gemas ketika orang tadi terlihat mengangguk-anggukkan kepala mengikuti suara lagu dari handphonenya. Hampir saja saya menegur orang tadi, namun segera saya urungkan saat dia terlihat beraksi memencet tombol “OK/Yes” untuk membalas panggilan.

Betapa kekinya saya ketika sang pemilik handphone hanya menjawab, “Gimana, bagus gak lagunya?”. Ia manggut-manggut sebentar lalu tersenyum puas kemudian mematikan handphone. Begitu tenang. Anggun. Dan tanpa perasaan “berdosa” sedikitpun telah mengusik tidur saya dan mungkin sebagian besar penumpang bis yang lain. Barangkali “kelakuan” aneh itu boleh disebut sebagai sebuah wujud kenarsisan baru yang merajalela pasca merebaknya trend ringtone di negeri ini.

Sebenarnya, saya sempat kebingungan, apa maksud percakapan sang pemilik handphone tadi yang begitu singkat dan nggemesin itu. Belakangan, saya menyadari ternyata lelaki tadi, selain “menyiarkan” nada deringnya kepada seantero penumpang bis ternyata sekaligus memamerkan nada tunggu dering yang dimilikinya untuk rekan dia yang baru saja meneleponnya. Oh, Plis deh!.

Saya menghela nafas panjang.

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya mengalami “nasib buruk” yang berkaitan dengan perkara ring tone di handphone. Tiga tahun silam, saya pernah ditegur oleh seorang pengamen bis kota lantaran bunyi ringtone handphone saya melantunkan lagu “Dangdut is The Music of my Country”-nya Project Pop berdering lebih kencang daripada suaranya mendendangkan lagu diatas bis. Mending dengan dering polyphonic, ini masih pake dering monophonic yang melengking keras dan bikin orang yang dengar menjadi sangat terganggu.

“Mas..mas,tolong dong suara hp-nya dikecilin. Mengganggu banget nih saya nyanyi,” kata pengamen itu dengan wajah memelas.

Diwaktu yang lain, saya pernah memakai nada tunggu lagu “Jablay“-nya Titi Kamal. Suatu hari boss saya menelepon dan kebetulan saya sedang tidak berada ditempat. Tak ayal ia pun jadi mendengar suara nada tunggu handphone saya. Saat saya kembali dan menemukan “miss-call” dari Boss, sayapun balas meneleponnya. Tanpa saya duga, beliau langsung nyerocos,”Amazing!, you have a good song, Amril!. That’s a smart way for your “answering machine” handphone system. Is it a kind of Rock’n Roll song?”.

Saya melongo sekaligus bersyukur ia tidak menanyakan apakah gerangan arti jablay itu dan apakah benar-benar Titi Kamal lagi jablay? hehehe.. 😀

Saya sering menemukan beberapa teman yang memakai nada dering tunggu yang “aneh-aneh”. Mulai dari suara Tukul Arwana “Kembali ke Laaapptoop!” yang fenomenal itu hingga suara desahan erotis perempuan. Untuk yang terakhir saya sempat terkecoh dan mengira kawan saya pemilik handphone yang saya panggil–dan kebetulan juga perempuan–sedang dalam kondisi mabuk. Bagaimana tidak?. Suara nada tunggu dihandphone berbunyi begini,”Hhhhaaaiii…apphhah khhaabbarr? Akuuuhhh..rinduuhh belaianmuhh..shayang”. Spontan, nada dering ini segera membuat kepala saya “berasap” dan jantung berdegup kencang. Untunglah sang empunya telepon langsung menjawab telepon saya, dengan tenang, aman dan terkendali. Seakan tak peduli saya baru saja kena “tendangan” gara-gara nada tunggu handphonenya yang menggunjang-ganjingkan hati. 

Related Posts
BERKOMENTAR DI TRIBUN TIMUR
Koran Tribun Timur Makassar edisi hari Kamis, 28 Februari 2008 memuat tanggapan saya tentang tawuran mahasiswa Unhas di Makassar. Isinya sebagai berikut: Itu tindakan konyol dan tolol. Citra Unhas dan alumninya akan ...
Posting Terkait
REOG PONOROGO, PESONA BUDAYA YANG MENGESANKAN
Keterangan Foto : Reog Ponorogo sedang beraksi, hasil karya Domi Yanto, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia iang menjelang. Namun terik mentari yang menyengat hari itu, Minggu (29/9) tak mengurangi ...
Posting Terkait
TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI ANANDA ZAHRA
asus Tabrak Lari yang menewaskan ananda Zahra Amelia Sanusi (seperti pernah saya tuliskan disini) tanggal 17 Agustus 2012 silam tampaknya sudah mendapatkan titik terang. Seusai acara Tahlilan 40 hari wafatnya ananda ...
Posting Terkait
IKUTI KOMPETISI ETIOS VALCO AMAZING DRIVE!
Beberapa waktu lalu silam saya sempat menulis review mengenai Toyota Etios Valco, sebuah varian baru dari produsen mobil terkemuka di Dunia yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing sekelasnya.  Kesempatan besar ...
Posting Terkait
SEPERTI JANJI MATAHARI (Untuk Ananda Alya Dwi Astari)
Jejak lampau yang telah engkau lewati, anakku menjelma serupa cahaya mengiringi langkahmu kedepan seiring dentang usia dan gerimis November serta pendar bening bola matamu menatap jauh masa depan yang terbentang dan tak mudah Seperti janji ...
Posting Terkait
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2011
Januari 2011 Sebuah tonggak sejarah dalam kehidupan blogging saya dipancangkan di bulan ini. Tepat di Hari Kesepuluh Bulan Januari 2011, buku saya yang merupakan kumpulan cerita Narsis atau Narasi Romantis berjudul “Balada ...
Posting Terkait
SEPEDA GEMBIRA YANG MENYENANGKAN
ari Sabtu (17/11) menjadi hari yang cukup padat kegiatan buat kami sekeluarga. Saat fajar merekah dan kesejukan pagi menyelusup hingga ke pori-pori tubuh, kami sudah bersiap dengan sepeda masing-masing menuju ...
Posting Terkait
“DUSUN VIRTUAL” BAGI PENGGIAT KOMPASIANA
Sekitar dua minggu silam, saya berinisiatif membangun portal komunitas penggiat (Penulis, Komentator, dan Pembaca) Kompasiana di www.kompasiana.ning.com yang bertagline "Rumah Sehat untuk Semua". Saya memanfaatkan situs gratisan di www.ning.com untuk ...
Posting Terkait
TIDURLAH SAMBIL MENGALAH!
Kedua anak saya, Rizky dan Alya memiliki gaya tidur yang sungguh sangat menakjubkan.  Juga merisaukan. Kebetulan, kami berempat (saya, istri, dan kedua anak kami itu) tidur disatu kamar yang memiliki ...
Posting Terkait
PESAN KEBANGSAAN MEGAWATI DALAM KAMPANYE AKBAR DI BALI
esawat berlogo "Indonesia Hebat!" yang membawa saya bersama rombongan jurnalis serta fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, Sabtu pagi (22/3), setelah menempuh ...
Posting Terkait
PERKENALKAN : POLISI LALULINTAS CILIK BERGIGI OMPONG  :)
Hari ini, Jum'at (17/7) saya mengantar Rizky ke sekolah dengan seragam polisi lalu lintas. Kebetulan hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SDIT An Nur dan dihari ...
Posting Terkait
“GEBRAKAN” SASTRA DARI MAKASSAR
Media citizen journalism Panyingkul! (www.panyingkul.com), kafe baca Biblioholic, penerbit Nala Cipta Litera dan Forum Tenda Kata meluncurkan inisiatif Sastra dari Makassar, upaya yang dikerjakan secara independen dengan mengandalkan partisipasi lembaga ...
Posting Terkait
JIWA INDONESIA DALAM HENTAKAN RITMIS TARIAN GANDRANG BULO
   Saya (paling kiri) bersama kawan-kawan TK Aisyah Makassar menarikan Gandrang Bulo, 1976  asih terbayang di benak saya kenangan 39 tahun silam. Saat itu, saya bersama kawan-kawan di TK Aisyah Makassar menarikan ...
Posting Terkait
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (4) : DARI MUSEUM BENTENG VREDEBURG HINGGA KE KOMPLEKS MAKAM RAJA IMOGIRI
obil yang kami tumpangi membelah malam menjelang subuh, pada hari Kamis (31/7). Didalam mobil yang dikendarai Ahmad, selain keluarga saya, terdapat pula keluarga mas Sukarjana. Rizky, Alya dan Alfi, masih ...
Posting Terkait
SUKSES, PENYELENGGARAAN KONSER AMAL DI CIKARANG
Cuaca begitu bersahabat di hari Minggu (25/4) saat saya dan si sulung Rizky tiba di area penyelenggaraan Konser Amal Cikarang tepatnya di depan JM Music School Ruko Pavilion Niaga Jl.Tarum ...
Posting Terkait
MENYIBAK EKSOTISME BUDAYA JEPANG DI JAK-JAPAN MATSURI 2016
20 tahun silam, Jepang menjadi negara diluar Indonesia pertama yang saya kunjungi lebih dari sehari. Ketika itu saya mengikuti pelatihan yang diadakan Matsushita Electric Corporation selama satu bulan di salah ...
Posting Terkait
BERKOMENTAR DI TRIBUN TIMUR
REOG PONOROGO, PESONA BUDAYA YANG MENGESANKAN
TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI
IKUTI KOMPETISI ETIOS VALCO AMAZING DRIVE!
SEPERTI JANJI MATAHARI (Untuk Ananda Alya Dwi Astari)
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2011
SEPEDA GEMBIRA YANG MENYENANGKAN
“DUSUN VIRTUAL” BAGI PENGGIAT KOMPASIANA
TIDURLAH SAMBIL MENGALAH!
PESAN KEBANGSAAN MEGAWATI DALAM KAMPANYE AKBAR DI BALI
PERKENALKAN : POLISI LALULINTAS CILIK BERGIGI OMPONG
“GEBRAKAN” SASTRA DARI MAKASSAR
JIWA INDONESIA DALAM HENTAKAN RITMIS TARIAN GANDRANG BULO
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (4) : DARI MUSEUM
SUKSES, PENYELENGGARAAN KONSER AMAL DI CIKARANG
MENYIBAK EKSOTISME BUDAYA JEPANG DI JAK-JAPAN MATSURI 2016

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *