Catatan Dari Hati

HARI BLOGGER NASIONAL DAN TANTANGAN MASA DEPAN

Masih lekat rasanya dalam ingatan saya ketika saya menghadiri Pesta Blogger Pertama, 27 Oktober 2007 di Blitz Megaplex. Saya menjadi saksi dari sebuah sejarah pencanangan hari blogger nasional oleh Menkominfo ketika itu Bapak Muhammad Nuh. Kini, 2 tahun berselang, saya merasakan kembali aura serupa tepat di hari ini, 27 Oktober 2009, meski memang terkesan tak terlalu hiruk pikuk sambutannya di kalangan blogosfer.

Saya masih ingat apa yang dikatakan Pak Nuh ketika itu, seperti pernah saya tulis diblog saya:

Menkominfo juga menjamin Departemennya tidak akan melakukan pembredelan blog yang membelenggu kebebasan berekspresi serta memberikan apresiasi sepenuhnya bagi perkembangan dunia blog di Indonesia. Muhammad Nuh juga menyampaikan harapan agar acara-acara seperti Pesta Blogger ini dapat dilaksanakan secara intensif dimasa-masa yang akan datang. “

Saya rasa pertemuan atau acara seperti ini perlu dilakukan secara berkala, jangan berhenti disini, apalagi pertemuan secara fisik memang penting daripada hanya secara virtual,”tutur Muhammad Nuh yang konon memiliki anak yang doyan ngeblog ini.

Syukurlah janji serupa juga diungkapkan oleh pengganti Pak Nuh, Pak Tifatul Sembiring pada kata sambutannya di Pesta Blogger 2009 di gedung SMESCO Sabtu (24/10) lalu. Menurut Petinggi Partai Keadilan Sejahtera ini seperti saya kutip di detik dot com

Dalam sambutannya, Tifatul mengatakan rasa bangganya bisa menghadiri PB ini. Ia juga melihat bahwa jumlah blogger di Indonesia kini terus meningkat, melebihi 1 juta orang.

Namun di sisi lain, ia juga menghimbau kepada rekan blogger agar bisa menjaga kebebasan yang bertanggung jawab. “Saya sebagai menkominfo, sangat berharap kerja sama dari semua pihak agar makin memperkokoh karakter bangsa,” ujarnya.

Terkait hal ini, Tifatul juga merasa optimis dengan perkembangan ICT Indonesia ke depannya. ” Saya optimis, termasuk beberapa orang yang mengkritik saya, terimakasih atas kritikannya,” tandasnya penuh tawa.

Di akhir sambutan ia memberi sebuah pantun. “Siapa berkata kasar, banyak orang
menjadi gusar. Siapa berkata lembut, banyak orang menjadi pengikut,” ucapnya.

Pernyataan orang nomor satu di Depkominfo ini paling tidak menunjukkan harapan beliau agar blogger meski dapat dengan bebas mengekspresikan pendapat dan argumentasinya didunia maya, namun tetap secara konsisten menjaga kebebasannya itu secara bertanggung jawab.

Saya tertarik dengan pernyataan pamungkas Pandji Pragiwaksono, seorang presenter muda, rapper dan juga blogger yang dengan lantang menyatakan Blogger dapat menjadi Guru Bangsa. Bisa jadi ini merupakan ungkapan retoris, tapi saya melihat peran blogger bukan tidak mungkin menjadi impian Pandji belaka.

Blogger melalui tulisan-tulisannya di blog dapat menjadi sumber inspirasi berharga bagi para pembacanya, Oase yang sejuk bagi para pengunjungnya dan pada gilirannya blogger, langsung atau tidak, melalui kemampuan interaksinya, bisa memberikan manfaat bagi upaya-upaya penyadaran konstruktif dalam membangun bangsa. Menjadi bagian dari upaya luhur melahirkan karya-karya terbaik yang bisa menjadi kebanggaan negeri ini.

Perhelatan akbar Pesta Blogger 2009 yang baru saja berlalu dan dihadiri oleh 1200 orang blogger, dimana saya menjadi salah satu Panitianya, yang mengusung tema “One Spirit, One Nation” menunjukkan sebuah tekad menyala narablog Indonesia, untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa secara bertanggung jawab dan terpercaya. Dengan meningkat pesatnya jumlah blogger di Indonesia yang ditengarai sudah mencapai 1 juta ini menjadi sebuah aset berharga bangsa dalam menyuarakan aspirasi dan ekspresi tentu dalam koridor kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

Selamat Hari Blogger Nasional !! 

Related Posts
TENTANG CINTA PERTAMA, SEBUAH KENANGAN TAK TERLUPAKAN
Kau datang membawa Sebuah cerita Darimu itu pasti lagu ini tercipta Darimu itu pasti lagu ini tercipta Dari jendela kelas yang tak ada kacanya Tembus pandang kekantin bertalu rindu Datang mengetuk pintu hatiku (Iwan Fals, "Jendela Kelas ...
Posting Terkait
Masa Depan Eksistensi Blogger Indonesia di Tengah Gaduhnya Atensi Publik pada Media Sosial
Di era digital saat ini, konten media sosial menjadi salah satu sumber informasi dan hiburan utama bagi masyarakat Indonesia. Perkembangan pesat platform-platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter telah mengubah ...
Posting Terkait
Dari Gedung Kramat ke 143 Juta Layar Digital: Merawat Ikrar Persatuan di Era Media Sosial
"The youth of today are the leaders of tomorrow." - Nelson Mandela Sembilan puluh tujuh tahun yang lalu, di sebuah gedung sederhana bernama Katholieke Jongenlingen Bond di Batavia, sekelompok anak muda ...
Posting Terkait
AGAR ENERGI TERBARUKAN TAK SEKEDAR JADI ILUSI MASA DEPAN
Matahari, salah satu energi terbarukan yang layak dikembangkan (Sumber Foto) Peringatan Hari Energi Sedunia yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2013 lalu, seyogyanya tidak sekedar dirayakan secara seremonial belaka, namun momentum ...
Posting Terkait
Jembatan Peradaban: Diplomasi Konstruksi Indonesia di Tengah Arena Global
"Pemimpin sejati bukanlah yang berdiri di depan, melainkan yang mampu membangun jembatan di antara perbedaan untuk masa depan yang lebih baik." - Nelson Mandela alam panggung sejarah yang megah di Lapangan ...
Posting Terkait
SAHABAT, KEKAYAAN NYATA BAGI JIWA
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti dipenuhi Dialah Ladang Hati, yang kau taburi dengan kasih dan Kau panen dengan penuh rasa terimakasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapar ...
Posting Terkait
KARTINI DIGITAL DAN REVITALISASI PERAN PEREMPUAN INDONESIA DI ERA GLOBAL
...Teman kami ingin melihat saya bekerja dengan pena saya untuk menaikkan derajat bangsa kami. Saya harus menerbitkan majalah atau yang sejenis dengan itu, yang membela kepentingan rakyat dan saya yang ...
Posting Terkait
Ketika Netizen Menjadi Hakim: Dilema Moral di Balik Fenomena Cancel Culture
"Dalam dunia yang saling terhubung, kita memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan reputasi seseorang dalam hitungan menit." - Ellen DeGeneres Di era digital yang mengalir tanpa henti ini, kita menyaksikan lahirnya ...
Posting Terkait
Mengikuti Program “Immunotherapy by Dr.Terawan” di Nindya Karya
Dalam rangka memperingati HUT ke 65 PT.Nindya Karya, digelar kegiatan "Sosialisasi Program Asta Cita Presiden RI di Bidang Kesehatan" yang dirangkaikan dengan Program "Immunotherapy by Dr.Terawan" khusus bagi pejabat setingkat ...
Posting Terkait
Dari Foto Balita ke Jejak Seumur Hidup: Mengelola Sharenting dengan Hati
"Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk kaum muda kita, tetapi kita dapat membangun kaum muda kita untuk masa depan." - Franklin D. Roosevelt ore itu, seorang ibu muda di ...
Posting Terkait
“BITER HAMEN” DAN KETANGGUHAN MENGHADAPI PERSOALAN
ENTAH ada dimana akal sehat Ervin Lupoe berada, ketika ia memutuskan membunuh kelima anak, istri dan akhirnya dirinya sendiri hari Selasa (27/1) waktu Amerika Serikat. Ervin menembak seluruh anggota keluarganya ...
Posting Terkait
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (1)
Aristoteles sang filsuf Yunani beken pernah berkata bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Saya sepakat dengan itu. Soal selera memang berbeda-beda. ...
Posting Terkait
AYAHMU BULAN, ENGKAU MATAHARI : KISAH PEREMPUAN DALAM NARASI YANG MENGGETARKAN
Judul : Ayahmu Bulan, Engkau Matahari (Kumpulan Cerpen) Karya : Lily Yulianti Farid Cetakan : Pertama,Juli 2012 Halaman : 255 halaman Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama ISBN : 978-979-22-8708-0 enang sekali saat menerima buku ini ...
Posting Terkait
Ketika Wajah Berbicara Dusta: Pertempuran Melawan Deepfake di Era Kebenaran yang Rapuh
“Kebenaran tidak pernah merugikan suatu sebab yang adil.” — Mahatma Gandhi. i tengah hiruk-pikuk ruang digital yang tak pernah sunyi, sebuah video mengejutkan menyebar seperti api dalam sekam. Menteri Keuangan Sri ...
Posting Terkait
Nepal Berdarah, Indonesia Terjaga : Pelajaran Tragis tentang Kemarahan Generasi Muda dan Masa Depan Demokrasi
uara tembakan menggema di jalanan Kathmandu pada 9 September 2025, menandai hari yang akan dikenang sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah modern Nepal. Setidaknya 25 orang tewas ketika ...
Posting Terkait
Mencintai Bayangan: Fenomena Hubungan Satu Arah di Dunia Maya
Pagi itu, Sinta berusia 22 tahun, terbangun dan hal pertama yang dilakukannya adalah membuka ponsel. Bukan untuk melihat pesan dari keluarga atau sahabatnya, melainkan untuk mengecek unggahan terbaru dari seorang ...
Posting Terkait
TENTANG CINTA PERTAMA, SEBUAH KENANGAN TAK TERLUPAKAN
Masa Depan Eksistensi Blogger Indonesia di Tengah Gaduhnya
Dari Gedung Kramat ke 143 Juta Layar Digital:
AGAR ENERGI TERBARUKAN TAK SEKEDAR JADI ILUSI MASA
Jembatan Peradaban: Diplomasi Konstruksi Indonesia di Tengah Arena
SAHABAT, KEKAYAAN NYATA BAGI JIWA
KARTINI DIGITAL DAN REVITALISASI PERAN PEREMPUAN INDONESIA DI
Ketika Netizen Menjadi Hakim: Dilema Moral di Balik
Mengikuti Program “Immunotherapy by Dr.Terawan” di Nindya Karya
Dari Foto Balita ke Jejak Seumur Hidup: Mengelola
“BITER HAMEN” DAN KETANGGUHAN MENGHADAPI PERSOALAN
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (1)
AYAHMU BULAN, ENGKAU MATAHARI : KISAH PEREMPUAN DALAM
Ketika Wajah Berbicara Dusta: Pertempuran Melawan Deepfake di
Nepal Berdarah, Indonesia Terjaga : Pelajaran Tragis tentang
Mencintai Bayangan: Fenomena Hubungan Satu Arah di Dunia

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *