SURAT UNTUK SAHABATKU, BLOGGER LAWAS YANG LUPA PASSWORD

Selamat pagi Sahabatku Blogger Lawas Lupa Password,
Apa kabarmu hari ini? Sehat? Semoga memang demikianlah adanya..
Sejak pagi tadi, dunia maya Indonesia riuh rendah oleh ucapan selamat peringatan “Hari Blogger Nasional Kesembilan”. Meriah sekali. Linimasa media sosial begitu ramai dan gegap gempita dengan beragam tagar #haribloggernasional2016 atau #harblognas. Tiba-tiba aku teringat padamu, terutama ketika kita sama-sama menikmati euforia pencanangan hari bersejarah tersebut oleh Menkominfo M.Nuh, 27 Oktober 2007 di Blitz Megaplex, Jakarta. Saya ingat kamu tersenyum lebar, lalu mengepalkan tangan di depan nada dan berucap lirih “Yes!” .
Dengan sorot mata berbinar kamu berucap lugas,”Sudah seharusnya suara baru Indonesia seperti blog ini dihargai, minimal dengan peringatan setahun sekali!”. Lalu aku manggut-manggut setuju seraya menikmati degap jantungku bergemuruh bersama rasa gembira berdentam-dentam di dada.
Ah, tidakkah kau merindukan saat-saat itu sahabatku?
Saat dimana kita, begitu antusias saling bersahutan untuk berkomentar satu sama lain di postingan terbaru blog masing-masing. Kamu akan segera mengirimiku SMS sesaat setelah postingan anyarmu diterbitkan dengan kalimat : “Komentari ya. Segera. Kutunggu”.
Saat dimana kita, berbagi cerita dan tips mempercantik blog kita masing-masing dengan beragam desain/kreasi widget dan plug-in yang memukau.
Saat dimana kita, berjanji untuk hadir bareng dalam sebuah kopdar akbar Komunitas Blogger termasuk sepakat menggunakan seragam yang sama, minimal dengan warna senada.
Saat dimana kita, dengan semangat serta gairah yang berkobar terlibat aktif dalam berbagai kegiatan komunitas blogger.
Saat dimana kita, berdiskusi panjang tentang sebuah postingan kontraversial di blog lalu membicarakannya berulang-ulang tanpa bosan dalam setiap kesempatan meski isu tersebut sudah reda pembahasannya di dunia maya.
Saat dimana kita, bermaksud untuk membuat cerita estafet fiksi, sambung menyambung lalu di posting di halaman blog masing-masing dengan tema yang kita tentukan masing-masing dan sayangnya ide itu tak pernah sempat terwujud.
Saat dimana kita, merajut mimpi bersama untuk membuat buku dari hasil postingan kita di blog lalu memasarkannya secara online. Kamu bahkan sempat berjanji akan membuatkan desain cover yang menawan untuk bukuku. Sayangnya, lagi-lagi harapan itu belum sempat terwujud.
Salam kangen Sahabatku Blogger Lawas Lupa Password,
Aku memang tak berharap kamu akan mengenang kembali saat-saat menyenangkan yang sudah kusampaikan tadi. Bukan apa-apa. Sejak kamu menyampaikan lupa password untuk mengakses blogmu kembali dengan ekspresi pasrah, aku sadar, kamu sudah seakan tiba di ujung perjalanan. Bahkan ketika aku menawarkan untuk membantu “reset password” atau membuatkan blog baru, kamu tersenyum hambar sambil berkata pelan,”Biar saja..blogku akan jadi monumen di dunia maya–yang menyatakan aku pernah ada disana, di sebuah momen, di suatu waktu. Dulu..”.
Tak ada alasan yang jelas dan membuatku benar-benar percaya bahwa kamu berada pada titik untuk berhenti, tidak akan ngeblog lagi hanya karena lupa password. Aku menganggapmu terlalu konyol mengungkapkan alasan se-absurd itu. Sampai kemudian aku jadi bosan menanyakan dan mendesakmu terus menerus. Sudahlah, barangkali memang itu pilihanmu yang terbaik dan aku harus menghargainya.
Sampai beberapa waktu kemudian, aku terkaget-kaget ketika kamu datang padaku memamerkan akun media sosial terbarumu di Twitter, Instagram, Facebook dan Path dengan follower ribuan. “Saya ngeblog dengan seperti ini saja deh, gak usah repot posting panjang-panjang bahkan riset lama-lama. Cukup buat uraian singkat lalu tambah foto ala kadarnya dan posting. Cepat. Mudah. Interaktif. Praktis.Terekspos luas. Toh ini sebuah cara lain untuk ngeblog juga kan‘?. Yang penting tujuan akhirnya sama: dibaca oleh pembaca walau dengan segmentasi yang mungkin berbeda,” sahutmu riang. Tanpa beban.
“Lantas, bagaimana dengan password beberapa akun media sosialmu itu. Kok bisa tidak lupa?”, tanyaku. Lugu.
“Gampang. Buat aja password yang sama untuk semuanya,” jawabmu santai.
“Bagaimana dengan password blogmu? Masih lupa?” tanyaku lagi. Penasaran.
Kamu hanya angkat bahu.
“Bukan saat yang tepat membicarakan itu,” tukasmu cepat.
Aku mengangguk mafhum.
Dan kita kembali berbincang hal lain.
Salam sejahtera Sahabatku Blogger Lawas Lupa Password,
Mungkin memang kita memiliki pilihan dan paham yang berbeda dalam mengekspresikan gagasan di zaman yang begitu cepat berubah ini. Termasuk pilihan yang kuambil untuk tetap ngeblog seperti dulu dan pilihanmu untuk lebih aktif di media sosial. Aku tak peduli dan tak akan pernah merisaukan alasanmu lagi untuk tidak ngeblog hanya gara-gara lupa password–sebuah alasan yang selalu kuanggap terlebay di dunia.
Apapun itu, kamu tetap sahabat terbaik. Sampai kapanpun.
Aku tahu kita memiliki tujuan yang sama untuk menulis, menuangkan ide dan gagasan pada jalan yang masing-masing sudah kita pilih. “Yang penting, intinya adalah berbagi ide, informasi dan ekspresi, itu muara akhirnya, terserah memakai media apa saja,”ujarmu santai seraya tersenyum lebar.
Aku mendadak teringat ungkapan Lao Tzu, “Sebuah perjalanan yang baik tidak memiliki rencana tetap, dan tidak berniat datang”. Dan begitulah, kita telah meniti jalan yang sudah kita yakini baik meski kerapkali masing-masing dari kita–terutama aku–tidak siap menerima perubahan yang tiba-tiba hadir. Mari kita fokus pada masa depan dan apa yang kita hadapi saat ini : ngeblog dengan cara dan warna yang kita pilih. Secara santun, beradab dan tentu saja selalu berbahagia.
Selamat hari blog nasional kesembilan, sahabatku, blogger lawas yang lupa password!
Salam dariku,
Blogger lawas yang lupa password medsosnya 🙂
Catatan kaki :
Kisah ini hanyalah fiksi belaka, jika ada kesamaan cerita itu hanyalah kebetulan adanya.












Selama masih ada menu reset password berarti masih aman daeng 😀 kasihan kalau menu tersebut cape-cape dibuat tapi tidak digunakan hahaha
Happ Blogging
Tapi seseru-serunya main socmed emang lebih seru ngeblog. Dari dulu blog masih berdiri sedangkan social media mulai silih berganti…
Tampil keren dan Maskulin di Musim Hujan, Kenapa Enggak? http://bit.ly/2mow68c