MIMPI ITU MENARI DI TIMORI

scan0003

Mimpi itu dirajut di dua ruang “service shop” berlantai beton Sirkuit International Sentul, Jawa Barat, tahun 1996-1998. Dan saya, menjadi salah satu bagian dari para pemimpi itu : membangun industri sepeda motor Indonesia, mengikuti jejak proyek mobil nasional “Timor” yang sudah lebih dulu digulirkan. Disanalah kami, 15 orang engineer merancang sepeda motor nasional yang mengambil desain dan lisensi “Cagiva Motorcycle” Italia dibawah bendera PT.Timori Putra Bangsa.

Setelah keluar dari PT.Matsushita Semiconductor Indonesia, Juli 1997, saya diajak teman sekampus dan satu kerja dulu di PT.Kadera-AR Indonesia Pulogadung, A.Firmansyah Arsyad untuk bergabung bersamanya di PT.Timori Putra Bangsa (selanjutnya saya singkat sebagai TPB). Perusahaan ini adalah anak perusahaan grup Timor yang rencananya akan mendesain dan memproduksi sepeda motor nasional bermerk Timori. Alhasil, pertengahan Agustus 1997 saya bergabung dengan perusahaan yang baru berdiri kurang lebih setahun itu. Satu bagian dengan Firman yakni di Production Planning and Inventory Control (PPIC) Engineer.

Terlepas dari siapa pemilik perusahaan tersebut–you know him-lah–saya dan kawan-kawan yang bergabung disana memegang teguh idealisme membangun industri sepeda motor nasional dengan kemampuan sendiri. Meski mengadaptasi teknologi motor Cagiva, kami dibebaskan untuk melakukan sejumlah modifikasi-modifikasi yang sesuai dengan minat dan karakter pasar di Indonesia. Sejumlah kawan yang bergabung di TPB sudah memiliki pengalaman yang cukup “mumpuni” dibidang rekayasa dan industri sepeda motor. Kami bekerja bersama mewujudkan mimpi itu masing-masing dengan kompetensi khas yang kami miliki.

timorimemori

Kantor pusat TPB berada di Gedung Timor (saat ini kalau tidak salah sudah “menjelma” menjadi kantor Departemen Kelautan dan Perikanan) di Jalan Medan Merdeka Timur No.17. Disana berkantor jajaran direksi, Manager Akunting & HRD beserta staffnya. Sementara kami, jajaran engineernya “berkantor” di sirkuit internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.Setiap pagi, saya–yang ketika itu menyewa kamar kost di Cawang–berangkat bersama-sama para engineer Timori lainnya dari sebuah warung makan di depan Rumah Sakit UKI-Cawang. Kebetulan saya, bersama beberapa kawan lain yaitu Tri Wibowo,Florent, Bambang Saloko Kumoro dan Sonny Prasetya menyewa kos ditempat berdekatan. Jadi kami biasanya berangkat kerja bersama-sama. “Mobil” angkutan kami masing-masing adalah Isuzu Panther warna putih dan Toyota Kijang sewaan. Mobil tersebut dikendarai oleh senior engineer Pak Setiyono yang tinggal di Bekasi dan Pak Firdo (singkatan dari Firman Doang yang membedakan dengan seorang Firman yang lain, Andi Firmansyah) yang tinggal di Slipi.

Sebelum berangkat, kami sarapan dulu disana. Kebanyakan dari kami yang jojoba alias jomblo-jomblo bahagia, sekalian memanfaatkan kesempatan “ngeceng berjamaah” di warung tersebut yang kerap dikunjungi oleh mahasiswi-mahasiswi kedokteran UKI. Satu-satunya wanita engineer di tim proyek kami ini, Florent sering meledek saat kami “tebar-pesona” dihadapan mahasiswi-mahasiswi itu. “Jangan mau, mereka ini insinyur-insinyur kere!” canda alumni teknik mesin UGM ini sambil tertawa. Tak ayal Florent–si gadis mungil yang sudah kami anggap seperti saudara perempuan sendiri ini — dipelototi habis-habisan oleh para engineer Timori. Sebagai sosok lebih tua, Pak Setiyono datang menengahi. “Sudahlah, walaupun kalian kere tapi tetap kece kok,” kata Pak Set –demikian kami memanggilnya–menghibur seraya memamerkan senyum manisnya yang segera disambut tawa berderai kami semua.

Pukul 07.30 pagi, setelah perut (dan mata) kenyang, bersiaplah kami berangkat ke Sentul. Para engineer Timori yang kere tapi kece itu adalah : Firmansyah, Indra K.Hardjono, Firdo, Yanto, Bambang Saloko Kumoro, Yudi Harjowinangun, Sonny Prasetya, Tri Wibowo, Bambang Sudiwiyono, Yudo Wibisono, Floren, Ahmad Sofyan, Palapa.M.Isa, M.Soegihardjoko, Agus Teddy, Yul Erief alias Mino dan Pak Set. Kedua mobil yang mengangkut engineer TPB berjalan beriringan memasuki jalan tol jagorawi.

Ruang kerja kami benar-benar jauh dari suasana kantor yang nyaman dan adem. Rangka motor Cagiva yang sudah dipreteli, spare-parts motor bertebaran dimana-mana serta meja kursi ala kadarnya, “menghiasi” ruang kerja kami. Belum lagi alunan musik dengan beragam genre berbeda (termasuk dangdut) terdengar membahana dari 3 radio tape sebagai hiburan untuk kami semua. Sejumlah kipas angin dipasang untuk menyejukkan suasana di paddock sirkuit yang panas dan gersang itu serta memang sama sekali tak dirancang buat ruangan kantor. Tak berapa lama kemudian, kostum kece kamipun berganti dengan pakaian “kebangsaan” : Kaos Oblong!. Lebih adem dan luwes.

Meski ruang kerja kami relatif kurang layak, kami bekerja dengan penuh semangat. Dengan dilayani Office Boy, Korib–pemuda tanggung yang tinggal di dekat Sirkuit Sentul–proyek sepeda motor nasional Timori kami kerjakan dengan penuh antusias. Tim leader kami adalah Pak Pranacitra. Pria berambut putih mantan karyawan PT.Honda Motor yang tinggal di Bogor itu selalu datang lebih dulu di lokasi kerja kami. Saya dan Firmansyah bertugas merancang sistem distribusi, inventory control pabrik serta managemen supply chain. Pak Firdo bertugas sebagai bagian pembelian, Pak Indra.K.Hardjono menangani modifikasi motor, Yul Erief menangani electrical system dan wiring harness motor, sementara Agus Teddy, Pepeng (dia berangkat mengendarai motornya sendiri dari rumahnya di Depok dan tidak ikut rombongan dari UKI-Cawang), Ahmad Sofyan, Bambang Sudiwiyono, Muh.Soegihardjoko bertugas merancang konstruksi motor dan sistem pengapiannya. Pak Setiyono memimpin tim desain produksi pabrik yang terdiri atas Yanto, Yudi Harjowinangun, Yudo Wibisono, Sonny Prasetya, Bambang Saloko Kumoro dan Florent serta Palapa M.Isa dibagian administrasi umum workshop. Untuk tahap awal, kami memodifikasi Motor Cagiva Type Roadster berkapasitas silinder 125 cc.

Kami bekerja dengan penuh semangat dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Untuk meredakan ketegangan kami sering saling bercanda satu sama lain. Seorang kawan yang iseng pernah meletakkan cicak mati dilaci meja Florent. Tak ayal, Florent pun berteriak histeris saat membuka lacinya. Tawa kamipun meledak.Jika sudah begitu, kami segera dipanggil satu-satu oleh Pak Prana untuk menerima wejangan. Pada acara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1997, tim volleyball kami menjadi juara pertama dalam pertandingan olahraga antar karyawan sirkuit sentul.

Setiap tiba waktu makan siang, bersama-sama kami keluar mencari makanan disekitar Sirkuit Sentul dengan mengendarai “mobil” dinas kantor. Kebetulan tak jauh dari sirkuit ada yang jualan sate kiloan. Jadilah kami sebagai pelanggan tetap sate tersebut. Jika kerjaan sedang banyak dan mendesak, biasanya kami menyuruh Korib untuk membelikan makanan.

Jika Sirkuit Sentul menjadi tuan rumah lomba balapan motor atau mobil, kami bisa dengan gratis menonton dari pinggir workshop kami. Kebetulan workshop TPB berbatasan langsung dengan pinggir arena balap. Saya ingat betul saat itu ada perhelatan akbar Super Bike Road Race 1997 yang diadakan di Sirkuit Sentul, tim TPB berkesempatan melihat secara langsung jago-jago balap dunia memacu motornya didekat “kantor” kami. Saya merasakan sensasi berbeda saat menyaksikan motor-motor pembalap itu mendesing cepat dihadapan saya yang duduk santai dipinggiran lintasan balap. Saya belum pernah bertemu Pak Tommy, boss TPB secara langsung. Namun katanya, beliau sering datang setiap hari Minggu sebulan sekali mengunjungi “kantor” kami itu bersama jajaran direksi TPB.

Setiap hari Jum’at sore, kami dikunjungi oleh Pak John A Junir (Presdir Timori) dan kami melaporkan progress perkembangan proyek kepada beliau. Pada dasarnya–dari rancang bangun dan desain–yang sudah kami siapkan, proyek sepeda motor nasional Timori sebenarnya sudah siap meluncur. Beberapa draft kontrak dengan sejumlah supplier lokal sudah dibuat bahkan ada diantaranya yang sudah ditandatangani. Namun sayang, senjakala itu tiba.

Kerusuhan Mei 1998 menjungkarbalikkan semua impian kami. Saya masih ingat betul, saat kerusuhan 10 Mei 1998 terjadi, ketegangan memuncak di tempat kerja. Berulang kali telepon berdering dari kantor pusat Timor meminta kami segera keluar karena ada kabar Sirkuit Sentul akan dibakar. “Cepat kalian pulang, jangan lama-lama disana,” kata Pak John di ujung telepon. Jantung saya berdetak cepat. Kami sangat tegang. Pukul 15.00 sore, kami buru-buru “tutup warung”. Kedua mobil dinas kami dipacu kencang keluar dari sirkuit Sentul, menuju ke Bogor. Ke rumah kakak Kawan kami Djoko (M.Soegihardjoko).

Tak ada satupun dari kami yang bercakap apalagi bercanda dalam perjalanan itu. Semua diam. Entah apa yang berkecamuk dalam fikiran masing-masing apalagi kami mendengar dari radio bahwa kerusuhan di Jakarta semakin menggila. Kami semua, tim engineer TPB tiba di rumah kakak Djoko dan beristirahat disana. Sepanjang malam, kami tak bisa tidur. Yang menjadi pemikiran saya ketika itu adalah kelanjutan karir pasca kerusuhan 1998 yang kemudian merontokkan kekuasaan Presiden Soeharto, ayah atasan kami di TPB. Keesokan paginya kami pulang kembali ke rumah kost dengan kondisi letih. Tidak tidur dan kelaparan, karena hanya makan dengan mie instan.

Saya sudah membaca sinyal-sinyal “kejatuhan” TPB pasca kerusuhan monumental itu. Saya bersyukur bahwa pada saat kami semua menerima kabar buruk “ditutup”-nya proyek motor nasional itu, saya sudah memperoleh kepastian mendapatkan pekerjaan baru di PT.Framas Plastic Technology sebagai PPIC Section Head. Sebulan sebelum saya masuk ke PT.Framas, bersama kawan-kawan lain, kami berjuang untuk memperoleh pesangon atas PHK yang menimpa kami. Alhamdulillah, meski jumlahnya tak seberapa (bahkan bisa untuk menambah modal kawin bersama kekasih hati saya di Yogya tahun 1999, Thanks Pak Tommy–disadari atau tidak–anda sudah “mentraktir” saya menikah..hehehe 😀 ), kami akhirnya mendapatkan pesangon.

TPB akhirnya bubar dengan sukses bersama mimpi-mimpi kami yang pernah menari riang disana. 

Related Posts
CINTA YANG MENUMBUHKAN, CINTA YANG MEMBERDAYAKAN
aya selalu terpukau pada kemampuan ayah merawat tanaman. Pada saat pulang ke Makassar November tahun lalu, saya kaget melihat bibit bunga Anthurium yang beliau bawa saat menengok kami sekeluarga di Cikarang ...
Posting Terkait
MENULIS DI KORAN TEMPO MELALUI INDONESIANA
ulisan resensi film "Spiderman-2" yang saya buat dan tayangkan di situs blog Tempo "Indonesiana" dimuat di Koran Tempo edisi Minggu,11 Mei 2014. Sungguh sebuah kehormatan besar buat saya karena pihak Indonesiana ...
Posting Terkait
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (36)
1. Lomba Logo Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 Inilah Lomba yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam rangka menyongsong Keketuaan Indonesia di ASEAN yang akan diadakan tahun depan. ...
Posting Terkait
BIARKAN EMAS ITU TERGADAI, ASAL BUKAN CINTA KITA
SETELAH prosesi resepsi pernikahan yang sakral kami jalani di gedung wayang Kekayon Jl.Raya Yogya Wonosari, 10 April 1999, babak baru kehidupan sudah menyongsong didepan mata. Saya telah menjadi suami dari ...
Posting Terkait
AMPROKAN BLOGGER 2010 (9) : KEMESRAAN INI JANGANLAH CEPAT BERLALU
Waktu berakhirnya acara Amprokan Blogger 2010 datang juga. Menjelang saat ditutupnya acara ini, dilaksanakan pengumuman lomba blog dan foto yang masing-masing dilaksanakan oleh juri kedua lomba tersebut yaitu Mas Antyo Rentjoko ...
Posting Terkait
KREATIFITAS MENGESANKAN ANAK BANGSA LEWAT DJARUM BLACK APPS COMPETITON 2013
elalu menyenangkan berada bersama-sama sosok-sosok yang kreatif, muda, inspiratif dan bersemangat. Demikian "aura" yang saya rasakan ketika Sabtu (29/6) kemarin saya bersama keluarga menghadiri acara puncak penganugerahan Djarum Black Apps ...
Posting Terkait
MENJAJAL WIMAX YANG MENAKJUBKAN DI PUSPITEK
"Yaa.. ampun, ini download Quicktime dan i-tune sebesar 70 MB hanya satu menit saja sudah masuk ke hard disk laptop!", kata Pak Eko Eshape kawan seperjalanan saya sesama blogger Kompasiana, ...
Posting Terkait
MUDIK CERIA BERSAMA IDOLA CILIK, PETER PAN DAN DIAN PIESESHA
Pagi belum sempurna benar melingkupi hari ketika kami sekeluarga bersiap mudik keYogya pada hari Senin (29/9). Kedua anak saya, Alya dan Rizky sudah siap dan sangat antusias menjajal pengalaman baru ...
Posting Terkait
LAPTOP ASUS ZENBOOK 13 UX331UAL PADUAN KECERDASAN, KETANGGUHAN DAN KETANGKASAN YANG MENGESANKAN
“Work hard, and you will earn good rewards. Work smart, and you will earn great rewards. Work hard and work smart, and you will earn extraordinary rewards.” -- Matshona Dhliwayo Saya selalu percaya, bekerja tangkas dan cerdas ...
Posting Terkait
MENGENANG KH.ZAINUDDIN MZ : DA’I YANG DEKAT DI HATI
anpa terasa pelupuk mata saya basah membaca berita di media online tadi pagi. Kabar soal wafatnya Da'i sejuta umat KH.Zainuddin MZ di Rumah Sakit Pusat Pertamina Selasa (5/7) pukul 09.15 ...
Posting Terkait
SERUNYA TREASURE LAND DI DUFAN & PERSIAPAN ANCOL MENYONGSONG TAHUN BARU 2013
etelah mendapat undangan peresmian "Crazy Slide" Atlantis Ancol minggu lalu(baca reportase saya disini), kembali saya--bersama beberapa rekan blogger terpilih lainnya--mendapatkan kesempatan menikmati beragam fasilitas dan wahana di Dunia Fantasi (Dufan) ...
Posting Terkait
KEBERSAMAAN YANG INDAH & MENGESANKAN DALAM BUKBER BLOGGER BEKASI
alam suasana hiruk pikuk kemeriahan meramaikan HUT Kemerdekaan RI ke 66, 17 Agustus 2011 kemarin diselenggarakan acara Buka Puasa Bersama di kediaman Ketua Komunitas Blogger Bekasi, Aris Heru Utomo bertempat ...
Posting Terkait
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH
Ulang Tahun saya yang ke-38 kemarin (9/4) sungguh sangat berkesan. Terutama karena begitu besarnya perhatian dan kepedulian kawan-kawan saya dari komunitas maya berupa doa dan ucapan selamat, mulai dari komentar ...
Posting Terkait
JADI JUARA VOTING ONLINE KOMPETISI BLOG INTERNASIONAL THE BOBS: BERKAH INDAH KEBERSAMAAN
Saya sungguh berbahagia hari ini. Secara resmi, Panitia Lomba Blog Internasional The Bobs ke-enam telah mengumumkan daftar pemenang perolehan voting terbanyak kompetisi ini yang ditutup kemarin sore waktu setempat (sekitar pukul ...
Posting Terkait
DE BANGOOR CAFE CIKARANG : NIKMATNYA SENSASI KOPI ASLI INDONESIA DALAM RACIKAN YANG DASHYAT
ebenarnya, sudah hampir 3 kali saya mendapatkan undangan untuk kopdar bersama Komunitas Blogger Cikarang namun karena terkendala oleh berbagai kegiatan, hingga akhirnya saya bisa memenuhi undangan kopdar tersebut minggu lalu, ...
Posting Terkait
KISAH MUDIK 2010 (3) : MALAM TAKBIRAN YANG MERIAH & SHOLAT IED YANG SYAHDU
Tiba di rumah mertua, saya langsung meluruskan badan yang pegalnya minta ampun setelah duduk hampir 20 jam di mobil. Punggung saya sakit sekali dan saya langsung minta bantuan adik ipar ...
Posting Terkait
CINTA YANG MENUMBUHKAN, CINTA YANG MEMBERDAYAKAN
MENULIS DI KORAN TEMPO MELALUI INDONESIANA
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (36)
BIARKAN EMAS ITU TERGADAI, ASAL BUKAN CINTA KITA
AMPROKAN BLOGGER 2010 (9) : KEMESRAAN INI JANGANLAH
KREATIFITAS MENGESANKAN ANAK BANGSA LEWAT DJARUM BLACK APPS
MENJAJAL WIMAX YANG MENAKJUBKAN DI PUSPITEK
MUDIK CERIA BERSAMA IDOLA CILIK, PETER PAN DAN
LAPTOP ASUS ZENBOOK 13 UX331UAL PADUAN KECERDASAN, KETANGGUHAN
MENGENANG KH.ZAINUDDIN MZ : DA’I YANG DEKAT DI
SERUNYA TREASURE LAND DI DUFAN & PERSIAPAN ANCOL
KEBERSAMAAN YANG INDAH & MENGESANKAN DALAM BUKBER BLOGGER
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH
JADI JUARA VOTING ONLINE KOMPETISI BLOG INTERNASIONAL THE
DE BANGOOR CAFE CIKARANG : NIKMATNYA SENSASI KOPI
KISAH MUDIK 2010 (3) : MALAM TAKBIRAN YANG

20 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.