
Saya tertegun dan sekaligus takjub membaca sebuah iklan “layanan” sunat seperti terpasang diatas yang dipajang dengan warna dasar kuning menyolok, tak jauh dari rumah saya, Minggu pagi (9/12) lalu. Saya tak tahu seperti apa layanan sunat yang diberikan, apakah memakai sinar laser atau menggunakan nanoteknologi yang super canggih, tapi yang jelas iklan itu sangat provokatif dan menggetarkan sukma.
Betapa tidak? Dengan jaminan, “NGGAK NANGIS, NGGAK DIVERBAN dan SUDAH NGITAN 1000 ANAK”, tentu sang pemasang iklan memberikan sugesti tersendiri bagi para ayah dan ibu yang akan merencanakan penyunatan anak lelakinya.
Saya jadi iri pada keberuntungan anak laki-laki saya, Rizky, yang bakal menikmati layanan “NGGAK NANGIS dan NGGAK DIVERBAN” ini dalam penyunatannya kelak. Bukan apa-apa, Tahun 1982 saat saya menjalani prosesi sunat yang ketika itu bersama adik saya Budi, saya merasakan trauma luar biasa.

Saya dan Budi usai di-“eksekusi” sunat, tahun 1982
Ayah saya terpaksa “menyogok” dengan Majalah Bobo, Donald Bebek dan Ananda terbaru untuk saya dan Bola baru untuk Budi. Itu ditambah lagi dengan menceritakan pengalaman pahit beliau saat menjalani prosesi sunat di Gorontalo dulu. Konon katanya, waktu itu, peralatannya sangat tradisional. Berupa bonggol pisang–dimana “perabotan” yang akan disunat diletakkan diatasnya–serta Bilah Bambu tajam sebagai “pisau” sunatnya. Bonggol pisang yang dingin dan adem itu dipercaya sebagai alat anestesi terbaik. Bisa dibayangkan betapa sakitnya, prosesi penyunatan tempo doeloe.
“Kalian masih mending, pake suntik bius dulu sebelum disunat, jadi tidak merasakan apa-apa,”kata ayah saya “mengintimidasi” kami untuk pasrah dikhitan. Saya menelan ludah. Budi apalagi, dia makin ketakutan. Ayah saya menghela nafas panjang, seperti putus asa. “Pokoknya habis disunat, uang jajan kalian ditambah deh,” ujar ayah saya akhirnya dan ternyata “janji” yang terakhir ini membuat kami bersemangat untuk disunat. Hehehe..kecil-kecil udah matre ya?.

Nah, sekarang dengan teknologi canggih seperti yang ditawarkan di promo iklan didepan rumah saya, tantangan saya untuk membujuk Rizky buat disunat nanti relatif lebih ringan. Gampang saja, tinggal bilang : “Pilih mana, mau sunat diatas bonggol pisang atau sunat yang gak pake nangis dan verban ?”..hehehe.
Beruntung benar nasibmu, anakku..
Related Posts
ari ini. Rabu, tanggal 3 Oktober 2012 kami kembali mengalami "sensasi" serupa seperti bulan Januari lalu. Aksi massal demonstrasi buruh berlangsung secara serempak di seluruh Indonesia dengan mengusung 3 isu ...
Posting Terkait
Sabtu (6/3) pagi yang cerah. Matahari bersinar terang dan langit terlihat cerah. Sungguh ini sebuah berkah tak terhingga dari sang Maha Pencipta untuk memulai kegiatan Amprokan Blogger 2010. 5 Buah ...
Posting Terkait
uaca malam Makassar begitu bersahabat, saat saya tiba di lobi hotel Clarion, Minggu (10/7). Malam itu bertempat di Auditorium Sandeq merupakan acara puncak kegiatan reuni nasional alumni Fakultas Teknik UNHAS ...
Posting Terkait
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, ...
Posting Terkait
Selalu ada kesedihan sekaligus kegembiraan menyeruak di dada ketika pergantian tahun tiba.
Dan di penghujung tahun ini, saya kembali merasakan sensasi serupa. Kesedihan karena akhirnya meninggalkan tahun yang penuh kesan dan ...
Posting Terkait
Hari Sabtu, 14 November 2009 bersama Pak Eko Eshape (wakil ketua Komunitas Blogger Bekasi) dan Pak Ceppi Prihadi saya berangkat dari Cikarang menuju STMIK Bani Saleh Bekasi, lokasi pelaksanaan Roadshow ...
Posting Terkait
"Yaa.. ampun, ini download Quicktime dan i-tune sebesar 70 MB hanya satu menit saja sudah masuk ke hard disk laptop!", kata Pak Eko Eshape kawan seperjalanan saya sesama blogger Kompasiana, ...
Posting Terkait
1. Ayo ikut Kompetisi Blog bertaraf Internasional!Kompetisi di Best of Blogs yang diselenggarakan oleh Deutsche Welle, telah dimulai sejak 31 Agustus dan ditutup tanggal 30 September 2008. Yang istimewa adalah, ...
Posting Terkait
Minggu lalu, saya menerima email dari Wartawati Tempo Andari Karina Anom. Bukan lewat email reguler yang saya miliki, namun melalui fasilitas email di Facebook saya. Rupanya, ini ada hubungannya dengan ...
Posting Terkait
Waktu bergulir begitu cepat.
Tanggal 9 April 2010 besok, usia saya sudah memasuki 40 tahun. Sebuah usia yang oleh sebagian kalangan dinyatakan : "Life Begin at 40". Ungkapan yang kerap dimaknai ...
Posting Terkait
USAI menghadiri hajatan sunatan anaknya Pak Ketua RT didekat rumah (sekaligus makan siang gratis 😀 ), Hari Sabtu siang, 26 April 2008, saya bergegas berangkat menuju lokasi acara World Book ...
Posting Terkait
Saya (paling kiri) bersama kawan-kawan TK Aisyah Makassar menarikan Gandrang Bulo, 1976
asih terbayang di benak saya kenangan 39 tahun silam. Saat itu, saya bersama kawan-kawan di TK Aisyah Makassar menarikan ...
Posting Terkait
uasana aula pertemuan lantai 6 Gedung F Kemendiknas Jl.Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, Minggu (28/4), terlihat semarak ketika saya, bersama isteri dan kedua buah hati (Rizky dan Alya) tiba dilokasi. Setelah ...
Posting Terkait
KETIKA pertama kali "ditantang" oleh Walikota Bekasi H.Mochtar Muhammad untuk menggelar kegiatan temu blogger berskala nasional terkait dengan Hari Ulang Tahun Kota Bekasi ketigabelas dalam ajang Kopdar bareng pucuk pimpinan ...
Posting Terkait
Wimar Witoelar sedang diwawancara di sela-sela Pesta Blogger 2007.
Foto: Koleksi Wimar Witoelar/Flickr.
Blitz Megaplex yang berlokasi di Lantai 8 Grand Indonesia, Jakarta, pada Sabtu 27 Oktober 2007 mendadak gegap gempita dikerubuti ...
Posting Terkait
atahari seakan "membakar" Cikarang dengan teriknya yang menyengat saat Rombongan peserta Amprokan Blogger 2011 bergerak menuju lokasi kunjungan berikutnya dari Jababeka Cikarang menuju Situ Bekasi yang berada di Kec.Serang Kabupaten ...
Posting Terkait
AKSI DEMO BURUH KEMBALI MELANDA CIKARANG HARI INI
AMPROKAN BLOGGER 2010 (2) : KAWALAN POLISI DAN
MERAYAKAN KEBERSAMAAN BERSAMA IKA TEKNIK UNHAS (Bagian Kedua)
GOOD BYE 2008, HELLO 2009!
SUKSES, PENYELENGGARAAN BLOGSHOP KOMPASIANA BERSAMA BLOGGER BEKASI
MENJAJAL WIMAX YANG MENAKJUBKAN DI PUSPITEK
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (20)
NAPAK TILAS EMPAT DEKADE PERJALANAN KEHIDUPAN – Sebuah
‘BERAKSI” DI WORLD BOOK DAY INDONESIA 2008
JIWA INDONESIA DALAM HENTAKAN RITMIS TARIAN GANDRANG BULO
SRIKANDI BLOGGER 2013 : INSPIRASI UNTUK AKTUALISASI PEREMPUAN
AMPROKAN BLOGGER 2010 (1) : MEWUJUDKAN SEBUAH “MISSION
KETIKA PARA BLOGGER INDONESIA BERTEMU
AMPROKAN BLOGGER 2011 (7) : JELAJAH SITU BEKASI
tawwa, ingat masa lalu yang penuh darah dan airmata…he2
Astaga…………………..
*walah
Mana ‘foto porno’nya *celingak celinguk 😀
hehehehe..bercanda ja kodong.
mengenang masa imut – imut terus ini, Pak?
asli jadul abis.
wkwkwkwkkwkwkw………………..*ketawa guling2*
yg mana…yg mana …yg porno??/
:d
*cari2 foto porno nah *
Wah ternyata ada juga yang masang iklan gituan yach. Di Padang sech kagak ada kayaknya.
Tapi…..
hehehe.. ku inget ki ade’ku yg lg semangat2nya pengen disunat, karena ada bede “LASER”2nya..
Issengi metode spt apa itu, cmn dibayangannya laser itu keren.. itu saja.
:p
Yaolohhh.. inget sunat jadi ngilu rasanya.. untung laki2 cuma sunat sekali.. coba kalau dua kali.. uugghhh…
aaaahh.. saya juga ingat.
dulu saya disunat bersamaan dengan kakak laki2 saya pas kelas 4 sd.
tapi saya ndak nangis.
keren!
yang sunat saya cewek. eh, perempuan. dokter.
oiya, saya sunatnya juga pakai banyak jimat. :))
ada pendeng (ikat pinggang) yang ‘dibaca-bacai’ sama kakek, ada cincin yang konon bisa menahan keluar banyak darah, ada kopiah yang juga ‘dibaca-bacai’
mana kok disunat diselimutin sih ha..ha..ha..
mana foto “burungna”?? heheheee..
Saya hampir merasakan dinginnya bonggol pisang itu ketika di khitan dulu, untungnya ibu dan ayah saya seorang yang paham teknologi, akhirnya Dokter yang mendapatkan project untuk meng-eksekusi saya.. bukan “Dokter” dengan pisau bedah dari lalito (bilah bambu).. heheheh
syukur disunat ama dokter…
Pingback: REVOLUSI BARU DALAM DUNIA PERSUNATAN
Pingback: RIZKY DAN KEHEBOHAN PROSES KHITANNYA DI RUMAH SUNATAN / Catatan Dari Hati