Catatan Dari Hati

SOLIDARITAS DUNIA MAYA UNTUK PRITA MULYASARI

DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DITAHAN

Kasus ditahannya ibu Prita Mulyasari di penjara akibat Surat Pembacanya tentang perlakuan yang kurang nyaman di Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutera, Tangerang pada sebuah media yang kemudian berujung gugatan pencemaran nama baik dari Rumah Sakit bersangkutan tempat dulu ia dirawat, sontak mengguncang dunia internet di Indonesia.

Sejak 13 Mei 2009 silam ibu dua anak Balita Khairan Ananto Nugroho (3 tahun) dan Ranarya Puandida Nugroho (1 tahun 3 bulan) ini, menjadi tahanan titipan oleh Kejaksaan Negeri Tangerang karena disangka mencemarkan nama baik rumah sakit melalui Internet. Ia dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan hukuman maksimal enam tahun penjara atau denda maksimal Rp 1 miliar.

Tak pelak kontraversi atas kasus ini menyeruak begitu cepat dikalangan netter Indonesia. Aksi solidaritas dan pernyataan simpati dari para penggiat dunia maya Indonesia bermunculan sangat deras menuntut pembebasan Prita Mulyasari. Sebuah situs yang beralamat di www.ibuprita.suatuhari.com didedikasikan guna mengakomodir dukungan para penggiat internet (netter) Indonesia untuk seorang ibu sederhana ini, yang bukanlah seorang teroris, koruptor kelas kakap atau pembunuh bayaran, yang mesti menghadapi sebuah perkara pelik dan berhadapan dengan sebuah korporat dengan segala kelebihan yang dimilikinya melalui pendekatan kekuasaan hanya karena mengungkapkan uneg-unegnya lewat mailing list. Gerakan solidaritas ini juga berusaha mengetuk hati nurani aparat penegak hukum untuk paling tidak bisa memberikan penangguhan penahanan untuk Prita yang saat ini mesti menunaikan fitrah keibuannya menyusui anak bungsunya. Bentuk solidaritas diwujudkan dengan pemasangan banner online pada halaman blog para netter Indonesia yang disediakan oleh situs tersebut.

Sementara itu di Facebook, hanya dalam hitungan hari saja setelah dibuat Join Cause-nya, para pendukung pembebasan Prita mencapai 17,632 orang (per malam ini). Join Cause di Facebook itu menuntut dan mencatat empat hal atas kasus ini, yakni, pertama, Cabut segala ketentuan hukum pidana tentang pencemaran nama baik karena sering disalahgunakan untuk membungkam hak kemerdekaan mengeluarkan pendapat. kedua, Keluhan/curhat ibu Prita Mulyasari thd RS Omni tidak bisa dijerat dengan Pasal 27 ayat (3) UU ITE, ketiga,Keluhan/curhat Ibu Prita Mulyasari dijamin oleh UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan keempat, RS Omni hendaknya memberikan HAK JAWAB, bukan melakukan tuntutan perdata dan pidana atas keluhan/curhat yg dimuat di suara pembaca dan di milis-milis.

Ini sebuah fenomena menarik ketika para penggiat internet di Indonesia bersatu padu dalam sebuah gerakan solidaritas dunia maya utuk melawan kesewenang-wenangan dalam hal kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat. Kepedulian para netter Indonesia ini menunjukkan sebuah keprihatinan mendalam atas kasus yang menimpa Prita.

Keluhan yang disampaikan Prita dalam kapasitasnya sebagai konsumen selayaknya disikapi secara bijak oleh pihak Rumah Sakit Omni Internasional dengan upaya menjalin komunikasi konstruktif termasuk salah satunya mengemukakan hak jawab. Bila rangkaian komunikasi dengan pendekatan kemanusiaan telah buntu, maka upaya hukum layak menjadi penyelesaian terakhir.

Saya berharap kasus ini juga menjadi pelajaran besar bagi kita semua dan kedepan akan ada sebuah lembaga advokasi bagi para netter Indonesia yang tidak hanya mmberikan pembelaan dan advis-advis hukum terkait kasus-kasus yang khususnya berkenaan dengan UU ITE, namun juga secara aktif memberikan edukasi (baik secara online maupun offline) agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Semoga Ibu Prita dapat dibebaskan dan tetap tabah menjalani cobaan ini.. 

Related Posts
“BITER HAMEN” DAN KETANGGUHAN MENGHADAPI PERSOALAN
ENTAH ada dimana akal sehat Ervin Lupoe berada, ketika ia memutuskan membunuh kelima anak, istri dan akhirnya dirinya sendiri hari Selasa (27/1) waktu Amerika Serikat. Ervin menembak seluruh anggota keluarganya ...
Posting Terkait
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
Pertanyaan diatas kerap kali dilontarkan kawan-kawan saya asal Makassar, baik dari sesama alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin atau komunitas blogger Makassar AngingMammiri yang kebetulan berdomisili di Jakarta. Dan begitulah, setiap ...
Posting Terkait
“FACEBOOK” ALA MAKASSAR
Dari milis Komunitas Blogger Makassar saya dapat informasi tentang sebuah situs Social Network Site (SNS) berbasis Makassar dengan tampilan ala "facebook" telah mengangkasa di jagad maya. Namanya Channel Makassar. Silahkan ...
Posting Terkait
DARI WORKSHOP PENGADAAN BARANG & JASA PTK 007 DI INDUSTRI MIGAS: TKDN, SALAH SATU KEBERPIHAKAN NYATA PADA PRODUK DALAM NEGERI
khirnya saat itu tiba. Sudah lama saya berharap bisa mengikuti training tentang Tender Management Pengadaan Barang dan Jasa sesuai PTK 007 Revisi II yang diselenggarakan atas kerjasama Koperani Bina Petro ...
Posting Terkait
KAPAL HDPE IQRA VISINDO TEKNOLOGI DAN IKHTIAR MEMBANGUN INDUSTRI MARITIM INDONESIA
pa yang terlintas dalam benak anda ketika membaca kata "Kapal HDPE"? Terus terang yang pertama terlintas dalam benak awam saya adalah kapal yang dibuat dan berbahan baku sama dengan material ember ...
Posting Terkait
Metamorfosis Mimpi Menjadi Kenyataan: IKN Sebagai Panggung Politik Masa Depan Indonesia
"Sebuah bangsa yang tidak mampu memimpikan masa depannya, akan terjebak dalam bayang-bayang masa lalu." - John F. Kennedy Dalam lanskap politik Indonesia yang terus berubah, sebuah keputusan monumental telah diukir dalam ...
Posting Terkait
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
Generasi sandwich adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang berada di usia paruh baya dan punya tanggung jawab mengurus dua generasi sekaligus: orang tua mereka yang makin menua dan anak-anak ...
Posting Terkait
Ketika Perhatian Menjadi Mata Uang: Memahami Fenomena Treatonomics
"The real measure of your wealth is how much you'd be worth if you lost all your money." - Warren Buffett i tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah fenomena baru tengah ...
Posting Terkait
“MIND EYE” DAN KESIGAPAN MENGANTISIPASI KEMUNGKINAN
  “Your Mind’s Eye is your “mental television”, the personal channel you can tune in to see what could happen if the unexpected occurs. When you use your Mind’s Eye, you ...
Posting Terkait
Jejak Harapan: Transformasi Rantai Pasok Pertanian untuk Generasi Mendatang
da sesuatu yang tercetus dalam setiap butir padi yang kita santap, setiap sayuran hijau di piring kita, setiap buah yang menyegarkan tenggorokan di siang hari. Di balik kesederhanaan itu, tersimpan ...
Posting Terkait
Gray Work: Dilema Tersembunyi di Balik Produktivitas Modern
"The future of work isn't about working more, it's about working smarter. But first, we must uncover what's hidden in the shadows." - Reid Hoffman, pendiri LinkedIn Di tengah hiruk-pikuk transformasi ...
Posting Terkait
Dari Pahlawan Sapta Taruna ke Era Digital: 79 Tahun Membangun Negeri dengan Hati
"Infrastruktur bukan hanya tentang beton dan baja. Ini tentang memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mencapai potensi penuh mereka." — Barack Obama ada tanggal 3 Desember 2025, Indonesia kembali memperingati Hari ...
Posting Terkait
AYO PARA GURU, NGEBLOGLAH DI BLOG GURU !
  Think, Write and Share Them Itulah tagline yang tercantum pada bagian atas blog ini yang khusus dibuat dan didedikasikan untuk para Guru se Indonesia. Web ini diperuntukkan bagi tenaga pengajar untuk ...
Posting Terkait
Arsitek Peradaban: Refleksi Hari Guru Nasional dari Perspektif Industri Konstruksi Modern
etiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional, sebuah momentum untuk menghormati para pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mendedikasikan hidupnya membentuk karakter dan mencerdaskan generasi penerus bangsa. ...
Posting Terkait
Dari Gedung Kramat ke 143 Juta Layar Digital: Merawat Ikrar Persatuan di Era Media Sosial
"The youth of today are the leaders of tomorrow." - Nelson Mandela Sembilan puluh tujuh tahun yang lalu, di sebuah gedung sederhana bernama Katholieke Jongenlingen Bond di Batavia, sekelompok anak muda ...
Posting Terkait
BLOG ANAK DAN REFLEKSI VIRTUAL KEHIDUPAN
“Jadi laki-laki memang tidak mudah, nak”, kata ayahku sembari mengoleskan minyak gosok ke keningku yang benjol setelah ditonjok pakai gembok besi oleh Faiz tetangga rumah yang seumur denganku. Sore tadi, setelah ...
Posting Terkait
“BITER HAMEN” DAN KETANGGUHAN MENGHADAPI PERSOALAN
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
“FACEBOOK” ALA MAKASSAR
DARI WORKSHOP PENGADAAN BARANG & JASA PTK 007
KAPAL HDPE IQRA VISINDO TEKNOLOGI DAN IKHTIAR MEMBANGUN
Metamorfosis Mimpi Menjadi Kenyataan: IKN Sebagai Panggung Politik
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
Ketika Perhatian Menjadi Mata Uang: Memahami Fenomena Treatonomics
“MIND EYE” DAN KESIGAPAN MENGANTISIPASI KEMUNGKINAN
Jejak Harapan: Transformasi Rantai Pasok Pertanian untuk Generasi
Gray Work: Dilema Tersembunyi di Balik Produktivitas Modern
Dari Pahlawan Sapta Taruna ke Era Digital: 79
AYO PARA GURU, NGEBLOGLAH DI BLOG GURU !
Arsitek Peradaban: Refleksi Hari Guru Nasional dari Perspektif
Dari Gedung Kramat ke 143 Juta Layar Digital:
BLOG ANAK DAN REFLEKSI VIRTUAL KEHIDUPAN

9 comments

  • aswito

    kami mendukung ibu……………….semoga cepat dibebaskan dari segala tuntutan yang ada

  • saya mendukung 100% kebebasan tuk bu Prita…..seharusnya pihak kejaksaan selidiki dulu kasusnya dengan benar..baru bisa tahan orang klo kasusnya sesuai…..

  • benar sekali … kasus ini satu contoh saja … kalau UU ITE dan berbagai produk hukum lainnya selalu tumpang tindih dan mengabaikan keterkaitannya maka akan selalu ada masalah seperti ini … apalagi aparat pemerintah dan korporate lebih memiliki power yang dapat membalikkan keadilan menjadi kepentingan individu …

  • produk UU ecek2 gini siapa yang nanggung dan mau mengakui kalo ada kesalahan?
    heheheh capeeee dech
    pak, bisa tukeran link?

  • Semoga dengan “turunnya” Jaksa Agung, semua jadi clear ya, Pak. Amin.

  • Karena takud ditangkep juga, aku luruskan. Maksudku “turun” itu, TURUN TANGAN, bukan TURUN JABATAN yaaaaa 😀 huwekekekeke *sejelasna* hahahaha… tapi dari omongan Jaksa Agung di tipi itu, Insya Allah bu Pritha bisa bwebwas 100%.
    Amien.

  • Beginilah kisah Indonesiaku… 🙁

    Kunjungi forum: http://www.seruu.com untuk menambah dukungan dari dunia maya buat kasus yang dialami Ibu Prita…

  • waskito

    Kawan-kawan solidaritas keadilan.
    Supaya adil, koin yang terkumpul tidak hanya untuk prita saja tetapi juga untuk jaksa penuntut umum Prita agar jaksa dan keluarganya bisa punya uang kesehatan tanpa harus mengemis pada OMNI. Akibat Hutang budi jaksa maka Jaksa menuntut Prita sedemikian mahal. Kalau perlu Koin juga disumbangkan ke Majelis hakim karena siapa tahu Majelis hakim juga hutang budi ke OMNI Yah itung2 nyindir juga
    Bravo

  • saya kenal seorang ce dia sejak kecil hidup di rumah tangga yg hancur dia mulai kecil sekolah ama cari uang sendiri buat bayar kos juga uang sekolah , setelah itu ibunya wafat dan ayahnya nikah lagi dia kuliah di UNMER malang sambil jualan ciky snack dll buat bayar kos dan kuliah sekarang dia sudah lulus dan musibah datang lagi ke dia , dia positif kena kangker otak saya bukan orang mampu tapi hati saya menangis melihat kisah hidup dia , saya minta bantuanya bisa kasih saya no hp mbak pritha ? saya mau bantu cewek itu please bantuanya bisa sms ke aku di 031-71655505 / 08983887237

Leave a Reply to isaac Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *