Catatan Dari Hati

JADI “PAPI SITTER” LAGI

Hari Sabtu pagi (9/5) saya kembali melakoni peran sebagai Papi Sitter. Sebuah peran heboh dan pernah saya ceritakan disini (cerita tersebut memenangkan Lomba Gokil Dad). Hari itu, istri saya pamit untuk mengikuti arisan bersama ibu-ibu di gang dekat rumah saya. Alya yang ketika itu sedang libur dari sekolahnya, menolak untuk diajak ikut ibunya.


“Aku mau sama Papa aja deh, kan’ mau diajak jalan-jalan”, kata Alya sok imut sambil menggamit tangan saya yang langsung pura-pura melengos.


“Yeee…siapa yang mau jalan-jalan? Kita mau dirumah aja kok, nggak kemana-mana, iya kan’ Rizky” ledek saya sambil mengedip-ngedipkan mata ke si sulung Rizky, ngajak “berkoalisi” godain adiknya.


Tak disangka, Rizky justru malah bersikap sebaliknya.


“Nggak, kita mau jalan-jalan ke Plaza JB kok sama Papa, ya kan’ dek?” kata Rizky spontan sama melirik adiknya. Alya manggut-manggut kompak.


“Bener! Bener tuh!” ujarnya sambil mengacungkan dua jempol.


Istri saya tertawa pelan. Saya garuk-garuk kepala. Saya membayangkan kedua anak saya ini kelak saat dewasa bisa menjadi politisi handal yang piawai menggalang koalisi.


Akhirnya saya menyerah setelah didesak kedua buah hati saya itu.


Sebelum berangkat arisan, istri saya sempat berbisik.


“Jangan lupa ya, kalau ke Plaza JB, mampir di Carrefour beli susunya Rizky dan Alya juga Pembalut, udah mau habis nih,” katanya seperti menceritakan sebuah rahasia besar.


“Yaa..beli aja sendiri dong pembalutnya, say” kilah saya enggan.


“Kan’ bisa sekalian belanja dengan anak-anak, masa sih tega?” rajuk istri saya sambil mengerjap-ngerjapkan mata indahnya. Kalau sudah begini, hati langsung runtuh terkulai tak berdaya.


“Iya deh, tapi model dan merek apa aja kan’?”


“Yang pake sayap dong!”


“Hah? Sayap? Emangnya ada pembalut yang pake sayap?. Baru dengar deh kayaknya. Bisa terbang doong”, sahut saya dengan tatapan bego.


Istri saya terkikik geli. “Pokoknya lihat aja di rak pajangannya, pembalut yang ada sayap. Ih, Papa gemesin deh, masa gitu aja gak tau!” tukas istri saya sambil mencubit mesra di pinggang.


Setelah itu, istri saya pamit setelah memberikan sederetan petuah untuk menjaga dengan baik kedua anak kami tersebut.


Dan dimulailah segala kehebohan itu.


Mempersiapkan kedua buah hati saya jalan-jalan ke Plaza JB Cikarang ternyata tidak sesederhana yang saya kira. Bila si Rizky–sama seperti bapaknya–tak terlalu memusingkan pakaian yang dikenakan dan sudah saya pilihkan, beda betul sama Alya.


Beberapa kali pilihan baju saya untuknya, ditolak. Pintar bener anak ini mencari padu padan baju yang pas. Pokoknya mesti warnanya cocok dan sesuai dengan seleranya. Alya seperti akan pergi ke sebuah pesta akbar di sebuah istana yang megah dan akan dihadiri sejumlah selebriti papan atas. Harus dengan penampilan terbaik dan paling mempersona. Padahal ini cuma mau ke Plaza JB doang.


Saya akhirnya menyerah sendiri dan membiarkannya memilih. Sudah saya duga, dia pasti cari baju favoritnya berwarna pink.


“Kok itu lagi sih nak, ganti dong!. Kan masih banyak bajumu yang lain,, jangan yang itu-itu saja” protes saya mulai kesal.


Alya merajuk dan kemudian menangis kencang. Dia tetap ingin memakai baju kegemarannya itu. Saya akhirnya pasrah,


Adegan berikutnya adalah proses dandan. Bila Rizky sangat praktis didandani : tinggal berikan sedikit minyak rambut dikepala, taburi bedak di pipi ala kadarnya, dan semprotkan parfum secukupnya, maka beda sekali dengan si bungsu Alya.


Sebuah ritual tersendiri mesti dijalankan. Mulai dari menyisiri dan mengikat rambutnya, merapikan bajunya, memakaikan jilbab, membedaki pipinya secara hati-hati dan merata, dan yang paling heboh memakaikan lipstik. Oh, my god!.


“Tidak usah pake lipstik! Masih kecil kok pake Lipstik, itu buat orang gede, nak! Begitu juga Alya sudah cantik banget kok” saya menolak tegas.


Alya mulai memperlihatkan tanda-tanda menangis.


“Jangan nangis dong sayang, itu nanti bedaknya luntur” saya mengingatkan dan membayangkan betapa repotnya mesti memakaikan bedak lagi gara-gara terkena airmata.


Tapi Alya tetap berkeras. Matanya mulai berkaca-kaca.


Akhirnya hati saya kembali runtuh. Anak ini benar-benar persis ibunya kalau lagi ngambek. Tauuu..aja melunakkan hati lelaki manis romantis seperti saya ini.. 🙂


Begitulah, saya akhirnya memakaikan lipstik ke bibir Alya. Sebagai amatir, tentu saja sangat repot. Beberapa kali polesan lipstik melenceng ke bibir atas atau malah ke pipi Alya. Jadinya malah mirip bibir seksi badut Ancol. Kalau sudah begitu Alya akan kembali berunjuk rasa. Apa boleh buat, beberapa kali saya mesti menghapus lipstik dan mengulangnya lagi.


“Papa kok lama amat sih?”, protes Rizky mulai sebel. Dari tadi dia sudah bersiap di gerbang rumah, namun karena bosan menunggu lantaran saya begitu repot mendandani Alya, ia datang.


“Aku lagi pake lipstik! tungguin dong!,” Alya menyahut ganjen.


Duh..melenceng lagi deh nih lipstik gara-gara Alya nyerocos. Saya menghela nafas. Mencoba menabah-nabahkan hati. Malang nian nasib jadi Papi Sitter. Perlu berkarung-karung kesabaran.


Ternyata “penderitaan” itu belum jua berakhir. Alya berkeras ingin membawa tas pundak warna pink miliknya. Dia memasukkan kacamata hitam, dompet kecil, peralatan kosmetik mainan dan handphone-handphone-nan plastik ke dalamnya. Persis seperti artis sinetron mau berangkat syuting.


Saya hanya geleng-geleng kepala. Pasrah.


Singkat cerita, sampailah kami di Plaza JB. Kedua anak saya itu langsung menyerbu arena permainan mandi bola.


Dan saya saudara-saudara? Duduk dengan imutnya menunggu mereka berdua sambil memegangi tas pink-nya Alya. Beberapa ibu-ibu yang menunggui anak mereka terlihat berbisik-bisik cekikikan sambil melirik ke arah saya yang memandang kedepan dengan cuek (padahal malunya minta ampun).


Setelah puas bermain, saya mengajak anak saya berbelanja di Carrefour Plaza JB.


Rizky berkeras meminjam handphone saya untuk main game yang sudah saya install didalamnya. Saya menolak, lalu mematikan handphone tersebut dihadapan mereka berdua. “Kalau lagi belanja, tidak boleh main game”, tegas saya dengan mata melotot.


Sambil mendorong kereta belanjaan, saya membeli beberapa keperluan rumah termasuk susu Rizky dan Alya. Baru saja mau antri di kasir, mendadak saya ingat pesanan istri : pembalut!.


Saya lalu memutar kereta belanjaan menuju area pembalut kewanitaan. Jantung saya berdegup kencang. Membeli pembalut wanita ini seperti sebuah ujian mental luar biasa. Apalagi disana ada dua orang pramuniaga bercakap-cakap akrab. Tiba-tiba saya teringat kiat jitu Kang Iwok si “Gokil Dad” dalam bukunya ketika membeli keperluan yang sama buat istrinya di supermarket.


Sayapun pasang aksi “menghunus” handphone. Alya duduk didalam kereta belanjaan, sementara Rizky berjalan dibelakang saya. Jantung saya kian berdegup kencang saat mendekati area belanja pembalut wanita itu. Kedua pramuniaga yang ada tersenyum dan menyapa ramah.


“Mau beli apa pak?” tanya salah satu dari mereka dengan nada sopan.


“Hmm..sebentar, saya tanya dulu ya?” saya menyahut sambil pura-pura menelepon.


“Haloo….ini Mama ya? Itu maunya pembalut yang bagaimana? Apa? Sayap? Ooo..yang ada sayapnya? Merek apa sih itu? Apa? Ooo…gitu..Oke deh!”, saya berlagak menelepon dengan raut muka serius.


Tanpa saya sangka-sangka, Rizky nyeletuk spontan.


“Papa bo’ong tuh, kan’ tadi handphonenya mati. Masa’ bisa telepon?” tukasnya dengan suara kencang sambil tertawa. Parahnya, si adik juga ikut-ikutan kompak bersuara,”Iya tuh..handphone mati kok bisa dipake telepon…hihihi”.


Muka saya mendadak merah. Malu sekali.

Kedua pramuniaga itu tertawa terpingkal-pingkal.


“Aduh paak, gak usah malu, Masa’ beli pembalut aja pake akting segala…hahaha” ujar salah satu pramuniaga itu disela-sela tawanya.


Dengan hati dongkol, saya segera meraih satu bungkus pembalut wanita yang ada disana dan buru-buru kabur dari situ.


Apes bener hari itu jadi Papi Sitter… 🙂














 

Related Posts
PILKADA JAWA BARAT 2008 DAN KAMPANYE VIA WEB 2.0
HIRUK PIKUK kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 mulai terasa di wilayah sekitar rumah tempat saya tinggal, perumahan Cikarang Baru Kota Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kampanye yang dicanangkan sejak ...
Posting Terkait
SILLY DAN AKSI NYATA YANG TAK SEBATAS “HANYA”
Namanya Silly. Hanya Silly. Persis sama dengan akun namanya di twitter @justsilly. Saya mengenal sosok blogger perempuan tangguh ini pertama kali ketika ia meninggalkan jejak komentar kocak di blog saya, dua tahun silam. ...
Posting Terkait
TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI ANANDA ZAHRA
asus Tabrak Lari yang menewaskan ananda Zahra Amelia Sanusi (seperti pernah saya tuliskan disini) tanggal 17 Agustus 2012 silam tampaknya sudah mendapatkan titik terang. Seusai acara Tahlilan 40 hari wafatnya ananda ...
Posting Terkait
NONTON FILM LASKAR PELANGI DI “TV TANCAP”
Suasana lingkungan kediaman kami di Jalan Antilop V Blok H3 dan I1 Kota Jababeka Perumahan Cikarang Baru begitu semarak tadi malam Sabtu (15/8) yang melaksanakan acara Syukuran Kemerdekaan RI ke ...
Posting Terkait
BUAT PARA AYAH YANG MENYIMPAN RESAH DENGAN SENYUM MEREKAH
KEJADIAN kemarin siang yang saya alami saat menumpang taksi dari kantor di kawasan Lebak Bulus menuju workshop di Cakung sungguh sangat membekas dihati. Dering suara handphone sang supir seketika membangunkan ...
Posting Terkait
KANSAI PAINT DAN IKHTIAR MEWARNAI KEHIDUPAN
uaca di Sabtu pagi (26/4) begitu bersahabat. Sinar mentari menyapa hangat, memantulkan cahaya yang begitu menyilaukan pada barisan kaca gedung megah Plaza Bapindo, Jl.Jenderal Sudirman, Jakarta. Bergegas saya masuk menuju ...
Posting Terkait
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (36)
1. Lomba Logo Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 Inilah Lomba yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam rangka menyongsong Keketuaan Indonesia di ASEAN yang akan diadakan tahun depan. ...
Posting Terkait
NICAF, Wujud Komitmen Nindya Karya Kurangi Emisi Karbon Tanah Air
Industri konstruksi merupakan salah satu sektor dengan kontribusi emisi karbon yang signifikan, baik dari penggunaan energi, material bangunan, maupun aktivitas transportasi dan logistik. Sebagai perusahaan konstruksi yang memiliki peran besar dalam ...
Posting Terkait
JOKOWI : DENGAN 10 PEMUDA TERBAIK, SIAP “MENGGUNCANG” JAKARTA
inggu siang (10/6) dengan kilau mentari yang tidak terlalu terik, saya tiba di Gelanggang Olahraga Jakarta Timur di Jalan Otista. Saya mendapat undangan menjadi salah satu narasumber dalam  talkshow "Kaum ...
Posting Terkait
SETAHUN SETELAH AYAH PERGI..
ari ini,11 Juli 2022, tepat setahun ayahanda saya berpulang ke Rahmatullah. Membaca kembali tulisan saya setahun silam, membuat mata saya basah. Sepagi ini. Entahlah, mengapa saya tiba-tiba jadi sangat sentimentil, terutama mengenang ...
Posting Terkait
DARI MODIS KOMPASIANA BERSAMA JACOB OETAMA : KEMANUSIAAN YANG TRANSENDENTAL ADALAH INTI KETEGARAN BERTAHAN
KOMPASIANA Monthly Discussion (Modis) yang saya hadiri hari ini, Sabtu (27/3), benar-benar menyisakan kenangan mendalam dihati. Bertatap muka secara langsung, untuk pertama kalinya dengan salah satu "living legend" dunia Pers ...
Posting Terkait
BLOGGER GATHERING MOBIL123 : MENEMUKENALI MOBIL PILIHAN IDAMAN KELUARGA
entari akhir Maret menyapa hangat saat saya tiba di Pisa Cafe Mahakam lokasi blogger gathering bersama Mobil123 bertema "Tips Mencari Mobil Idaman Keluarga" , Selasa (29/3). Beberapa rekan blogger seperti Teteh Okti ...
Posting Terkait
42
sia saya bertambah tepat ketika jarum jam berdentang duabelaskali di puncak malam. Empatpuluh Dua. Dan saya kembali merenungi berbagai kenangan dan kiprah yang sudah saya lewati sepanjang menjalani kehidupan hingga ...
Posting Terkait
BLOGFAM DAN UPAYA MENGUMPULKAN KENANGAN YANG TERSERAK
Kopdar Blogfam di Plaza Semanggi, 2006 elalu saja ada rasa haru yang berdesir di sudut hati ketika nama Blogfam (Blogger Family) disebut. Ada banyak kenangan indah yang terjadi selama saya bergabung ...
Posting Terkait
MEMPERKENALKAN : DAENG GAMMARA DOT COM
Hari ini, saya meluncurkan secara resmi blog baru anak saya, Muhammad Rizky Aulia Gobel, www.daenggammara.com (Gammara dalam bahasa Makassar berarti Tampan atau Ganteng). Blog ini diniatkan sebagai kelanjutan dari blog ...
Posting Terkait
Menghadiri Supply Chain Manager Summit 2025 : Forum Diskusi SCM Leader yang Inspiratif
Suasana Hotel Harris Kelapa Gading terasa begitu hidup pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025. Saya hadir bersama kolega saya Pak Yuhan Prasiswa Vice President Sistem dan Administrasi Divisi Supply Chain ...
Posting Terkait
PILKADA JAWA BARAT 2008 DAN KAMPANYE VIA WEB
SILLY DAN AKSI NYATA YANG TAK SEBATAS “HANYA”
TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI
NONTON FILM LASKAR PELANGI DI “TV TANCAP”
BUAT PARA AYAH YANG MENYIMPAN RESAH DENGAN SENYUM
KANSAI PAINT DAN IKHTIAR MEWARNAI KEHIDUPAN
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (36)
NICAF, Wujud Komitmen Nindya Karya Kurangi Emisi Karbon
JOKOWI : DENGAN 10 PEMUDA TERBAIK, SIAP “MENGGUNCANG”
SETAHUN SETELAH AYAH PERGI..
DARI MODIS KOMPASIANA BERSAMA JACOB OETAMA : KEMANUSIAAN
BLOGGER GATHERING MOBIL123 : MENEMUKENALI MOBIL PILIHAN IDAMAN
42
BLOGFAM DAN UPAYA MENGUMPULKAN KENANGAN YANG TERSERAK
MEMPERKENALKAN : DAENG GAMMARA DOT COM
Menghadiri Supply Chain Manager Summit 2025 : Forum

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *