Catatan Dari Hati

NARASI KERESAHAN YANG LUGAS DAN PUITIS ALA LINDA DJALIL

Judul Buku : Cintaku Lewat Kripik Balado
Penulis : Linda Djalil
Prolog : Putu Wijaya
Epilog : Jodhi Yudono
Penerbit : Penerbit Buku Kompas , Juni 2011
Halaman : xii + 244 Halaman
Ukuran : 14 cm x 21 cm
ISBN : 978-979-709-577-2

Saya senantiasa menjadi penggemar karya-karya puisi mbak Linda Djalil di Kompasiana. Sebagai sesama penikmat dan pembuat puisi, kerapkali mantan wartawati senior Majalah Tempo yang lahir di Jakarta 23 Juni 1958 ini menandai saya dalam tautan menuju posting terbarunya lewat Facebook. Saya pun dengan antusias meng-klik tautan tersebut untuk segera membaca lalu mengomentari karya-karya tulisannya yang lugas, renyah dan penuh daya pukau tersendiri. Demikian pula sebaliknya, sayapun kerapkali menandai nama beliau di Facebook setiap kali membuat posting puisi baru di blog. Bahagia sekali rasanya jika mbak Linda melakukan kunjungan balik dan meninggalkan jejak komentar disana.

Dalam beberapa kali kesempatan kopdar Kompasiana saya selalu menjumpai sosok wanita yang ramah, rendah hati dan murah senyum ini. Hal yang senantiasa saya kenang adalah sapaan hangatnya : “Apa kabar Tukang Odong-odong? Kapan buat puisi lagi?”. Kami lalu tertawa renyah karena “Tukang Odong-Odong” merupakan julukan khas beliau kepada saya sejak saya memasang foto profil di Facebook mengendarai odong-odong bersama putri bungsu saya, Alya, beberapa waktu silam.

Tanggal 23 Juni lalu, tepat di Ulang tahunnya yang ke 53, mbak Linda meluncurkan buku kumpulan puisinya “Cintaku Lewat Kripik Balado”. Saya sempat diundang lewat Facebook dan SMS. Sayang sekali saya tidak dapat hadir karena kesibukan di kantor. Karena penasaran, saya berusaha untuk mendapatkan buku kumpulan puisi mbak Linda tersebut disebuah toko buku di Cikarang kemarin.

Membaca lembar demi lembar buku ini, saya merasakan nuansa keresahan yang dalam serta lugas yang dituangkan lewat bait demi bait nan indah dari rangkaian puisi karya wartawati kawakan Indonesia ini. Tak salah bila pada “Prolog”-nya, sastrawan senior Putu Wijaya menyatakan:

Linda menuturkan apa yang ditangkap bukan hanya oleh mata dan pendengarannya. Ia juga melepaskan semua lintasan perasaan dan pikirannya. Ia masih membawa disiplinnya sebagai wartawan. Ingin menghujani pembaca dengan informasi yang lengkap dan jelas.

Linda tidak memamerkan keterampilan pertukangan kata. Ia tidak “memainkan”kata dan kalimatnya. Ia memilin yang diceritakannya. Ia menaburinya dengan rasa. Itulah yang membuat “reportase”-nya menjadi unik. Dan karenanya puitis.

Membaca puisi-puisi karya Linda Djalil memang mengguratkan sesuatu yang beda dalam hati. Gaya penuturannya memberikan nuansa tersendiri bagi para pembacanya. Berbeda dengan puisi-puisi yang lazim saya baca dengan bahasa-bahasa kiasan dan metaforik bertebaran di tiap bait, puisi-puisi yang disampaikan Linda Djalil begitu menohok dengan ciri ulasan yang tegas dan lugas.  Sesuatu yang membuat kita langsung tersentuh, terpukau malah tersentak bahkan saat membaca pada baris pertamanya saja.

Lihatlah puisinya berjudul “Cari Muka” (halaman 39, diposting pada September 2010)

kalau hidup sudah terbiasa

untuk membantu menolong menggerakkan tangan

terhadap segala sesuatu yang harus dibantu

namun di balik jendela ada yang bernama pamrih

hitungan balas jasa

dan balas budi

tentu untuk melihat segala yang terjadi

dari pihak lain

tentu akan dipandang dari kacamata yang sama

dari sudut cerita yang sama

dari kelicikan yang sama

karena ukuran jahat yang menjalar di busana yang dikenakan

diukur pula pada busana orang lain yang dipakai

Perspektif yang dituturkan mbak Linda sungguh menyajikan ruang imajinasi yang terang dan bercahaya buat para pembacanya. Keresahannya atas fenomena sosial yang terjadi dipaparkan dalam bait-bait puisi secara gamblang. Sebuah ekspresi kejujuran menyikapi hidup, secara kritis dan bersahaja.

Dalam “Puisi Secangkir Kopi” (Halaman 149, diposting pada Oktober 2009), mbak Linda menyampaikan perasaan lewat metafora secangkir kopi dengan gaya bertuturnya yang khas, tentang bagaimana memaknai hidup, duka, airmata juga cinta, tanpa harus terbata-bata.

Aneh bila seruputan kopi hangat di cangkir tak lagi nikmat

karena ada tubuh belang bagai hantu hanyut di sana

terobek terasah dan tersayat pisau kecil tapi selangit tajamnya

Aneh kalau adukan kedua masih menyisakan pahit

karena memang perjalanan nafas sejak balita begitu pahit

debu satu picis noda semilyar tak lagi dianggap sebagai dosa

karena orang di sekelilingnya penuh dusta dan begitu mudahnya terbawa angin surga

kukatakan ini sebuah puisi tentang secangkir kopi

karena akhirnya kamu datang juga menjaga

dan bersapa lekat-lekat sembari berkata

kamu berhak pula suatu saat merasakan cinta

jadi, mengapa harus dilebur dalam secangkir kopi yang sesungguhnya begitu lezat dan mempesona..

yang sesungguhnya pula tak ada hantu di sana tak ada lara dan yang serba busuk hambar dan penuh ranjau..

benarkah suatu saat aku berhak menyapanya juga dengan kata cinta…

secangkir kopi luber isinya, dan tergelak tertawa sembari berkata memang aku gila kalau terus berduka

sebab hidup tak perlu selalu harus terbata-bata…..

Menyimak puisi-puisi mbak Linda membuat kita diajak “bertamasya” pada pengalaman-pengalaman batin penulisnya. Profilnya sebagai mantan wartawati yang terbiasa menyajikan berita dan reportase secara jelas serta ketangkasannya menyulam kata-kata, membuat kita sebagai pembaca begitu terbuai oleh alunan kalimat yang mengalir jernih dan “telanjang”. Tak perlu mengernyitkan dahi dan berfikir lebih “njelimet” untuk memahami lebih dalam makna dibalik puisi-puisi mbak Linda Djalil yang semuanya pernah dimuat di situs blog Kompasiana ini.

Menjadi kian memikat, karena di beberapa halaman buku ini dihiasi sketsa-sketsa menarik dan berwarna-warni. Seakan menggiring imajinasi pembaca berkelana dalam ruang imajinasi sang penulis. Tidak hanya puisi-puisi bernuansa melankolis, mbak Linda Djalil juga dengan lincah membuat puisi bertema humor dan parodi. Simak saja puisi “Pak Kumis oh..Pak Kumis” yang menampilkan narasi jenaka tentang pria-pria berkumis atau tentang kebiasaan pembantunya bermain handphone dalam puisi ” Aduuh…Pembantuku Selalu Main HP”. Beberapa kali saya sempat tersenyum bahkan tertawa terpingkal-pingkal saat membacanya karena apa yang dituturkan lewat puisi seringkali menjadi bagian realitas kehidupan yang begitu dekat dengan kita.

Rangkaian puisi dalam buku ini disusun pada urutan alfabetis di huruf pertama judulnya. Bukan bab per bab dalam susunan tematis. Sesuatu yang menurut saya justru membuat pembaca terasa “melompat-lompat” membaca tema-tema yang berbeda dan “dipaksakan” berada dalam urutan deretan huruf pertama judul Puisi. Akan lebih baik rasanya jika puisi-puisi dengan tema, misalnya, “Kritik Sosial”, “Sosok”, “Parodi Kehidupan”, “Cinta dan Romansa” dikumpulkan sendiri dalam sebuah bab sehingga pembaca bisa lebih memaknai “benang merah” yang berada dalam puisinya.

Akhirnya saya ingin menutup ulasan buku mbak Linda ini dengan puisinya yang indah “Sekedar Aku Mengerti” (halaman 173, diposting pada Juli 2010)

sinar yang muncul di matamu
adalah pancaran sedih yang tersimpan
meski tak kau lontarkan dalam rentetan kata
aku begitu sangat memahaminya
simpanlah semua dengan bersahaja
karena sesungguhnya kita memiliki perasaan yang sama

Selamat dan sukses untuk peluncuran bukunya, mbak Linda!

Salam hangat dari penggemarmu,  ” Si Tukang Odong-Odong”  🙂

Sumber foto dari jepretan Om Jay atau Wijayakusumah 

Related Posts
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (1)
Aristoteles sang filsuf Yunani beken pernah berkata bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Saya sepakat dengan itu. Soal selera memang berbeda-beda. ...
Posting Terkait
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
Pada Saatnya Pada Saatnya, Ketika musim berganti Dan gugusan mendung yang ranum Menitikkan tetes hujan pertama Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu Menyibak kabut keraguan Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu Pada Saatnya, Di ujung perjalanan Akan kubingkai ...
Posting Terkait
PETUALANGAN SERU WARTAWAN PEMBURU MUMI
nilah aksi “Tomb Rider” ala Perancis di awal abad 20-an! Demikian kesan saya seusai menonton “The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec” (selanjutnya disingkat menjadi “Adèle”) akhir pekan lalu. Film ini diadaptasi ...
Posting Terkait
FILM INSIDE OUT : MENCERMATI “TINGKAH” LIMA TIPE PERASAAN
ari Sabtu (29/8) bersama si sulung Rizky, saya menonton film "Inside Out" di Studio 2 Cinemaxx Orange County Cikarang. Kebetulan disaat yang sama, istri dan putri bungsu saya Alya mengikuti ...
Posting Terkait
Bait Demi Bait Membangun Jiwa Bangsa: Refleksi Hari Puisi Indonesia 2025
"Puisi adalah cara jiwa berbicara, dan dalam setiap bait tersimpan kekuatan untuk mengubah dunia." - Maya Angelou alam hening pagi 26 Juli 2025, Indonesia kembali merayakan keagungan kata-kata yang telah mengalir ...
Posting Terkait
MARI MERIAHKAN MAKASSAR INTERNATIONAL WRITERS FESTIVAL 2011
Rumah Budaya Rumata’ akan menggelar Makassar International Writers Festival (MIWF) 13-17 Juni 2011 dengan menghadirkan penulis dan penyair dari Belanda, Turki, Mesir, Amerika, Australia dan para penulis dari Makassar. ...
Posting Terkait
SELAMAT DATANG I-TEVE
  Ini adalah sebuah terobosan baru dan sensasional dari dunia jurnalisme warga di negeri kita. Tadi pagi, saya mendapat email japri dari Mas Budi Putra, profesional blogger pertama di Indonesia dan ...
Posting Terkait
IN MEMORIAM MAKSUM.A.KARAROK : KETEGARAN DAN KONSISTENSI DALAM KESEDERHANAAN
aya tak pernah menduga, pertemuan saya dengannya hari Senin pagi, 13 Februari 2018 silam adalah jumpa terakhir saya dengan, Maksum Achmad Kararok, sahabat seangkatan di Fakultas Teknik Unhas. Malam tadi, ...
Posting Terkait
FILM RED NOTICE: AKSI PERAMPOK ULUNG BEREBUT TELUR CLEOPATRA
Jaringan Streaming Film global, Netflix, kembali menayangkan film aksi komedi andalan yang bertabur bintang Hollywood seperti Gal Gadot, Ryan Reynolds dan Dwayne Johnson. Ditayangkan sejak 12 November 2021, Netflix memanjakan para pemirsanya ...
Posting Terkait
Hari ini sebuah kabar duka menyesakkan tiba dari saudara-saudara kita yang berada di daerah Situ Gintung, Cireundue, Tangerang. Pukul 05.00 tadi pagi (Jum'at, 27/2) tanggul Situ Gintung jebol yang mengakibatkan ...
Posting Terkait
SUDAH DIBUKA, VOTING ONLINE XL BLOG AWARD PESTA BLOGGER 2009 !
Secara resmi Voting Online XL Blog Award dibuka mulai sekarang. Kegiatan ini merupakan ajang penghargaan kepada pengelola blog (blogger) yang menuangkan ide dan kreativitasnya melalui blog. Penghargaan yang diberikan adalah berdasarkan ...
Posting Terkait
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
Selasa Malam (9/6), bertempat di Café Poste East Building Kawasan Lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan, saya diundang atas nama salah satu Blogger di Asia Blogging Network (ABN) ,untuk menghadiri Exclusive ...
Posting Terkait
BRIPTU NORMAN, PIYO-PIYOHU NGANA UTI ?
Tune, Piyo-Piyohu Ngana Uti ? emikian ucapan yang kerap saya dengar dari ayah saya di Makassar pada ujung telepon saat menanyakan kabar saya bersama keluarga di Cikarang. Ucapan dalam bahasa ...
Posting Terkait
Dari Gambar Kertas ke Replika Digital: Perjalanan Indonesia Menuju Konstruksi 4.0
Bayangkan sebuah jembatan yang mampu memberi tahu Anda kapan ia akan membutuhkan perawatan sebelum keretakan pertama muncul. Bayangkan gedung pencakar langit yang dapat mensimulasikan dampak gempa bumi sebelum satu pun ...
Posting Terkait
PSF & IKHTIAR MEMBANGUN ANAK BANGSA BERKEUNGGULAN
amanya Raven. Lengkapnya Raven Dwipa Bangsa. Konon namanya merupakan inspirasi dari sang ayah yang begitu mengagumi tokoh film "Raven" di televisi pada era 80-an yang begitu digjaya membasmi penjahat. Anak ...
Posting Terkait
Menyoal Komitmen ESG pada Industri Konstruksi: Tantangan dan Solusi Strategis bagi Nindya Karya
Industri konstruksi adalah salah satu sektor dengan dampak lingkungan yang signifikan. Penggunaan bahan baku, konsumsi energi, emisi karbon, dan limbah adalah beberapa isu utama yang dihadapi oleh sektor ini. Seiring dengan ...
Posting Terkait
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (1)
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
PETUALANGAN SERU WARTAWAN PEMBURU MUMI
FILM INSIDE OUT : MENCERMATI “TINGKAH” LIMA TIPE
Bait Demi Bait Membangun Jiwa Bangsa: Refleksi Hari
MARI MERIAHKAN MAKASSAR INTERNATIONAL WRITERS FESTIVAL 2011
SELAMAT DATANG I-TEVE
IN MEMORIAM MAKSUM.A.KARAROK : KETEGARAN DAN KONSISTENSI DALAM
FILM RED NOTICE: AKSI PERAMPOK ULUNG BEREBUT TELUR
TURUT PRIHATIN DAN BERDUKA : TRAGEDI SITU GINTUNG
SUDAH DIBUKA, VOTING ONLINE XL BLOG AWARD PESTA
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
BRIPTU NORMAN, PIYO-PIYOHU NGANA UTI ?
Dari Gambar Kertas ke Replika Digital: Perjalanan Indonesia
PSF & IKHTIAR MEMBANGUN ANAK BANGSA BERKEUNGGULAN
Menyoal Komitmen ESG pada Industri Konstruksi: Tantangan dan

5 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *