Catatan Dari Hati

MENGGAGAS STRATEGI PROMOSI ONLINE PARIWISATA SUL-SEL

Tak dapat dipungkiri, perkembangan aktifitas dan interaksi online di Indonesia terus berkembang secara gesit dan eksponensial. Tahun lalu, berdasarkan informasi yang saya peroleh lewat tautan ini, menggambarkan sangat jelas profil “kekuatan” dunia maya di negeri kita. Lihat saja infografik diatas yang begitu fantastis menyajikan sejumlah fakta aktual dan signifikan mengenai geliat aktifitas online di Indonesia dimana pengguna internetnya meningkat dari 42 juta orang di tahun lalu dan kini menjadi 55 juta.

Dengan jumlah penduduk 240 juta orang, ini berarti terdapat 23% penetrasi internet yang didominasi oleh penduduk di kota-kota besar. Dari tautan tersebut juga disebutkan bahwa dari jumlah 55 juta pengguna internet tersebut terdapat 29 juta pemakai perangkat mobile. Ini bisa dimaknai pula bahwa 50% pengguna internet di Indonesia melakukan browsing melalui perangkat mobile. Jumlah ini terus bertambah seiring semakin murahnya perangkat akses internet juga daya jangkauan sinyal kian memadai.

/ Ada satu lagi fakta menarik. Berdasarkan berita di Tribun Timur (edisi 1 Juni 2010) disebutkan bahwa:

Kota Makassar mengungguli dua kota terbesar Indonesia, Jakarta dan Surabaya, dalam pertumbuhan penggunaan akses internet melalui telepon genggam (mobile internet) di kuartal pertama tahun 2010. Data ini merupakan hasil survei dan riset parsial yang dilakukan Yahoo! Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia yang dilansir di Jakarta, Senin (31/5).

Yahoo! adalah salah satu perusahaan online terbesar dunia. Sedangkan TSN lembaga riset pasar ternama asal Amerika yang berdiri sejak tahun 1960.

Adalah Karthik Venkatakrishnan, Business Director & Group Head TNS Indonesia, yang memaparkan beberapa temuan riset terbaru tersebut. Makassar berada di posisi ketiga, di bawah Semarang (Jawa Tengah) dan Bandung (Jawa Barat). Di tahun 2009, pertumbuhan pengakses mobile internet di Semarang hanya sekitar 29 persen.  Namun di tahun 2010 ini jumlahnya meningkat menjadi 70 persen. Sementara di Bandung tumbuh 62 persen yang tahun lalu hanya di angka 42 persen. Sedangkan Makassar pertumbuhanya mencapai 52 persen atau naik drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya 15 persen.

Ketiga kota di atas melebihi Jakarta yang pertumbuhannya tahun ini mencapai 51 persen sedangkan tahun lalu 25 persen.

Dari informasi yang disajikan diatas bisa menjadi salah satu dasar kajian bagaimana menggagas strategi pemasaran online pariwisata di Sulawesi-Selatan. Dengan “pasar” yang sangat potensil dan terbuka lebar, hal ini menjadi peluang penting untuk merancang rencana aksi yang lebih konkrit dalam hal promosi lewat dunia maya. Pada bulan Maret 2011 lalu, di Indonesia bahkan telah diadakan E-Tourism Summit yang digelar di Jakarta dan Bali, yang menunjukkan indikasi kesadaran pemerintah dan pelaku bisnis pariwisata tentang pentingnya promosi online produk-produk pariwisata.

Sebelum membahas lebih lanjut kajian promosi online Pariwisata di Sulawesi Selatan, ada baiknya kita melihat kembali bagaimana sesungguhnya profil pemasaran online itu dimaknai. Pada awalnya asumsi pemasaran online tak lebih dari sekedar “memindahkan” iklan konvensional yang selama ini beredar di majalah, televisi atau suratkabar ke media internet. Namun dalam perkembangannya, hasil maksimal ternyata bisa didapatkan dengan melakukan optimalisasi iklan di internet dengan memanfaatkan karakteristik unik dari pemasaran online itu sendiri dimana banner iklan tidak lagi sekedar dipasang namun memerlukan sejumlah aksi-aksi “simultan” penuh muatan kreativitas serta konvergensi beragam kemungkinan dan strategi pendekatan lainnya melalui target audiens yang spesifik seperti : viral marketing melalui email, membuat webtorial pages (terpisah dari situs korporat) termasuk halaman khusus “produk” tertentu di facebook, sinergi dengan mobile marketing, dan online survey/pooling.

Merumuskan kebijakan strategi pemasaran online pariwisata khususnya di Sulawesi Selatan seyogyanya mengacu pula pada arah pemasaran pariwisata di Indonesia sebagaimana yang diuraikan pada tautan ini:

Direktorat Jendral Pemasaran Pariwisata untuk periode 2010-2014 hendak melaksanakan kegiatan pemasaran dengan tiga basis utama, yaitu: (1) Meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam lima tahun. (2) Mempromosikan 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif. (3) Melakukan konsolidasi akses transportasi mancanegara dan dalam negeri, terutama ke 10 tujuan pariwisata Indonesia.

Dalam salah satu paparan dari Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar, Sapta Nirwandar, berkaitan itu, mengungkapkan strategi pemasarannya mencakup ide membangun country image akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, untuk image destinasi pariwisata hendaknya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, sedangkan mengenai promosi produk pariwisata oleh pihak swasta atau industri.

Strategi pemasaran akan berfokus dengan menerapkan horizontal marketing, antara lain menggunakan on-line. Melaksanakan integrated marketing communication, yang mencakup kegiatan public relations melalui penyebaran materi yang kuat dengan news value, melaksanakaan co-marketing, dan meningkatkan peran VITO, – Visit Indonesia Tourism Office. Vito merupakan kantor-kantor yang ditunjuk mempromosikan pariwisata di 10 kota internasional. Selain itu, juga kerjasama dengan KBRI.

Adapun pemasaran produk wisata, akan difokuskan dengan thematic product, seperti tema tour untuk menikmati spa, diving, golf dst. Produk di luar kaitan alam dan budaya, mencakup religious tourism, green tourism, MICE dst.

Arah dan strategi pemasaran tersebut, hendak dilaksanakan melalui pokok-pokok program pemasaran, meliputi : (1) Fasilitasi consumer show , direct selling di luar negeri. (2) Familiarization trip untuk wartawan, tokoh dan selebritis dari luar negeri ke Indonesia. (3) Skema pemberian stimulus. (4) Publikasi destinasi pariwisata. (5) Mendorong kegiatan pariwisata dalam negeri, wisnus. (6) Penambahan aksesibilitas udara dan (7) Meningkatkan kualitas pelayanan termasuk di bandara, taksi, Visa on Arrival, dls.

Uraian diatas setidaknya bisa menjadi rujukan merancang strategi promosi online pariwisata daerah khususnya di Sulawesi Selatan.

Pada posting ini, saya mencoba memaparkan usulan strategi pemasaran online pariwisata di Sulsel secara sederhana dan aplikatif dengan target capaian yang diharapkan yakni menjadikan obyek Pariwisata Sulawesi Selatan menjadi primadona serta unggulan untuk memperoleh tambahan pendapatan dari sektor yang sesungguhnya bisa menjadi “tambang emas” strategis bagi alternatif pemasukan keuangan untuk pembangunan daerah, yaitu:

1. Merumuskan konsep pemasaran online dengan Riset/Survey yang jelas dan terukur

Langkah perdana yang perlu dilaksanakan adalah merancang konsep pemasaran online dengan mengandalkan hasil survey atau riset–baik dilakukan secara internal (misal melalui Dinas Pariwisata Sulsel) atau eksternal (hasil riset dari lembaga survey dari luar) — termasuk menelisik lebih jauh hasil statistik perkembangan pariwisata di Sul-Sel serta strategi jangka panjangnya. Tidak hanya itu, wawasan untuk mendapatkan konsep promosi online yang lebih efektif dan terukur bisa diperoleh melalui diskusi-diskusi lintas komunitas, Focus Group Discussion, termasuk melakukan Online Community Engangement yang secara langsung maupun tidak mempunyai kedekatan emosional dengan Sulawesi Selatan. Akan lebih baik lagi, jika uraian konsep promosi online diterapkan secara spesifik pada obyek wisata maritim (misal Pantai Bira, Pulau Samalona, dll), obyek wisata budaya dan sejarah (misal Balla Lompoa, Fort Rotterdam, dll) bahkan wisata kuliner. Diharapkan konsep yang dibuat benar-benar digali dengan merujuk pada kondisi aktual yang terjadi, target yang ditetapkan serta kemungkinan masa depan.

2. Memperkuat Product Positioning dengan Menetapkan Kanal Promosi yang tepat

Website Pariwisata Sulawesi Selatan merupakan target utama khalayak untuk memperoleh informasi yang jelas dan akurat mengenai obyek-obyek wisata andalan. Olehnya itu, Product Positioning untuk membangkitkan minat dan kesadaran masyarakat yang menjadi calon konsumen perlu ditingkatkan dengan menggunakan kanal promosi yang tepat dan efektif. Dan ini mesti digarap secara serius, bahkan bila perlu dikelola baik dengan “New Media” Promotion Manager yang profesional. Menggunakan kanal media sosial seperti Facebook dan Twitter bisa menjadi sarana yang bagus untuk promosi online namun bukan tidak mungkin–bila berdasarkan survey yang diadakan sebelumnya– justru kanal promosi yang pas adalah melalui email, optimasi SEO (Search Engine Optimazion), promosi lewat blog atau mobile advertising. Kecermatan dalam memilih kanal promosi menjadi salah satu kunci keberhasilan promosi online. Tentunya pendekatan berbeda bisa diterapkan untuk masing-masing jenis produk yang dipasarkan (misal wisata maritim memiliki teknik/strategi promosi online yang berbeda dengan wisata kuliner).

3. Melibatkan Secara Aktif Komunitas Lokal Berbasis Online

Komunitas Lokal berbasis online misalnya Komunitas Blogger Makassar, AngingMammiri, merupakan salah satu potensi besar untuk menjadi mitra strategis bagi promosi online pariwisata di Sulawesi Selatan. Tidak hanya keunggulan karena memiliki keterikatan emosional dengan tanah kelahiran dan memiliki muatan “heroik” serta “militansi” lebih besar dalam hal memasarkan produk wisata daerahnya, namun juga kemampuan mereka, para blogger, menghasilkan konten yang orisinil, obyektif dan akurat terkait obyek-obyek wisata di Sulsel melalui blog dapat menjadi “viral marketing” yang efektif dan murah ke khalayak dengan pendekatan lebih personal. Kolaborasi bisa dijalin dengan komunitas ini dengan menyiapkan halaman khusus “Blog” disitus pariwisata Sulsel. Sinergi komunitas online lain bisa dijalin melalui kerjasama dengan mailing list berbasis komunitas untuk pemasaran produk obyek wisata (bukan tidak mungkin kerjasama konstruktif dijalin bersama komunitas ikatan alumni sekolah/universitas Sulawesi Selatan).

4. Sinergi Bersama Situs Pendukung Eksternal

Eksistensi website pariwisata Sul-Sel, sebaiknya di-sinergikan dengan situs-situs online eksternal yang terkait dengan destinasi wisata Sul-Sel. Misalnya, kerjasama dengan situs www.wego.com yang menyediakan informasi penerbangan/tiket pesawat serta hotel. Tidak menutup kemungkinan promosi kepariwisataan juga bisa diterapkan melalui situs perjalanan wisata dan penerbangan. Bahkan, pola kerjasamanya dapat dikembangkan dengan menyelenggarakan kuis atau lomba blog berhadiah paket perjalanan wisata ke Sulawesi Selatan. Saya pernah menjadi kontributor konten di YahooTravel dan beberapa kali memuat promosi tentang obyek wisata di Sul-Sel (misalnya Pantai Bira, Bantimurung, Fort Rotterdam, Pantai Losari), tentunya tidak menutup kemungkinan kerjasama konstruktif bisa dijalin bersama situs online Yahoo Indonesia atau portal online terkemuka lainnya untuk keperluan promosi daerah wisata di Sul-Sel.

5. Kampanye Produk Wisata dengan “Juru Kampanye” yang tepat dan lugas

Promosi dan Kampanye online kepariwisataan akan kian efektif bila melibatkan “Juru Kampanye” (endorser) yang tepat serta lugas pada tiap produk wisata Sul-Sel. Juru Kampanye ini tidak terbatas pada selebriti atau tokoh tertentu yang berpengaruh namun bisa pula melibatkan “digital influencer” yang memiliki kapabilitas dan integritas dalam mempromosikan produk (tanpa terkesan mengiklankan) lewat jaringan sosial media yang dimilikinya. Umumnya mereka memiliki kemampuan dan “daya gugah” handal dalam “berkomunikasi” lewat media digital dengan khalayak onlinenya. Kecermatan memilih juru kampanye yang tepat akan sangat menentukan efektifitas promosi.

6. Meningkatkan Kinerja Promosi Online  

Situs pariwisata yang kaku, tidak menarik dan tidak “ramah” pengunjung (waktu loading yang lama, tidak ada fasilitas interaksi, kurang informatif) menjadi salah satu faktor kegagalan dalam promosi online. Olehnya itu, bila situs Pariwisata Sul-Sel ingin dijadikan sebagai sumber rujukan dalam mencari obyek wisata andalan, maka pembenahan situs online menjadi sangat esensil sifatnya.  “Mempersenjatai” situs online dengan sarana interaksi media sosial (seperti Twitter, Facebook, Pinterest, Koprol, Google Plus, dll) merupakan sebuah langkah efektif .Dengan melibatkan profesional yang benar-benar paham bagaimana meningkatkan kinerja sebuah situs online (termasuk optimalisasi SEO-nya) maka diharapkan website Pariwisata di Sulsel akan menjadi sumber referensi paling terpercaya.

Demikian pandangan sederhana saya menggagas strategi pemasaran online pariwisata di Sulawesi Selatan. Menutup postingan ini, saya ingin mengutip pengalaman menarik dari Islandia yang memanfaatkan dengan baik promosi online potensi pariwisatanya lewat aktifitas sosial media seperti yang saya kutip dari sini:

Media sosial tidak hanya digunakan untuk membangun jejaring perteman. Tidak juga hanya untuk membangun komunikasi bisnis yang lebih horisontal dengan pelannggan. Pemerintah sekelas  negara pun bisa memanfaatkannya untuk mengelola pemerintahannya. Ambil contoh Islandia. Paling tidak ini yang diceritakan kolumnis Mashable Samantha Murphy.

Samantha Murphy terkesima dengan pernyataan Presiden Islandia Olafur Ragnar Grimsson. Grimsson bercerita panjang lebar bagaimana dia memanfaatkan media sosial untuk membangun kembali bangsanya. Faktanya, presiden yang memerintah selama 16 tahun itu baru saja mengumumkan akan mengikuti pemilu kembali. Dia menandaskan bahwa media sosial bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan Islandia, sebuah negara keciul bersalku di kawasan Samudra Atlantik yang tidak banyak dikenal orang. Selain itu, orang asing yang bertandang ke sana tidak perlu heran bila diperlakukan seperti di rumah sendiri setelah melihat bagaimana Grimsson menjalankan pemerintahannya. “Islandia adalah sebuah masyarakat yang didasarkan pada prinsip bahwa setiap orang adalah teman sampai terbukti sebaliknya,” kata Grimsson.

Menariknya, Grimsson memanfaatkan Internet untuk mengelola dan memasarkan negerinya, khususnya dalam mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Grimsson memanfaatkan berbagai media sosial, seperti Tumblr dengan headline “Iceland Wants to be Your Friend”, di Twitter, dan Facebook. Media sosial ini membangkitkan kesadaran akan bangsa dan juga mendukung program turisme di Islandia.

Pada tahun 2011, dengan kampanye “Inspired by Iceland”, pemerintah mengajak semua warha negara Islandia untuk berani melakukan traveling di negeri sendiri. Dan, presiden sendiri juga turun tangan melakukannya sehingga menjadi merangsang warga negara melakukan hal yang sama. Secara keseluruhan, Internet diyakini memiliki peran besar dalam hal ini yang mana pemerintah mengundang warga negara memberikan komentar bebas dalam kampanye-kampanye onlinenya.

Sangat inspiratif aksi yang telah dilakukan oleh Islandia dan bukan hal yang mustahil untuk diterapkan bagi promosi pariwisata di Sulawesi Selatan lewat jalur online.

Semoga bermanfaat dan Ewako ! 

Catatan :

Tulisan ini saya ikutkan dalam Lomba Konten Blog Bertema “Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata di Sulawesi Selatan”

Related Posts
Ketika Netizen Menjadi Hakim: Dilema Moral di Balik Fenomena Cancel Culture
"Dalam dunia yang saling terhubung, kita memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan reputasi seseorang dalam hitungan menit." - Ellen DeGeneres Di era digital yang mengalir tanpa henti ini, kita menyaksikan lahirnya ...
Posting Terkait
MEET MATT : SUKSES KARENA BERBAGI
Wordcamp Indonesia—sebuah ajang pertemuan non formal bagi para pengembang, pengguna dan penggemar blog engine wordpress di Indonesia--yang digelar di Erasmus Huis Kuningan Jakarta Selatan, pada Hari Sabtu-Minggu, 17-18 Januari 2009, ...
Posting Terkait
AMPROKAN KOMUNITAS BEKASI : MERETAS JALAN MENUJU SINERGI BERKELANJUTAN
"ebih baik menjadi lilin yang menerangi, dibandingkan hanya mengutuk kegelapan," ujar Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu mengutip ucapan Proklamator Kemerdekaan Indonesia Mohammad Hatta pada kesempatan acara buka puasa bersama sekaligus ...
Posting Terkait
CATATAN PENJURIAN LOMBA BLOG INDONESIA PEARL FESTIVAL 2016
Adalah merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri buat saya menjadi salah satu dari tiga juri yang menilai karya-karya rekan-rekan blogger yang mengikuti kegiatan Lomba Blog dalam rangka Indonesia Pearl Festival ...
Posting Terkait
Dilema Pertambangan Nikel di Surga Bahari Raja Ampat: Antara Kepentingan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan
Di ujung barat laut Papua, Indonesia, terbentang sebuah kepulauan yang dikenal sebagai "surga terakhir dunia" - Raja Ampat. Kawasan ini menyimpan kekayaan hayati laut yang tak tergantikan, dengan terumbu karang ...
Posting Terkait
Resilient Supply Chain, Tantangan Tarif Impor Global dan Realitas Industri Konstruksi Indonesia dalam Bingkai Efisiensi Anggaran
Pada tahun 2025, industri konstruksi Indonesia berdiri di persimpangan jalan antara tekanan global dan tantangan domestik. Ketika dunia bergulat dengan gejolak tarif impor yang kian fluktuatif, sektor konstruksi Indonesia pun ...
Posting Terkait
Ya, betul. Saya akan mengadakan "duel" tanpa pertumpahan darah (kalau keringat mungkin saja 🙂 ) Sabtu, tanggal 22 November 2009 nanti di Restorant Sami Kuring Cikarang yang telah "disiram" oleh Hotspot ...
Posting Terkait
FIDIC Asia Pacific Conference 2025 dan Masa Depan Konstruksi Indonesia
"Innovation distinguishes between a leader and a follower." - Steve Jobs Di tengah gemuruh gelombang Samudra Hindia yang menghantam pantai Sanur, sebuah momentum bersejarah tengah menanti Indonesia. Pada tanggal 18-20 Agustus ...
Posting Terkait
Jejak Purba dalam Riak Peradaban: Gau Maraja Leang-Leang 2025 dan Kebangkitan Identitas Budaya Sulawesi Selatan
i hamparan tanah karst yang menyimpan jejak-jejak purba, Kabupaten Maros kembali menggaungkan suara peradaban yang telah berusia ribuan tahun. Festival Budaya Gau Maraja Leang-Leang 2025 yang digelar pada tanggal 3-5 ...
Posting Terkait
SCM Nindya Karya Gelar Employee Gathering di Sukabumi, Pererat Kebersamaan dan Kolaborasi
Dalam rangka mempererat kebersamaan dan meningkatkan kolaborasi antar karyawan, Divisi Supply Chain Management (SCM) PT Nindya Karya menggelar kegiatan employee gathering di Sukasantai Farmstay, Sukabumi. Acara yang berlangsung selama dua hari ...
Posting Terkait
Batik: Benang Emas Ekonomi dan Identitas Bangsa di Era Modern
"Budaya adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu kita dengan masa depan kita, dan dalam setiap benang yang terjalin, terdapat cerita tentang siapa kita." — Nelson Mandela etiap tanggal 2 Oktober, Indonesia ...
Posting Terkait
CATATAN DARI KOMPASIANA NANGKRING JAKARTA
Setelah melewatkan kesempatan mengikuti acara MoDis (Monthly Discussion) Kompasiana bersama Pak Jusuf Kalla hari Senin (22/2) karena kesibukan dikantor, kemarin sore (27/2), saya bertekad menghadiri even kopdar ala Kompasiana yang ...
Posting Terkait
Ketika Politik Menjadi Bumerang: Tragedi Keadilan dalam Kasus Tom Lembong
"Ketidakadilan di manapun adalah ancaman bagi keadilan di mana pun." - Martin Luther King Jr. i ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat pada 18 Juli 2025, terdengar suara gemetar ...
Posting Terkait
Ketika Gedung Menghela Nafas: Transisi Energi di Dunia Bangunan
i tengah hiruk pikuk pembangunan yang tak pernah berhenti, dunia konstruksi sedang mengalami perubahan mendasar yang akan menentukan masa depan peradaban manusia. Bangunan Net Zero Energy atau yang kita kenal ...
Posting Terkait
ALHAMDULILLAH, MENANG LOMBA “GOKIL DAD” !
  Alhamdulillah, ternyata saya ini punya bakat gokil juga jadi ayah. Pada lomba "Be A Gokil Dad" yang diselenggarakan oleh sang penulis "Gokil Dad" Iwok Abqary dan Penerbit Gradien Mediatama saya berhasil ...
Posting Terkait
NINDYA KARYA, GREEN PROCUREMENT DAN KOMITMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDUSTRI KONSTRUKSI
Sebagai Perusahaan BUMN Konstruksi terkemuka di Indonesia, PT Nindya Karya memiliki komitmen yang kuat untuk menyokong pengembangan pembangunan berkelanjutan melalui resolusi bisnis “Lean and Green” sebagaimana digaungkan dalam Rapat Kerja ...
Posting Terkait
Ketika Netizen Menjadi Hakim: Dilema Moral di Balik
MEET MATT : SUKSES KARENA BERBAGI
AMPROKAN KOMUNITAS BEKASI : MERETAS JALAN MENUJU SINERGI
CATATAN PENJURIAN LOMBA BLOG INDONESIA PEARL FESTIVAL 2016
Dilema Pertambangan Nikel di Surga Bahari Raja Ampat:
Resilient Supply Chain, Tantangan Tarif Impor Global dan
OH, SAYA AKAN BER”DUEL” BULAN INI !!
FIDIC Asia Pacific Conference 2025 dan Masa Depan
Jejak Purba dalam Riak Peradaban: Gau Maraja Leang-Leang
SCM Nindya Karya Gelar Employee Gathering di Sukabumi,
Batik: Benang Emas Ekonomi dan Identitas Bangsa di
CATATAN DARI KOMPASIANA NANGKRING JAKARTA
Ketika Politik Menjadi Bumerang: Tragedi Keadilan dalam Kasus
Ketika Gedung Menghela Nafas: Transisi Energi di Dunia
ALHAMDULILLAH, MENANG LOMBA “GOKIL DAD” !
NINDYA KARYA, GREEN PROCUREMENT DAN KOMITMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

9 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *