
Saya (ketiga dari kiri) saat bertugas bersama Pasukan-8 Paskibra mengibarkan bendera pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1988 di Lapangan Kassi Kebo, Kab.Maros
Setiap Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, lamunan saya senantiasa melambung pada kenangan masa silam saat masih mengenyam pendidikan di SMA Negeri I Maros. Selarik kenangan yang kerap membuat saya rindu ingin kembali ke masa lalu dan senantiasa menggelorakan spirit patriotik dan kebanggaan tersendiri dalam hati saya.
Nostalgia itu adalah ketika saya–selama 2 tahun berturut-turut–pada tahun 1987 dan 1988 menjadi pasukan inti pengibar bendera pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Maros yang dilaksanakan di Lapangan Kassi Kebo. Dalam dua tahun tersebut, saya memperoleh banyak pengalaman berharga terutama berkenalan dengan sejumlah teman-teman baru dari berbagai SMA Negeri dan swasta se-Kabupaten Maros.

“Prosesi” penggodokan para anggota Paskibra terpilih berlangsung selama dua minggu sebelum pelaksanaan. Aktifitas ini diadakan setelah kami pulang dari sekolah (pukul 13.00-16.00) di lapangan upacara Kantor Bupati Maros serta aula serbaguna gedung pemerintah kabupaten Maros. Seminggu menjelang hari pelaksanaan, jadwal latihan ditambah bahkan hingga pukul 20.00 malam.
Kami dilatih tidak hanya oleh sejumlah personil TNI dalam hal baris berbaris namun juga dari segi akhlak dan perilaku dari beberapa guru sejumlah SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Maros.

Saya (paling kiri) bersama kawan-kawan pasukan inti Pengibar Bendera dalam Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1987 di lapangan Kassikebo, Kabupaten Maros
Sungguh sebuah hal tidak mudah dapat lolos seleksi sebagai salah satu pasukan inti pengibar bendera dalam upacara Hari Kemerdekaan RI karena selain melalui test kapabilitas fisik juga test psikologi dan pengetahuan umum. Dan lolos berturut-turut selama 2 tahun dan dapat masuk di pasukan inti Paskibra menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. Walaupun begitu, masih terbersit sedikit kekecewaan dihati karena tidak dapat lolos dalam seleksi anggota Paskibra tingkat Propinsi Sulawesi Selatan atau bahkan di tingkat nasional. Saya berusaha untuk menghibur diri, walau kiprah yang saya lakukan “hanya” tingkat kabupaten namun paling tidak saya telah menyumbangkan sebuah “kado” kecil bagi perayaan ulang tahun negeri ini berupa partisipasi sebagai pengibar bendera.

Saya masih ingat betul, menjelang hari-H pelaksanaan, ketegangan terjadi tidak hanya pada diri saya, namun berimplikasi juga pada seluruh keluarga kami. Ibu saya mesti pontang-panting mempersiapkan baju yang akan saya kenakan beserta asesorisnya. Meski seragam Paskibra disiapkan oleh Pemda Kabupaten Maros namun tak urung, sebagai anggota pasukan inti yang kelak menjadi pusat perhatian ditengah lapangan upacara, penampilan saya mesti dalam kondisi prima dan tentu saja “kinclong”. Tak ayal, ayah sayapun bersibuk ria membelikan sepatu baru berwarna hitam serta membekali saya dengan beragam wejangan untuk tidak terlalu stress menghadapi saat-saat mendebarkan itu. Yang menggelikan adalah, dua hari sebelum saya melaksanakan tugas Paskibra di tahun 1987, saya sempat mengigau dalam tidur dengan memberikan aba-aba komando bergerak untuk barisan. Saat terbangun, saya melihat ayah dan ibu saya tertawa terpingkal-pingkal sembari menceritakan igauan saya itu.
Kini, belasan tahun setelah peristiwa monumental itu berlalu, batin saya selalu terharu tatkala melihat tayangan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Televisi berbaris, berderap rapi dan teratur menunaikan tugas.
Ah, semoga Daeng Battala.Jr, bisa meneruskan kiprah ayahnya ini, bahkan jika perlu bisa menjadi Paskibra tingkat Nasional.
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia!
Dirgahayu Negeriku!
Related Posts
agi ini aksi demo buruh di Cikarang kembali terjadi. Menyusul demo yang terjadi kemarin (seperti yang saya tuliskan disini) tampaknya aksi buruh yang terjadi kali ini bergerak dengan lebih massif dan ...
Posting Terkait
atahari bersinar cerah ketika saya membuka jendela kamar 211 Hotel Kusuma Sahid Prince tempat saya menginap selama acara ASEAN Blogger Festival 2013, Minggu (12/5). Saya memang agak telat bangun setelah ...
Posting Terkait
Mata saya mendadak basah membaca email yang tiba di sekitar pertengahan bulan Agustus 2007. Email tersebut datang dari seorang suami yang tinggal di Jakarta dan telah 10 tahun menjalani kehidupan ...
Posting Terkait
Peringatan Hari Kemerdekaan ke-62 tahun ini, 17 Agustus 2007 merupakan hari kelabu buat keluarga kami. Anak tertua saya, Muh.Rizky Aulia Gobel, yang baru saja keluar dari Rumah Sakit seminggu sebelumnya ...
Posting Terkait
abtu malam, 9 April 2011, bertepatan dengan perayaan ulang tahun saya ke 41, kami sekeluarga berinisiatif melaksanakan pengajian/pembacaan surat Yaasin di rumah sebagai wujud rasa syukur, selain atas bertambahnya usia ...
Posting Terkait
dul Fitri bagi saya adalah sebuah “jalan” untuk penggeledahan diri. Introspeksi, melihat lebih dalam sejauh mana saya memaknai hari kemenangan itu dalam nuansa perenungan tentang kualitas ibadah yang saya lakoni ...
Posting Terkait
enin pagi (7/10), cuaca Bandung terlihat begitu cerah. Matahari bersinar terang dan berkas cahayanya memantul lembut pada kaca vertikal dinding koridor yang berbatasan langsung dengan ruang Zamrud lantai 2 Hotel ...
Posting Terkait
Penataan eksterior Taman Disney Hongkong sungguh sangat memukau. Tentu termasuk pula beberapa patung-patung bernuansa karakter Disney yang berada pada sisi-sisi 4 Zona berbeda ditempat tersebut.
Ternyata, patung-patung itu menarik minat blogger-blogger ...
Posting Terkait
Saya sudah menandai tanggal 2 Oktober 2010 saat penayangan perdana Film Televisi (FTV) "Badik Titipan Ayah" (BTA) di SCTV mulai jam 21.00.
Sebuah alasan sentimental membuat saya menetapkan hati menonton film ...
Posting Terkait
agi baru saja merekah di Ubud, Sabtu (31/10), saat dua bis berukuran sedang yang membawa rombongan Jelajah Gizi bergerak menuju pelabuhan Benoa dari Hotel Grand Sunti. Cahaya matahari nan hangat ...
Posting Terkait
Saya memiliki nostalgia indah tersendiri tentang Nasi Goreng Merah. Saat masih kuliah dulu, menu makanan ini selalu menjadi favorit saya, terutama ketika begadang menyiapkan kegiatan senat mahasiswa di kampus atau ...
Posting Terkait
emarin pagi, Selasa (22/5), saya menerima paket Starter Pack GCC (Global Corporate Challenge) yang terdiri atas Tas Punggung, Stress Ball, Kaos kaki dan 2 pedometer. Saya bersyukur perusahaan saya (PT ...
Posting Terkait
ari Minggu (20/12) saya bersama si sulung, Rizky, datang ke acara Silaturrahmi dan perayaan tahun kedua futsal IKA Teknik Unhas di hanggar Arena Pancoran Jakarta. Suasana terlihat meriah saat itu. ...
Posting Terkait
undel Surat Kabar Mahasiswa "Channel 9" saya terima dengan penuh haru dari sahabat saya, Nasrun.A.Samaun yang saat ini bekerja di Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Maluku Utara dan kebetulan sedang ...
Posting Terkait
esehatan adalah harta paling berharga bagi manusia. Tidak peduli berapapun banyaknya harta yang kita miliki, tapi jika tubuh tak pernah sehat rasanya harta itu jadi tidak berguna. Sejak jaman dahulu ...
Posting Terkait
1. Hosting Gambar & Foto di I-Gambar
Dulu, sekitar 5 tahun lalu saya sering hosting gambar atau foto saya di Photobucket.com dan sekarang sejak ada layanan igambar.com saya lebih sering hosting ...
Posting Terkait
LAGI, DEMO BURUH TERJADI KEMBALI DI CIKARANG HARI
ABFI 2013 (4) : KESAN INDAH DI KERATON
JADI BLOGGER ITU MEMBAHAGIAKAN…
KEJUJURAN KUNCI KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA
IDUL FITRI DAN “PENGGELEDAHAN DIRI”
KEHANDALAN STRATEGIS KONTEN LOKAL DALAM MENDUKUNG INDUSTRI MIGAS
“BEHIND THE SCENE”HONGKONG DISNEYLAND BLOGGER TOUR (Bagian Kedua)
FTV “BADIK TITIPAN AYAH” : TENTANG MEMAKNAI KEHORMATAN
JELAJAH GIZI 2015 (2) : MENGUAK POTENSI PANGAN,
“MEMBURU” NASI GORENG MERAH LEWAT GOOGLE MAPS TELKOMSEL
GCC : MENGGALANG PARTISIPASI GLOBAL MENUJU KORPORASI LEBIH
KEMERIAHAN PERAYAAN TAHUN KEDUA FUTSAL IKA TEKNIK UNHAS
BARISAN KENANGAN BERSAMA SKM “CHANNEL 9”
JAGA KESEHATAN DAN KUALITAS HIDUP DENGAN BIOFIR
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (42)
ah sudah beda mi 90degree…hehehe
mantap tawwa…
MERDEKA Daeng!!!
wah, mantap kak, inilah bukti nyata anak bangsa yg masih memiliki nasionalisme yg tinggi…
Ga sangka ternyata Dg Battala jaman dulu badannya atletis, so, kapan mulai dianugrahkan Dg Battala?
waduh, kayaknya mas’ Amril lagi sedang jaya-jayanya tuch, liat ajach photonya mirip cover boy. Tapi yang sangat berbeda kayaknya berat badannya dech…..he…he…he….:)
yy
jadi ingat masa2 jadi paskib walau tingkat desa.. tapi heroiknya dan semangatnya itu luar biasa menandingi paskibra tingkat nasional 🙂
KEREN!!!
hihihi…
lucu juga liat pak amril masa itu..
deh 1988.. saya masih SD hahahaha
Pingback: Nostalgia Agustusan | Komunitas Blogger Bekasi
Pingback: RE-POST : NOSTALGIA AGUSTUSAN / Catatan Dari Hati