Catatan Dari Hati

BRIPTU NORMAN, PIYO-PIYOHU NGANA UTI ?

Tune, Piyo-Piyohu Ngana Uti ?

D emikian ucapan yang kerap saya dengar dari ayah saya di Makassar pada ujung telepon saat menanyakan kabar saya bersama keluarga di Cikarang. Ucapan dalam bahasa Gorontalo itu bermakna “Apakah kamu baik-baik saja anakku?”. Tune adalah sapaan sayang untuk anak lelaki tertua, dan sapaan itu pula kerapkali digunakan almarhum kakek saya, Sun Gobel kepada ayah saya yang juga merupakan putra tertua dari 3 bersaudara. Kedua orang tua saya memang berdarah asli Gorontalo dan sudah lebih dari 40 tahun berdomisili di kota Daeng, Makassar.

Sapaan khas “Piyo-Piyohu” ini mendadak mampir kembal ke telinga saya saat menonton aksi fenomenal Briptu Norman Kamaru, seorang polisi yang berdinas di kesatuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Gorontalo yang mendadak menjadi bintang terkenal di Indonesia setelah beraksi joged menyanyikan lagu “Chaiyya-Chaiyya” yang pernah dipopulerkan oleh Shahrukh Khan di situs video Youtube.

Kemarin (19/4), Briptu Norman Kamaru telah tiba kembali di Gorontalo setelah lebih kurang selama seminggu berada di Jakarta memenuhi undangan tidak hanya dari pucuk pimpinan Polri namun juga dari berbagai media mulai dari radio hingga stasiun televisi, bahkan merekam lagu untuk album perdananya. Masyarakat Indonesia dalam seminggu terakhir ini menyaksikan berbagai tayangan dan pemberitaan di media tentang hadirnya bintang baru di jagad dunia hiburan yang berasal dari institusi kepolisian.  Sesuatu yang mungkin “langka”, unik dan tentu saja fenomenal.

Saya menyaksikan di tayangan infotainment Televisi pagi ini betapa gegap gempitanya masyarakat Gorontalo menyambut kehadiran “sang pahlawan” Briptu Norman Kamaru mudik ke kampung halaman. Seperti dikutip dari link berita ini:

Menggunakan pesawat Batavia Air, Norman yang didampingi Kasat Brimob Polda Gorontalo AKBP Anang Sumpena tiba di Bandara Jalaludin Gorontalo sekira pukul 14.30 Wita kemarin.

Meski di bawah pengawalan ketat Kepolisian, Norman yang baru turun dari pesawat langsung diserbu sejumlah wartawan yang tidak mau ketinggalan mengabadikan momen pulang kampung Brimob pejoget India ini.

Seperti seorang tamu penting, istri Gubernur Gorontalo, Hani Mokodongan mengalungkan bunga kepada Norman sebagai ucapan selamat datang kembali.

Meski terlihat begitu kelelahan setelah menempuh perjalanan lebih dari 4 jam dari Jakarta, Norman terlihat tetap memperlihatkan senyum khasnya kepada seleruh penjemput termasuk melayani permintaan foto bersama.

Melihat sambutan yang di luar biasa, Norman mengaku kaget dan tidak menyangka. “Waktu berangkat ke Jakarta saya hanya berdua dengan atasan kini waktu kembali ternyata disambut pejabat bahkan ribuan warga,” tutur Norman diiringi senyum khasnya.

Setelah beristrahat di ruang VIP bandara, Norman langsung diarak keliling Kota Gorontalo menggunakan mobil barracuda milik Brimob Polda Gorontalo.

Ditengah sorotan negatif masyarakat pada kinerja kepolisian, kehadiran Briptu Norman memberikan “nafas segar” dengan menampilkan sosok Polisi yang murah senyum, bersahabat, lucu dan ramah. Meski ini bukan kali pertama seorang Polisi tampil bak selebriti di layar kaca, aksi Briptu Norman terasa punya nilai lebih karena dilakukan secara spontan dan ekspresif.

Dalam acara “Indonesia Got Talent” seorang polisi yang berdinas di Brimob Kelapa Dua bernama Briptu Daud Afi sempat berlaga dalam ajang pencarian bakat yang diadakan oleh sebuah stasiun Televisi. Dengan seragam polisi –sama seperti yang dikenakan Briptu Norman — Briptu Daud tampil mengesankan dan memukau. Videonya bisa dilihat disini.

Impresi yang dihasilkan oleh fenomena Briptu Norman memang sangat luar biasa. Kerinduan masyarakat tentang sosok polisi yang humanis, membumi dan “gue banget” nampak jelas pada penampilan Briptu Norman. Selain gagah , memiliki suara bagus, serta goyangan yang luwes ala bintang Bollywood sejati, Briptu Norman juga tak pelit senyum. Sepanjang perjalanannya selama seminggu lebih di Jakarta, berkeliling di berbagai media, Briptu Norman berusaha untuk tampil sempurna dihadapan para penggemarnya.

Dukungan penuh institusi Polri menyiratkan keinginan untuk menjadikan pria yang masuk kepolisian tahun 2007 ini menjadi “Duta” Kepolisian guna meraih simpati masyarakat secara lebih luas. Bila selama ini image negatif tentang citra polisi tumbuh subur, misalnya kasus penegakan hukum yang terkesan “tebang pilih”, aksi oknum polisi yang bertindak tak sesuai aturan, atau penindakan tegas pelanggaran lalulintas, menggambarkan institusi kepolisian kurang bersahabat, tidak simpatik, sangar dan berjarak. Dan Briptu Norman muncul sebagai solusi menjembatani kesenjangan yang terjadi dan membangun citra positif Polri dimata masyarakat.

Saya kira sah-sah saja Polri memberikan “panggung” spesial buat Briptu Norman bahkan menurut saya ini sebuah “langkah cerdas” yang layak diapresiasi, namun saya berharap Briptu Norman tetap mempertahankan karakter spontan, tulus dan hangat sebagaimana terlihat saat videonya pertama kali ditayangkan di Youtube.

Disana nampak sekali keinginan luhur Briptu Norman yang terbit dari hati terdalamnya untuk menghibur rekannya yang sedang dirundung masalah. Ungkapan yang ekspresif dan lucu seperti ditarikan Briptu Norman lewat lagu Chaiyya- Chaiyya inilah membuat masyarakat menjadi tergugah. Briptu Norman adalah representasi “orang biasa” yang mencoba keluar dari kebosanan rutinitas pekerjaan dan juga merupakan bagian dari upaya lugasnya menyalurkan hobi. Persepsi masyarakat tentu akan melihat sosok Polisi pada diri seorang Briptu Norman dalam perspektif yang berbeda. Briptu Norman dengan segala keluguan, spontanitas, ketulusan dan kesederhanaannya adalah cermin institusi Polri yang bersahabat dan siap melayani masyarakat, jauh dari kesan angkuh dan angker.

Akhirnya, selamat pulang kampung Briptu Norman.

Terimakasih sudah membuat kami semua tertawa bersama melihat aksi kocakmu yang fenomenal, terimakasih sudah menghibur kami ditengah kesulitan hidup yang terus mendera dan terimakasih sudah menjadi pahlawan dihati kami dengan senyum tulus seorang polisi sederhana, humanis dan merakyat.

Saya membayangkan saat ini, Briptu Norman didampingi seluruh keluarga bersama sang kekasih hati, Indri, sedang lahap menyantap “Binde Biluhuta” (“Jagung Siram”, Makanan Khas Gorontalo) dengan “malita dadata” (sambal yang banyak) ditambah Ilabulo (Pepes Ayam Sagu) sembari sayup-sayup terdengar lagu “Hulondhalo Lipu’u” (Gorontalo Tanah Tumpah Darahku) yang melankolis, membelai hati.

Saya sangat yakin, Briptu Norman sedang “Piyo-Piyohu” (baik-baik saja) hari ini dan mudah-mudahan untuk seterusnya.

Related Posts
Nepal Berdarah, Indonesia Terjaga : Pelajaran Tragis tentang Kemarahan Generasi Muda dan Masa Depan Demokrasi
uara tembakan menggema di jalanan Kathmandu pada 9 September 2025, menandai hari yang akan dikenang sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah modern Nepal. Setidaknya 25 orang tewas ketika ...
Posting Terkait
P3I PII : MERETAS JALAN MENUJU INSINYUR PROFESIONAL
ari Rabu (9/3) saat rona gerhana mewarnai langit pagi Jakarta, saya bersama rekan kantor saya, Ishak Lambang Karunia serta adik angkatan saya di Teknik Mesin UNHAS yang juga tetangga di ...
Posting Terkait
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
Selasa Malam (9/6), bertempat di Café Poste East Building Kawasan Lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan, saya diundang atas nama salah satu Blogger di Asia Blogging Network (ABN) ,untuk menghadiri Exclusive ...
Posting Terkait
CIUMAN TERAKHIR DI HARI TERAKHIR
If tomorrow never comes Will she know how much I loved her Did I try in every way to show her every day That she's my only one And if my time on earth ...
Posting Terkait
BIARKAN EMAS ITU TERGADAI, ASAL BUKAN CINTA KITA
SETELAH prosesi resepsi pernikahan yang sakral kami jalani di gedung wayang Kekayon Jl.Raya Yogya Wonosari, 10 April 1999, babak baru kehidupan sudah menyongsong didepan mata. Saya telah menjadi suami dari ...
Posting Terkait
WAWANCARA BERSAMA LUIGI PRALANGGA : “BLOGGER ADALAH ELEMEN STRATEGIS YANG HARUS DIPERHITUNGKAN DALAM DIALOG PEMBANGUNAN !”
osok blogger satu ini mungkin tak asing bagi kita semua. Luigi Pralangga yang kini bertugas sebagai Procurement Officer, United Nations Assistance Mission for Iraq (UNAMI), Iraq sejak Agustus 2010, merupakan ...
Posting Terkait
DEMO BURUH BEKASI, LUMPUHKAN KAWASAN CIKARANG & CIBITUNG
Apa yang saya khawatirkan itu terjadi. asca pernyataan Sofyan Wanandi, sebagaimana yang dikutip oleh Dakta FM online yang sempat memicu kemarahan Buruh di Bekasi menjadi pangkalnya. Dalam situs tersebut disebutkan, Ketua Umum ...
Posting Terkait
TERIMAKASIH YA DELL!
3 Degrees Club yang terletak di lantai 7 FX Mall Jl.Jend.Sudirman Jakarta begitu semarak, kemarin malam (16/12). Sejumlah standing banner dan logo DELL, salah satu produsen komputer terkemuka di dunia, berada ...
Posting Terkait
DUET BLOGGER DAENG DALAM BLOGSHOP IDENTITAS UNHAS MAKASSAR
esawat Lion Air JT 784 mendarat mulus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jum'at (30/11) pukul 22.00 WITA. Perjalanan menuju Makassar yang ditempuh "penuh perjuangan" dalam cuaca buruk sejak berangkat dari ...
Posting Terkait
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
Generasi sandwich adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang berada di usia paruh baya dan punya tanggung jawab mengurus dua generasi sekaligus: orang tua mereka yang makin menua dan anak-anak ...
Posting Terkait
KOTA DELTAMAS, MENGEMAS HARMONI KAWASAN HUNIAN DAN INDUSTRI DENGAN CITARASA BERKELAS
 Kehijauan rerumputan pada gerbang masuk Kota Deltamas (sumber) ak jauh dari tempat saya bermukim di Cikarang, Kota Deltamas hadir dengan daya pikat tersendiri yang memukau. Tidak hanya karena kawasan kota mandiri ...
Posting Terkait
MELANCONG KE HONGKONG (3): KERAMAHAN ORIENTAL YANG MENYENANGKAN
Keramahan para karyawan kawasan Hongkong Disneyland mulai dari petugas hotel, pemandu wisata kami  sampai penjaga toko souvenir sungguh sangat mengesankan. Saat kami sarapan secara prasmanan di Enchanted Garden Hotel Disneyland pada ...
Posting Terkait
1. Hanya Tiga Kata Ya, cukup 3 kata untuk mendeskripsikan siapa anda atau kawan anda. Ini sebentuk media sosial gaya baru yang unik dengan menyajikan deskripsi mengesankan tentang seseorang dalam tiga ...
Posting Terkait
Resilient Supply Chain, Tantangan Tarif Impor Global dan Realitas Industri Konstruksi Indonesia dalam Bingkai Efisiensi Anggaran
Pada tahun 2025, industri konstruksi Indonesia berdiri di persimpangan jalan antara tekanan global dan tantangan domestik. Ketika dunia bergulat dengan gejolak tarif impor yang kian fluktuatif, sektor konstruksi Indonesia pun ...
Posting Terkait
MENIKMATI RADIO SIARAN DARI DUNIA MAYA
Sebuah pengalaman baru saya nikmati minggu lalu : mendengar radio siaran suka-suka dari dunia maya Kebetulan, seusai menjalankan ritual ibadah sholat malam, saya membuka akun twitter ,menjelajahi rimba internet dan mendadak ...
Posting Terkait
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH
Ulang Tahun saya yang ke-38 kemarin (9/4) sungguh sangat berkesan. Terutama karena begitu besarnya perhatian dan kepedulian kawan-kawan saya dari komunitas maya berupa doa dan ucapan selamat, mulai dari komentar ...
Posting Terkait
Nepal Berdarah, Indonesia Terjaga : Pelajaran Tragis tentang
P3I PII : MERETAS JALAN MENUJU INSINYUR PROFESIONAL
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
CIUMAN TERAKHIR DI HARI TERAKHIR
BIARKAN EMAS ITU TERGADAI, ASAL BUKAN CINTA KITA
WAWANCARA BERSAMA LUIGI PRALANGGA : “BLOGGER ADALAH ELEMEN
DEMO BURUH BEKASI, LUMPUHKAN KAWASAN CIKARANG & CIBITUNG
TERIMAKASIH YA DELL!
DUET BLOGGER DAENG DALAM BLOGSHOP IDENTITAS UNHAS MAKASSAR
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
KOTA DELTAMAS, MENGEMAS HARMONI KAWASAN HUNIAN DAN INDUSTRI
MELANCONG KE HONGKONG (3): KERAMAHAN ORIENTAL YANG MENYENANGKAN
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (40)
Resilient Supply Chain, Tantangan Tarif Impor Global dan
MENIKMATI RADIO SIARAN DARI DUNIA MAYA
PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH

5 comments

Leave a Reply to Agus Lahinta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *