Catatan Dari Hati

Jelang PSS 2025 : Kecerdasan Buatan, ESG dan Masa Depan Procurement Indonesia

Dalam lanskap bisnis yang dipenuhi turbulensi geopolitik, inflasi global, dan krisis rantai pasok, fungsi pengadaan (procurement) tak lagi sekadar urusan pembelian. Ia telah berevolusi menjadi garda depan transformasi organisasi, pusat strategi keberlanjutan, serta jembatan penting antara efisiensi dan daya tahan bisnis.

Hal ini tergambar jelas dalam Procurement Success Summit (PSS) 2025 yang akan digelar di Mandarin Oriental Jakarta pada 28 Agustus mendatang yang dilaksanakan oleh Beverf (www.pssworld.net). Mengusung tema “Thriving in Uncertainty: Harnessing Resilience, Technology and Sustainability for Procurement Success”, forum ini tak hanya merangkum tantangan era kini, tetapi juga menggambarkan masa depan peran pengadaan sebagai penggerak utama daya saing perusahaan.

Dihadiri oleh lebih dari 150 pengambil keputusan senior dari sektor otomotif, kesehatan, industri makanan, teknologi, hingga industri berat, PSS Jakarta 2025 mempertemukan suara-suara dari sejumlah tokoh berpengaruh seperti Halilintar Ramadhan (Unilever), Muhamad Iqbal (Pupuk Indonesia), hingga Thomas Delory (Avery Dennison). Para pembicara ini akan berbagi strategi tentang bagaimana pengadaan dapat mendorong perubahan strategis, memanfaatkan teknologi digital, hingga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya.

Indonesia sedang mengalami transformasi ekonomi digital yang luar biasa. Pasar transformasi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 24,37 miliar pada 2025 dan tumbuh dengan CAGR 19,44% hingga mencapai USD 59,23 miliar pada 2030

Angka ini menunjukkan betapa besarnya gelombang digitalisasi yang sedang melanda negeri ini, dan sektor pengadaan tidak bisa menghindar dari arus tersebut. Ekonomi digital Indonesia termasuk yang tercepat pertumbuhannya di Asia Tenggara, diproyeksikan melampaui 130 miliar dolar Amerika pada 2025, sementara ekonomi digital negara ini diperkirakan mencapai 146 miliar dolar Amerika pada 2025, didorong oleh pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, teknologi keuangan, infrastruktur digital dan platform perangkat lunak sebagai layanan

Yang menarik, lebih dari 80% bisnis Indonesia mengklaim telah memperkenalkan beberapa bentuk kecerdasan buatan dalam operasi mereka, meski adopsi yang mendalam masih terbatas. Kontras ini mencerminkan fenomena yang kerap dijumpai dalam transformasi digital: antusiasme tinggi di permukaan, namun implementasi yang masih setengah hati di level eksekusi.

Realitas tersebut sejalan dengan temuan global bahwa 80 persen kepala bagian pengadaan global berencana menggunakan kecerdasan buatan generatif dalam beberapa kapasitas selama tiga tahun ke depan, dengan fokus jangka pendek pada analisis pengeluaran dan manajemen kontrak. Indonesia, dengan posisinya sebagai ekonomi terbesar Asia Tenggara, tidak bisa tertinggal dalam perlombaan ini.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengadaan Indonesia saat ini adalah gangguan rantai pasok yang semakin sering dan tidak terduga. Lembaga Global McKinsey menemukan bahwa, rata-rata, perusahaan mengalami gangguan selama satu hingga dua bulan durasi setiap 3,7 tahun, dan dapat merugikan bisnis hingga 45% dari keuntungan tahunan selama satu dekade. Survei McKinsey mengungkapkan bahwa 90% pemimpin rantai pasok menghadapi tantangan ketahanan pada 2024 , menunjukkan bahwa gangguan telah menjadi realitas yang terus berlanjut.

Bagi Indonesia, dengan posisi geografisnya yang strategis namun rentan terhadap bencana alam, statistik ini memiliki makna yang sangat mendalam. Negara kepulauan terbesar di dunia ini harus membangun sistem pengadaan yang tidak hanya efisien, tetapi juga tahan banting terhadap berbagai bentuk gangguan. Hasil terbaru menunjukkan fokus yang meningkat pada gangguan rantai pasok yaitu bagian yang menyebutkannya (22 persen) adalah yang terbesar sejak survei Desember 2022, mengkonfirmasi bahwa isu ini menjadi prioritas tertinggi para eksekutif global.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Indonesia memiliki momentum yang luar biasa untuk mentransformasi sektor pengadaannya. Dengan ekonomi yang tumbuh pesat dan ukuran pasar teknologi informasi dan komunikasi Indonesia diperkirakan mencapai 46,57 miliar dolar Amerika pada 2025, dan diharapkan mencapai 75,35 miliar dolar Amerika pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan 10,10%, Indonesia memiliki pondasi teknologi yang solid untuk mendukung transformasi pengadaan. Momentum ini semakin diperkuat dengan lebih dari 185 juta pengguna internet dan ekonomi digital yang berkembang pesat diproyeksikan mencapai 360 miliar dolar Amerika pada 2030

Agenda PSS 2025 yang menghadirkan para praktisi terkemuka, menunjukkan komitmen serius industri untuk mentransformasi pengadaan Indonesia. Kehadiran 55% peserta berposisi tingkat tinggi (direktur utama, wakil presiden, direktur) membuktikan bahwa transformasi ini mendapat dukungan dari level strategis organisasi. Partisipasi dari berbagai industri mulai dari otomotif (10%), farmasi (8%), telekomunikasi (13%), hingga barang konsumen (12%) menunjukkan bahwa momentum transformasi ini bersifat lintas sektoral.

Fokus pada topik-topik seperti “Transformasi Pengadaan Strategis”, “Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Pengadaan”, dan “Pengadaan Berkelanjutan” dalam agenda summit menunjukkan arah yang tepat. Namun, tantangan sebenarnya terletak pada eksekusi dan implementasi nyata di lapangan.

Survei McKinsey menemukan bahwa 45% responden tidak memiliki visibilitas ke dalam rantai pasok hulu mereka atau hanya dapat melihat sejauh pemasok tingkat pertama mereka, mengindikasikan masih banyak ruang untuk perbaikan dalam transparansi dan visibilitas rantai pasok.

Transformasi digital menjadi benang merah dalam banyak sesi. Di tengah revolusi industri 4.0, teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), big data, dan e-procurement menjadi senjata utama. Menurut data dari Deloitte Global CPO Survey 2024, 72% Chief Procurement Officer (CPO) kini memprioritaskan automasi dan digitalisasi proses pengadaan sebagai agenda utama transformasi mereka. Bahkan, penggunaan AI untuk mengelola tail spend—pengeluaran bernilai kecil namun berfrekuensi tinggi—menjadi fokus penting dalam pengelolaan efisiensi biaya dan transparansi rantai pasok

Keberhasilan transformasi pengadaan Indonesia tidak hanya akan menentukan daya saing perusahaan-perusahaan domestik, tetapi juga posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur dan perdagangan di Asia Tenggara. Investasi dalam digitalisasi rantai pasok mencapai level tertinggi pada 2024 setelah melonjak dari 2020 hingga 2023 , menandakan bahwa momentum investasi mulai menurun dan Indonesia perlu memanfaatkan jendela kesempatan yang masih terbuka.

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tentu tidak bisa menutup mata terhadap dinamika ini. Ketergantungan tinggi pada impor bahan baku, keterbatasan infrastruktur logistik, dan fluktuasi kebijakan perdagangan global menjadikan pengadaan sebagai titik rawan sekaligus tumpuan pemulihan.

Oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan kapabilitas digital pengadaan, memperkuat manajemen risiko, serta membangun jejaring pemasok lokal yang tangguh menjadi sangat mendesak.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) juga terus mendorong e-katalog, transparansi belanja negara, dan pemberdayaan UMKM. Data LKPP menunjukkan bahwa pada 2024, lebih dari 420.000 penyedia telah tergabung dalam sistem e-purchasing nasional, dengan transaksi mencapai Rp 240 triliun—naik hampir 20% dibanding tahun sebelumnya

Partisipasi dukungan perusahaan terkemuka seperti McKinsey, SAP Ariba, GEP, dan Dun & Bradstreet dalam PSS 2025 menunjukkan dukungan ekosistem teknologi global terhadap transformasi pengadaan Indonesia.

PSS 2025 Jakarta bukan sekadar acara jaringan kerja biasa. Ini adalah momentum strategis bagi para pemimpin pengadaan Indonesia untuk belajar dari praktik terbaik global, berbagi pengalaman, dan merumuskan peta jalan transformasi yang realistis namun ambisius.

Dengan durasi agenda yang padat dari pukul 09.00 hingga 17.10, Pertemuan ini memberikan waktu yang cukup untuk diskusi mendalam tentang tantangan dan solusi konkret. Kombinasi antara presentasi utama dari pemimpin global seperti Thomas Delory dan narasumber lokal seperti Halilintar Ramadhan menciptakan keseimbangan antara praktik terbaik global dan konteks lokal Indonesia yang unik.

Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, komitmen untuk investasi jangka panjang, dan kolaborasi yang erat antara pemangku kepentingan untuk mewujudkan visi pengadaan Indonesia yang tahan banting, berkelanjutan, dan berdaya teknologi.

Masa depan pengadaan Indonesia tidak lagi soal “apakah” transformasi akan terjadi, tetapi “seberapa cepat” kita bisa beradaptasi dan memimpin perubahan tersebut. Dengan ekosistem yang semakin matang, dukungan teknologi yang kuat, dan kepemimpinan yang visioner, Indonesia memiliki semua elemen yang diperlukan untuk menjadi pemimpin dalam transformasi pengadaan di kawasan Asia-Pasifik.

PSS 2025 menjadi titik awal yang sempurna untuk perjalanan transformasi yang telah lama dinanti-nantikan, sebuah momentum yang tidak boleh tersia-siakan untuk membangun masa depan pengadaan Indonesia yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Related Posts
MENIKMATI MIE CELOR KHAS PALEMBANG
Kunjungan saya ke Palembang akhir pekan silam membawa saya kepada pengalaman baru merasakan kekayaan sajian kuliner kota itu. Tak hanya tekwan dan pempek, tapi juga mi celor yang sangat terkenal ...
Posting Terkait
MARI BERBAGI KABAR DAN EKSPRESI DI RIPPLE, JURNALISME WARGA BERBASIS LOKASI
"ertemuan" saya pertama kali dengan media sosial Ripple ini terjadi secara tak sengaja. Saat mencari aplikasi di Google Play, saya tiba-tiba terdampar di aplikasi yang mengusung tema "Post and discover ...
Posting Terkait
Apa yang paling anda kenang di setiap malam terakhir Bulan Ramadhan? Yang pasti bagi saya, malam itu adalah malam paling mengharukan yang pernah saya lewatkan. Sebuah malam dimana segenap jiwa luruh ...
Posting Terkait
MENIKMATI KEHIJAUAN NEGERI, MELERAI LETIH DAN PERIH
Keterangan foto: Hijau Negeriku, karya Adi Wiratmo, Potret Mahakarya Indonesia, Dji Sam Soe nakku sayang Rizky & Alya Selalu terbayang dalam benak ayah, bagaimana kalian menikmati masa liburan di kampung sembari menyusuri ...
Posting Terkait
CATATAN DARI MAKASSAR : BLOGSHOP YANG RAMAI DAN HEBOH
Kamis (27/8) pagi, suasana ruang Digital Library gedung Perpustakaan Unhas Makassar Lantai 3 terlihat ramai. Hari ini adalah pelaksanaan Blogshop Pesta Blogger 2009 yang merupakan rangkaian Roadshow 10 Kota ...
Posting Terkait
Ketika Jempol Mengkhianati Hati: Perjuangan Melawan Kecemasan Digital
"The single biggest problem in communication is the illusion that it has taken place." – George Bernard Shaw i ruang yang sunyi pada tengah malam, cahaya biru layar smartphone memancar terang, ...
Posting Terkait
PENDEKATAN HOLISTIK UNTUK ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Pelepasan burung merpati oleh perwakilan komunitas Blogger seluruh Indonesia dalam acara Amprokan Blogger 2011 di Botanical Garden Kota Jababeka Cikarang, seusai mengunjungi pohon yang ditanam setahun sebelumnya pada event yang ...
Posting Terkait
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (2)
Saya lanjutkan kembali dari edisi sebelumnya 6. Every Breath You Take - The Police Lagu ini benar-benar asyik punya. Pertama kali dengar justru ketika saya menjadi engineer di Timori Putra Bangsa tahun ...
Posting Terkait
BLOGSHOP KOMPASIANA : SEMANGAT BELAJAR YANG TANPA BATAS
Blogshop Kompasiana yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya Hari Sabtu (8/8) bertempat di ruang training Gedung Kompas Gramedia Unit II Lantai 5 menyisakan kesan yang sangat mendalam buat saya. Ditengah hiruk ...
Posting Terkait
PENGALAMAN MENCONTRENG : DARI BRONDONG KADALUARSA SAMPAI DPT “COPY PASTE”
Tepat pukul 10.00 pagi pada Hari Kamis(9/4), kami sekeluarga berangkat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) 23 yang berlokasi di Sekretariat RW 10 Jl.Tarum Barat Raya Perumahan Cikarang Baru (kira-kira ...
Posting Terkait
BLOGGER BEKASI, SIAP BERAKSI !!
Menembus Tapal Batas, demikian tagline Komunitas Blogger Bekasi yang tadi malam (17/8) secara resmi dilaksanakan acara Pre-Launching-nya di Cyberfood Center Bekasi Cyber Park (BCP) bersama sejumlah pengurus yang juga ...
Posting Terkait
MENANTI KEJUTAN BARU KLA PROJECT
la Project bagi saya, adalah sebuah legenda yang berdiri kokoh diatas kegemilangan jejak yang sudah ditorehkan dengan manis di jagad musik negeri ini lebih dari dua dekade. Sejak pertama kali ...
Posting Terkait
Penerapan Blockchain dalam Upaya Revolusi Digital dan Efisiensi dalam Manajemen Rantai Pasok
Di tengah gelombang revolusi digital yang semakin masif, teknologi blockchain telah mengukuhkan dirinya sebagai pilar inovasi yang transformatif, siap untuk merombak arsitektur manajemen rantai pasok global. Bukan sekadar sebuah buzzword, ...
Posting Terkait
FREDDIE TAMAELA DAN KENANGAN YANG IKUT “BERLARI” BESERTANYA
Bagi anda yang mungkin hidup se"zaman" dengan saya pasti tak asing lagi dengan sosok (alm)Freddy Tamaela, penyanyi asal Ambon, Vokalis Cockpit Band yang oleh banyak kalangan dijuluki sebagai "Phil Collins"-nya ...
Posting Terkait
Artis Pendukung Konser Amal JM Music Cikarang
Terkait dengan Grand Opening JM Music School Cikarang, pada hari Minggu tanggal 25 April 2010 yang akan datang bakal digelar Konser Amal dan akan menghadirkan 4 artis sinetron terkenal antara ...
Posting Terkait
EV HIVE, CO-WORKING SPACE DAN IKHTIAR MENGEMBANGKAN EKOSISTEM BISNIS INDONESIA DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL
eusai mengikuti meeting bersama kolega di kawasan Blok M, Senin siang (21/8), saya menyempatkan waktu berkunjung ke lokasi Co-Working space EV Hive di lantai dua Gedung "The Maja" yang berlokasi ...
Posting Terkait
MENIKMATI MIE CELOR KHAS PALEMBANG
MARI BERBAGI KABAR DAN EKSPRESI DI RIPPLE, JURNALISME
MALAM RAMADHAN TERAKHIR TAHUN INI
MENIKMATI KEHIJAUAN NEGERI, MELERAI LETIH DAN PERIH
CATATAN DARI MAKASSAR : BLOGSHOP YANG RAMAI DAN
Ketika Jempol Mengkhianati Hati: Perjuangan Melawan Kecemasan Digital
PENDEKATAN HOLISTIK UNTUK ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
10 LAGU GAEK YANG BIKIN HATI TERMEHEK-MEHEK (2)
BLOGSHOP KOMPASIANA : SEMANGAT BELAJAR YANG TANPA BATAS
PENGALAMAN MENCONTRENG : DARI BRONDONG KADALUARSA SAMPAI DPT
BLOGGER BEKASI, SIAP BERAKSI !!
MENANTI KEJUTAN BARU KLA PROJECT
Penerapan Blockchain dalam Upaya Revolusi Digital dan Efisiensi
FREDDIE TAMAELA DAN KENANGAN YANG IKUT “BERLARI” BESERTANYA
KONSER AMAL BAKAL DIGELAR DI CIKARANG
EV HIVE, CO-WORKING SPACE DAN IKHTIAR MENGEMBANGKAN EKOSISTEM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *