Catatan Dari Hati

Resonansi Nusantara: Radio Sebagai Jembatan Persatuan di Era Digital

“Radio adalah teater pikiran, film televisi adalah teater mata dan telinga bersama-sama, tetapi radio lebih berharga karena memungkinkan imajinasi pendengar untuk berpartisipasi.” – Franklin Delano Roosevelt

Ketika dunia terjebak dalam hiruk pikuk layar digital dan algoritma media sosial, sebuah teknologi berusia lebih dari seratus tahun masih berdetak kuat di hati masyarakat Indonesia.

Hari ini, 11 September 2025, kita merayakan Hari Radio Nasional dengan tema “Inspirasi Keindonesiaan”, sebuah momentum untuk merenungkan kembali peran fundamental radio sebagai penyambung lidah rakyat dan penjaga nilai-nilai kemanusiaan.

Sejarahnya dimulai pada 11 September 1945, ketika delapan stasiun radio bekas Hoso Kyoku—stasiun pemerintah Jepang—mengadakan pertemuan di bekas gedung Raad van Indië, Pejambon, Jakarta.

Tokoh-tokoh seperti Abdulrachman Saleh, Maladi, Adang Kadarusman, Soemarrdi, Soetarji Hardjolukita, Harto, Soehardi, dan Sudomarmato bersatu atas kesadaran bahwa suara radio bukan sekadar gelombang, melainkan jembatan komunikasi vital antara pemerintah dan rakyat di masa genting sesudah proklamasi kemerdekaan.

Mereka memutuskan untuk mendirikan RRI yang kemudian menjadi wadah resmi komunikasi publik dan media penyebar budaya sekaligus amanah informasi

Di tengah zaman yang serba instan ini, radio tetap menjadi saksi bisu perjalanan bangsa. Gelombang elektromagnetiknya tidak hanya membawa suara, tetapi juga membawa harapan, persatuan, dan semangat kebangsaan yang terus berkobar di setiap sudut nusantara.

Menurut survei Nielsen, sebanyak 46,4% responden tercatat mendengarkan siaran RRI selama 6 bulan terakhir, tertinggi dari siaran radio lain, membuktikan bahwa radio masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.

Radio bukan sekadar alat penyiaran biasa. Ia adalah jembatan peradaban yang menghubungkan generasi, menyatukan perbedaan, dan merangkul keberagaman dalam satu frekuensi kemanusiaan. Dalam sejarah Indonesia, radio telah membuktikan dirinya sebagai garda terdepan perjuangan kemerdekaan, media penyebaran informasi vital, dan sarana hiburan yang mendidik. Ketika proklamasi kemerdekaan dikumandangkan melalui gelombang radio pada 17 Agustus 1945, saat itu pula radio menjadi bagian tak terpisahkan dari DNA kebangsaan kita.

Keajaiban radio terletak pada kemampuannya menciptakan intimasi yang tak tergantikan. Tidak seperti media visual yang terkadang membatasi imajinasi, radio memberikan ruang tak terbatas bagi pendengarnya untuk bermimpi, berkreasi, dan menafsirkan pesan sesuai dengan pengalaman personal mereka. Berdasarkan hasil survei GoodStats, 52% responden nyatanya masih mendengarkan radio setidaknya dalam 1 bulan terakhir, dengan frekuensi terbanyak, yakni 2-4 hari sekali (14,6%) dan 1 bulan sekali (12%). Data ini menunjukkan bahwa meski dihadapkan pada persaingan ketat media digital, radio masih memiliki daya tarik tersendiri.

Dalam konteks global, Tema untuk Hari Radio Sedunia 2024 adalah ‘Radio: A century informing, entertaining and educating’ atau ‘Radio: Seabad memberikan informasi, hiburan, dan pendidikan’. Tema ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia, di mana radio telah menjadi guru tanpa dinding kelas, mengajarkan nilai-nilai kehidupan melalui siaran yang menyentuh kalbu. Di daerah-daerah terpencil, radio masih menjadi jendela dunia, membawa pencerahan dan menghubungkan masyarakat dengan peradaban modern.

Yang menggembirakan adalah komitmen generasi muda terhadap radio. Hasil temuan Nielsen ini juga menunjukkan bahwa 57% dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan Milenial. Fakta ini membantah anggapan bahwa radio adalah media masa lalu. Sebaliknya, radio telah berevolusi dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman, menawarkan konten yang relevan dan menyentuh kebutuhan generasi digital native.

Dari hasil survei Nielsen tersebut, RRI tercatat memiliki 68% pendengar aktif setiap minggunya. Konten yang banyak diminati adalah konten seputar berita dan informasi (70%) dan konten hiburan (62%). Data ini menggambarkan fungsi ganda radio sebagai sumber informasi terpercaya sekaligus media hiburan yang menghibur. Di era hoaks dan disinformasi, radio menjadi benteng terakhir kredibilitas jurnalisme, menyajikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan dan mendidik masyarakat untuk berpikir kritis.

Peran radio dalam membangun karakter bangsa tidak dapat diabaikan. Melalui program-program edukatif, radio telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dari program belajar jarak jauh hingga penyuluhan pertanian, radio telah menjadi mitra pembangunan yang setia. Laporan Statista pada 2024 mengungkap Austria dan Jerman, dua negara yang populasi penduduk lansianya relatif besar, sebagai negara dengan pendengar radio terbanyak saat ini (16%-17%), menunjukkan bahwa radio masih relevan di berbagai belahan dunia.

Namun, tantangan tetap ada. Dari total populasi Indonesia berjumlah 278,7 juta orang, terdapat 185,3 juta di antaranya merupakan pengguna internet dan ada 139 juta orang adalah pengguna sosial media aktif. Dominasi media digital ini menuntut radio untuk terus berinovasi, tidak hanya dalam hal konten tetapi juga dalam platform penyebaran. Radio kini hadir dalam berbagai format, mulai dari siaran terrestrial tradisional hingga streaming online dan podcast.

Kekuatan sejati radio terletak pada kemampuannya menyentuh emosi manusia. Suara penyiar yang hangat dapat menjadi teman setia di malam sepi, musik yang mengalun dapat menyembuhkan luka hati, dan diskusi yang berbobot dapat membuka cakrawala berpikir. Radio tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun ikatan emosional yang mendalam antara penyiar dan pendengar.

Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, radio mengajarkan kita tentang nilai kesederhanaan dan keautentikan. Tidak perlu efek visual yang memukau atau teknologi canggih yang rumit. Cukup dengan suara, musik, dan kreativitas, radio mampu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Inilah kearifan lokal yang dapat kita pelajari dari radio: bahwa komunikasi yang tulus dan bermakna tidak selalu membutuhkan teknologi yang kompleks.

Radio juga berperan sebagai pelestari budaya lokal. Melalui program-program budaya, radio memperkenalkan kekayaan tradisi nusantara kepada generasi muda. Lagu daerah, cerita rakyat, dan nilai-nilai kearifan lokal terus hidup dan berkembang melalui gelombang radio. Dengan demikian, radio tidak hanya menjadi medium hiburan, tetapi juga guardian of culture yang menjaga identitas bangsa.

Ke depan, masa depan radio Indonesia terletak pada kemampuannya bersinergi dengan teknologi digital tanpa kehilangan jiwa dan karakteristiknya. Radio harus tetap menjadi rumah bagi semua kalangan, tempat di mana suara rakyat dapat terdengar, mimpi dapat dibagikan, dan harapan dapat disebarkan. Radio masa depan adalah radio yang cerdas, adaptif, dan tetap berjiwa kerakyatan.

Sebagai negara dengan keberagaman yang luar biasa, Indonesia membutuhkan media yang dapat menyatukan perbedaan dan membangun dialog konstruktif. Radio, dengan jangkauannya yang luas dan aksesibilitasnya yang tinggi, memiliki potensi besar untuk menjadi katalis perdamaian dan pembangunan karakter bangsa. Melalui program-program yang inspiratif dan mendidik, radio dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita bersama: Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

Siaran radio yang kuat adalah pancaran identitas bangsa, peneduh dalam ketidakpastian, dan penuntun dalam kebersamaan. Seperti panggilan malam yang menenangkan, radio berbicara tanpa tatap muka namun menyentuh hati.

Suaranya melintas pegunungan, menyeberangi pulau, meredam kesunyian, membangkitkan harapan. Saat kita merayakan Hari Radio, mari kita dengarkan tidak hanya informasi yang disajikan, tapi juga getar asa yang tergenggam di balik setiap nada, jeda, dan frekuensi.

Selamat Hari Radio Nasional. Semoga deru gelombang suaranya terus menjadi pelita bagi bangsa; agar kita tetap bersatu dalam suara-suara berbeda, tetap merdeka dalam pikiran dan bersuara dengan penuh tanggung jawab. Setiap denting frekuensi adalah doa untuk keadilan, kesejahteraan, dan masa depan yang lebih cerah.

Mari kita rayakan Hari Radio Nasional ini dengan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pekerja radio yang telah mengabdikan hidupnya untuk mengudara, menyuarakan kebenaran, dan menghibur masyarakat. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja di balik mikrophone, menciptakan program yang bermakna, dan menjadi teman setia di setiap perjalanan hidup kita.

“Radio memiliki kekuatan untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dan membuat mereka merasa bahwa mereka bukan sendirian di alam semesta ini.” – Alan Alda

Related Posts
Di Jantung Gelombang Informasi: Memaknai World News Day 2025
“Dalam era informasi, ketidaktahuan adalah pilihan.” – Donny Miller Hari ini, 28 September 2025, dunia kembali memperingati World News Day, sebuah kampanye global yang merayakan jurnalisme berkualitas dan mengingatkan kita semua ...
Posting Terkait
MEMENANGKAN IPOD NANO 8 GB DALAM KONTES YAHOO MIM
Alhamdulillah sebuah kabar gembira datang dari Yahoo Indonesia yang menyatakan saya sebagai pemenang kontes mingguan berhadiah sebuah Ipod Nano 8 GB lewat kompetisi bertajuk Football Mim Minggu ini. Dalam kompetisi ...
Posting Terkait
MARI BERBAGI KABAR DAN EKSPRESI DI RIPPLE, JURNALISME WARGA BERBASIS LOKASI
"ertemuan" saya pertama kali dengan media sosial Ripple ini terjadi secara tak sengaja. Saat mencari aplikasi di Google Play, saya tiba-tiba terdampar di aplikasi yang mengusung tema "Post and discover ...
Posting Terkait
Dua Pilar Energi Indonesia Bersinar di Kancah Global: Refleksi Pencapaian PLN dan Pertamina
i balik hiruk pikuk Jakarta yang tak pernah sunyi, sebuah keajaiban ekonomi sedang terukir dengan tangan-tangan pekerja yang tak kenal lelah. Pada tahun 2025 ini, dunia menyaksikan pencapaian bersejarah yang ...
Posting Terkait
Penerapan Blockchain dalam Upaya Revolusi Digital dan Efisiensi dalam Manajemen Rantai Pasok
Di tengah gelombang revolusi digital yang semakin masif, teknologi blockchain telah mengukuhkan dirinya sebagai pilar inovasi yang transformatif, siap untuk merombak arsitektur manajemen rantai pasok global. Bukan sekadar sebuah buzzword, ...
Posting Terkait
LEBARAN DI RIG : KOKI SEBAGAI IMAM DAN KHATIB
Pengantar Pada tanggal 1 Desember 2006, saya memuat tulisan di situs Panyingkul tentang pengalaman kawan saya Heru Kuswanto yang merayakan lebaran di atas anjungan pengeboran lepas pantai. Menjelang lebaran saat ini, ...
Posting Terkait
Prosesi Penyumpahan Insinyur Program Studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik Unhas oleh Persatuan Insinyur Indonesia di Makassar
ebanyak 834 insinyur baru resmi diambil sumpahnya dalam prosesi sakral yang digelar oleh Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Ballroom Hotel Claro Makassar, Sabtu, 14 Juli 2025. Saya ...
Posting Terkait
KESUPERMARKET.COM : “SMART E-GROCERY” DAN SOLUSI PRAKTIS BELANJA DIGITAL
uaca Jakarta terlihat begitu bersahabat saat saya tiba di Ranch Market Pondok Indah, Senin siang (21/11). Setelah beberapa hari sebelumnya kerap diguyur hujan menjelang petang, dalam acara peluncuran portal kesupermarket.com ...
Posting Terkait
ACF Meeting ke 57 dan AKI Connect 2025 di Jakarta : Menyulam Kolaborasi di Tengah Krisis
"Pembangunan adalah bentuk cinta yang paling nyata pada generasi mendatang." — Lee Kuan Yew etika angin perlambatan ekonomi global menerpa dan prioritas nasional bergeser dari pembangunan infrastruktur ke sektor-sektor yang lebih ...
Posting Terkait
DEMO BURUH BEKASI, LUMPUHKAN KAWASAN CIKARANG & CIBITUNG
Apa yang saya khawatirkan itu terjadi. asca pernyataan Sofyan Wanandi, sebagaimana yang dikutip oleh Dakta FM online yang sempat memicu kemarahan Buruh di Bekasi menjadi pangkalnya. Dalam situs tersebut disebutkan, Ketua Umum ...
Posting Terkait
Momuri: Ketika Martabat Pekerja Membutuhkan Perantara untuk Melepaskan Diri
"Pekerjaan tidak harus menjadi penjara. Ketika seseorang tidak dapat keluar dari pekerjaan yang tidak cocok untuknya, itu adalah tanda sistem yang telah gagal." — Satya Nadella, CEO Microsoft Di tengah hiruk-pikuk ...
Posting Terkait
VIDEO BLOGGING SEBUAH PELUANG BARU
aya sangat terkesan dengan aksi Video Blogging yang dilakukan sahabat Kompasiana saya, mas Hazmi Srondol. Pada acara pembukaan Jakarta Art Awards 2012 di North Art Space Pasar Seni Taman Impian Jaya ...
Posting Terkait
Budi Hartawinata Ketua ISSC Menyampaikan pandangannya tentang Baja impor
"Sebuah bangsa yang tidak mampu melindungi industrinya sendiri adalah bangsa yang kehilangan martabat di mata dunia" - Lee Kuan Yew i tengah hiruk pikuk pembangunan infrastruktur yang menggeliat di setiap sudut ...
Posting Terkait
AMPROKAN BLOGGER 2011 (6) : JABABEKA MOVIELAND & HARAPAN BLOGGER SEBAGAI HATI NURANI MASYARAKAT INDUSTRI
uaca begitu cerah menyongsong kedatangan rombongan peserta Amprokan Blogger 2011 yang terdiri atas 3 bis di Movieland Kota Jababeka, Minggu (18/9). Rombongan disambut dengan ramah oleh tim Marketing Kota Jababeka ...
Posting Terkait
SUDAH DIBUKA, VOTING ONLINE XL BLOG AWARD PESTA BLOGGER 2009 !
Secara resmi Voting Online XL Blog Award dibuka mulai sekarang. Kegiatan ini merupakan ajang penghargaan kepada pengelola blog (blogger) yang menuangkan ide dan kreativitasnya melalui blog. Penghargaan yang diberikan adalah berdasarkan ...
Posting Terkait
DELLIANI : “MY NEW BLOGGING WEAPON”
Kehadiran si Delliani, sebuah nama yang saya sematkan pada Netbook DELL Inspiron Mini 9 yang saya terima kemarin sebagai hadiah doorprize saat peluncuran produk Dell Terbaru di Plaza FX tanggal ...
Posting Terkait
Di Jantung Gelombang Informasi: Memaknai World News Day
MEMENANGKAN IPOD NANO 8 GB DALAM KONTES YAHOO
MARI BERBAGI KABAR DAN EKSPRESI DI RIPPLE, JURNALISME
Dua Pilar Energi Indonesia Bersinar di Kancah Global:
Penerapan Blockchain dalam Upaya Revolusi Digital dan Efisiensi
LEBARAN DI RIG : KOKI SEBAGAI IMAM DAN
Prosesi Penyumpahan Insinyur Program Studi Profesi Insinyur Fakultas
KESUPERMARKET.COM : “SMART E-GROCERY” DAN SOLUSI PRAKTIS BELANJA
ACF Meeting ke 57 dan AKI Connect 2025
DEMO BURUH BEKASI, LUMPUHKAN KAWASAN CIKARANG & CIBITUNG
Momuri: Ketika Martabat Pekerja Membutuhkan Perantara untuk Melepaskan
VIDEO BLOGGING SEBUAH PELUANG BARU
Dari Jeritan ISSC : Menuju Kebangkitan dan Kedaulatan
AMPROKAN BLOGGER 2011 (6) : JABABEKA MOVIELAND &
SUDAH DIBUKA, VOTING ONLINE XL BLOG AWARD PESTA
DELLIANI : “MY NEW BLOGGING WEAPON”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *