Lelaki tua yang mengenakan blankon yang duduk persis didepanku menatapku tajam. Pandangannya terlihat misterius. Kumis tebalnya menambah sangar penampilannya. Menakutkan.
Aku bergidik. Dukun itu mendengus dan mendadak ruangan remang-remang disekitarku menerbitkan ...
Posting Terkait
Berkali kali lelaki itu merutuki kebodohannya.
Mengabaikan perasaannya paling dalam kepada perempuan sederhana namun rupawan yang dia sukai, hanya demi harga diri sebagai lelaki kaya, tampan dan terkenal--lalu kemudian, ketika semua ...
Posting Terkait
Setiap pagi, Alin meninggalkan surat kecil di tas Rega. Kata-kata manis, puisi pendek, dan doa-doa lirih.
Rega selalu tersenyum membacanya—atau itulah yang Alin pikirkan.
Sampai suatu sore, ia datang lebih awal ke ...
Posting Terkait
Nada berjalan menyusuri jalan setapak di belakang rumah. Tempat itu saksi diam hubungan mereka. Dulu, tangan Reno selalu menggenggam tangannya, membisikkan rencana masa depan. Kini, yang tersisa hanya desau angin ...
Posting Terkait
Gerimis jatuh di kota ini, seperti malam itu ketika ia berlari ke rumah sakit, hanya untuk menemukan tubuhmu terbaring kaku di ranjang putih.
Kecelakaan, kata dokter.
Tak seorang pun tahu berapa kali ...
Posting Terkait
Perempuan itu memandang mesra ke arahku. Aku pangling. Salah tingkah. Dia lalu memegang lenganku erat-erat seakan tak ingin melepaskan.
Kami lalu berjalan bergandengan tangan di sebuah mall yang ramai.
"Aku selalu berharap ...
Posting Terkait
Restoran itu masih sama. Dinding bata merah, lampu gantung kuning redup, dan pelayan tua yang hafal pesanannya—nasi goreng pedas tanpa kecap.
Tapi ada yang tak lagi sama: kursi sebelah kanan kosong.
Dulu, ...
Posting Terkait
Seperti yang pernah saya lakukan diblog lama, saya akan menayangkan karya flash-fiction saya diblog ini secara teratur, paling tidak minimal 2 minggu sekali. Contoh koleksi flash-fiction lama saya bisa anda lihat ...
Posting Terkait
Mereka dekat. Terlalu dekat untuk sekadar sahabat, tapi terlalu jauh untuk disebut kekasih.
Fina selalu ada saat Dika terluka. Dika selalu datang saat Fina butuh pelukan.
Tapi setiap kali Fina ingin bertanya: ...
Posting Terkait
Dari balik jendela yang buram aku menyaksikan sosoknya menari riang diiringi lagu hip-hop yang menghentak dari CD Player dikamar. Poni rambutnya bergoyang-goyang lucu dan mulutnya bersenandung riang mengikuti irama lagu. ...
Posting Terkait
Aku menyeringai puas. Bangga.
Sebagai Debt Collector yang disegani dan ditakuti, membuat debitur bertekuk lutut tanpa daya dan akhirnya terpaksa membayar utangnya merupakan sebuah prestasi tersendiri buatku.
Sang debitur, lelaki tua dengan ...
Posting Terkait
Raisa mencintai Gilang diam-diam selama dua tahun.
Menjadi teman yang baik, pendengar setia, dan tempat pulang paling tenang.
Akhirnya, Gilang mulai berubah. Lebih perhatian, lebih sering mencari Risa.
Hatinya sempat berani berharap.
Sampai malam ...
Posting Terkait
Flash fiction atau fiksi kilat telah menjadi fenomena sastra yang semakin populer di era digital ini. Dengan keterbatasan kata yang ekstrem—biasanya di bawah 1.000 kata, bahkan seringkali hanya 55-300 kata—flash ...
Posting Terkait
Lelaki itu duduk didepanku dengan wajah tertunduk lesu.
Terkulai lemas diatas kursi.
Mendadak lamunanku terbang melayang ke beberapa tahun silam. Pada lelaki itu yang telah memporak-porandakan hatiku dengan pesona tak terlerai.
Tak hanya ...
Posting Terkait
Hening. Sunyi.
Di ujung telepon aku hanya mendengar helaan nafasnya yang berat.
"Jadi beneran mbak tidak marah?", terdengar suara adikku bergetar.
"Lho, kenapa harus marah?", sergahku gusar
"Karena Titin melangkahi mbak, menikah lebih dulu,"sahutnya ...
Posting Terkait
“Segini cukup?” lelaki setengah botak dengan usia nyaris setengah abad itu berkata seraya mengangsurkan selembar cek kepadaku.
Ia tersenyum menyaksikanku memandang takjub jumlah yang tertera di lembaran cek tersebut.
“Itu Istrimu? ...
Posting Terkait
izin nyimak
salam knl…
Di awal saya pikir hanya dua orang dewasa dengan perselingkuhan biasa, ternyata…
Ini dah susahnya flash fiction, merangkai utuh satu cerita dengan satu kejutan yang mencengangkan.
:))
Bagus nih ceritanya. Saya suka yang seperti ini. Menggiring pembaca pada sebuah imajinasi, yang endingnya ternyata berbeda dari yang diimajikan.
nicee…..two thumbs up
surprising ending mas..
wow!