Catatan Dari Hati

PENGALAMAN MENCONTRENG : DARI BRONDONG KADALUARSA SAMPAI DPT “COPY PASTE”

Tepat pukul 10.00 pagi pada Hari Kamis(9/4), kami sekeluarga berangkat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) 23 yang berlokasi di Sekretariat RW 10 Jl.Tarum Barat Raya Perumahan Cikarang Baru (kira-kira 200 meter dari rumah kami).

Kedua anak saya, Rizky dan Alya sempat kebingungan mau dibawa kemana ketika saya menyatakan kita pergi ke tempat penyontrengan Pemilu 2009. Saya lalu menjelaskan secara sederhana kepada mereka tentang Pemilu Legislatif dan juga apa itu menyontreng (secara berseloroh saya bilang mencontreng itu sama dengan nyoret sambil meleng..hehehe).

Sesampai di lokasi TPS 23 saya lalu menyerahkan dua surat undangan memilih kepada petugas. Kami lalu diminta menunggu tempat duduk yang disediakan. Ternyata tempat duduk di TPS sudah penuh karena masih banyak (sekitar 10-an orang) yang belum mendapat giliran dipanggil. Kami lalu menunggu diluar sambil memeriksa kembali daftar pemilih tetap di teras depan TPS.

Betapa kagetnya saya melihat sesuatu yang membuat kening berkerut. Saya kemudian mencolek istri saya yang tengah mengobrol dengan ibu Eko, tetangga kami didekat rumah.

“Ssstt..Ma, Papa ini ternyata masih brondong ting-ting lho” bisik saya pelan.

“Hah? Kok bisa?” tanya istri saya keheranan.

Saya lantas menunjukkan Daftar Pemilih Tetap dan menunjukkan nama saya yang tertera disana lahir pada tanggal 15 Juni 1982, padahal aslinya, saya lahir 9 April 1970.

Istri saya yang lahir tahun 1974 itu tertawa berderai.

“Ternyata saya selama ini saya nikah sama brondong ya, Udah 10 tahun lagi!”katanya sambil tersenyum.

“Brondong kadaluarsa,” sahut saya sambil mesam-mesem. Kami lantas tertawa bersama dan tentu tak habis mengerti kenapa Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini datanya tidak akurat.

Ternyata kasus kacaunya DPT ini tidak berhenti sampai disitu. Saat berbincang dengan Pak Ananto, sekretaris RT dilingkungan saya dan juga salah satu anggota Panita TPS, ternyata pada TPS 26 didaerah Beruang Raya ditemukan Data DPT yang “copy-paste”. Nomor urut 1-200 pada DPT, disalin ulang kembali pada urutan 201-400. Belum lagi dari hasil wawancara saya dengan Pak Lono Widodo Ketua KPPS TPS 23, dari 500 data nama yang tertera pada DPT TPS 23, hanya sekitar 200-an saja yang valid dan sisanya adalah nama ganda yang sudah tertera namanya di TPS lain.

Praktis dari 500 wajib pilih di TPS 23 hanya setengahnya saja yang dapat mencontreng, sisanya dicoret karena memilih di TPS lain. Kendati demikian, kata Pak Widodo dari segi persiapan Logisik Pemilu dan TPS tidak ada masalah berarti.

TPS yang saya tempati memilih memang menempati area yang cukup luas yakni gedung sekretariat RW 10 Perumahan Cikarang Baru yang belum rampung. “Bilik” suara di TPS itu ada 3 berupa 3 buah kamar kecil masing-masing berukuran 2 x 3 meter yang akan dialokasikan sebagai ruang kerja pengurus RW. Terdapat 9 orang petugas KPPS yang bertugas mengawasi kelancaran proses pemilihan di TPS tersebut mulai dari pendaftaran hingga memandu pengisian Kotak Suara bagi para wajib pilih.

Sambil menunggu giliran dipanggil, saya sempat mendengar gerundelan seorang wajib pilih. Rupanya ia telah menunggu hampir setengah jam. “Tahun 2004 lalu tidak seperti ini. Paling hanya menunggu 10 menit dan langsung dipanggil, ini kok lama banget ya,” kata Bapak itu kesal.

“Mungkin bingung pak, Partai yang mau dipilih kebanyakan dan banyak nama caleg yang kurang dikenal,” timpal seorang bapak menanggapi. Tampaknya apa yang dialami oleh Bapak tadi saya alami juga. Setelah menunggu 20 menit, baru nama saya dan istri dipanggil untuk memilih.

Saya masuk di Bilik suara 3 bersama Rizky dan istri saya bersama Alya masuk ke Bilik Suara 2. Setelah menunaikan hak pilih, akhirnya saya keluar dan memasukkan lembar suara ke kotak suara yang disediakan. Istri saya yang masuk bersamaan belum keluar juga.

“Wah kayaknya ketularan penyakit bingung mencontreng nih,” saya membatin.

Saat istri saya akhirnya keluar saya menanyakan kenapa sampai begitu lama memilih. Dan ternyata benar, selain bingung menyontreng ternyata kerepotan saat melipat kertas suara yang lumayan besar. Ketika istri saya bertanya kenapa saya bisa cepat selesai, sambil tersenyum saya menjawab dengan sorot mata misterius,”Tidak usah buka lebar-lebar kertas suaranya, cukup buka sedikit, contreng partainya kalau bingung mau pilih caleg yang mana. Dan kebetulan partai yang saya pilih letaknya agak ke pinggir. Jadi gampang. Gitu aja kok repot”. Istri saya tertawa berderai.

Kami akhirnya pulang kerumah dengan hati puas merayakan pesta demokrasi 5 tahunan dan melanjutkan pesta yang lain: Ulang Tahun saya, si brondong kadaluarsa yang ke 39. 

Related Posts
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
Semburat cahaya senja merah jingga menerpa sendu wajahmu ketika jemari lentikmu lemah menuding langit Pada sebuah titik yang engkau namakan "ujung penantian" dan tak pernah bisa kumaknai secara jelas apakah itu akan menjadi akhir ...
Posting Terkait
KEGEMBIRAAN YANG MENYEHATKAN, SPIRIT UTAMA FORNAS 2011
ain Layang-layang adalah salah satu hobi saya dimasa kecil, selain sepakbola dan berenang. Saat masih tinggal di Bone-Bone (sebuah kampung yang berjarak 500 km dari Makassar) dulu , permainan ini ...
Posting Terkait
MERANGKAI HARI DI PERUMTEKS
Saya dan adik-adik berpose di Perumteks tahun 1985 INILAH kisah saya tentang Perumteks alias Perumahan Tripleks. Disanalah saya, dirumah dinas berdinding tripleks itu, bersama ayah, ibu dan ketiga adik saya, Budi, Yayu ...
Posting Terkait
HALAL BI HALAL WARGA JL.ANTILOP 5 BLOK H-3 & I-1 PERUMAHAN CIKARANG BARU
Hari Sabtu malam (25/9) seusai mengantar keluarga adik perempuan bungsu saya, Yanti bersama keluarganya ke Bandara Soekarna Hatta kembali ke Kalimantan, kami sekeluarga menghadiri acara Halal Bi Halal warga Jalan ...
Posting Terkait
FOOD REVOLUTION DAY 2014 : MENGANGKAT CITRA HANDAL KULINER NUSANTARA
ari Minggu (18/5) kemarin, saya bersama keluarga diundang oleh Yayasan Omar Niode untuk menghadiri acara Food Revolution Day 2014: Local Culinary Delicacy Kuliner Gorontalo, yg diadakan di Cook Shop Jl.Hang ...
Posting Terkait
‘BERAKSI’ DI MAKASSAR
PESAWAT Lion Air seri terbaru yang saya tumpangi mendarat mulus di bandara Hasanuddin Makassar tepat pukul 11.45 WITA pada Hari Sabtu,24 November 2007. Saya segera berkemas dan menyiapkan barang yang ...
Posting Terkait
PENINGKATAN KEAMANAN LINGKUNGAN PASCA TETANGGA KECURIAN
Aksi Kriminalitas Pencurian di wilayah perumahan Cikarang Baru makin nekad dan kian intens saja. Saya pernah menayangkan disini soal perampokan yang menggunakan senjata api dan terjadi hampir 2 tahun silam. ...
Posting Terkait
MENGABADIKAN CERPEN-CERPEN TERPILIH DI “STORIAL”
"Cinta Dalam Sepotong Kangkung" adalah cerpen yang pernah saya tulis dan dimuat di Suratkabar Pedoman Rakyat Makassar, 15 April 1991. Pada Hari Sabtu, 9 Desember 2006, cerpen ini diadaptasi menjadi ...
Posting Terkait
Kala Lukisan Bunga Menjadi Panggung Kekerasan: Narasi Kehilangan di Tengah Deru Massa
"Kebudayaan adalah buah budi manusia yang hasilnya adalah untuk menciptakan kehidupan, yakni mengatur supaya kehidupan manusia menjadi teratur, aman, tenteram, indah dan sejahtera." - Ki Hadjar Dewantara alam gemuruh hiruk pikuk ...
Posting Terkait
Ketika Jiwa Tersesat di Labirin Digital: Mengenali dan Menghadapi Krisis Identitas di Era Media Sosial
"Teknologi adalah alat yang berguna, tetapi itu hanyalah sebuah alat. Dalam mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan orang lain, tidak ada yang bisa menggantikan guru yang benar-benar peduli." - Bill Gates Di ...
Posting Terkait
8 TAHUN BLOGFAM : MENGALIR BERSAMA KEHANGATAN KELUARGA DUNIA MAYA
elalu ada barisan kenangan yang melintas di benak setiap merayakan ulang tahun komunitas blogger tertua di Indonesia, Blogfam. tanggal 6 Desember setiap tahun. Kehangatan keluarga dunia maya yang dihadirkan menjadi sesuatu ...
Posting Terkait
LIVE REPORT KOPDAR MAILISTER & BLOGGER @ PUSPITEK SERPONG
Rombongan Blogger Kompasiana bersama Menristek Kusmayanto Kadiman (berkaos merah) di Graha Widya Bhakti Puspitek Serpong Pukul 08.00 pagi Sabtu (2/5) rombongan kami (saya, Pak Mas'ud dan Pak Eko) berangkat dari Cikarang ...
Posting Terkait
KEBERSAMAAN YANG INDAH & MENGESANKAN DALAM BUKBER BLOGGER BEKASI
alam suasana hiruk pikuk kemeriahan meramaikan HUT Kemerdekaan RI ke 66, 17 Agustus 2011 kemarin diselenggarakan acara Buka Puasa Bersama di kediaman Ketua Komunitas Blogger Bekasi, Aris Heru Utomo bertempat ...
Posting Terkait
HUT KOMPASIANA KEDUA : DARI ADU PIPI SBY KE OBAT AWET MUDA
Suasana MU (Manchester United) Cafe yang terletak tepat diatas Pusat Perbelanjaan Sarinah Jl.MH Thamrin, Sabtu (27/11) terlihat begitu semarak oleh hadirnya para penggiat Kompasiana atau Kompasianers yang memenuhi ruang masuk ...
Posting Terkait
Jejak Purba dalam Riak Peradaban: Gau Maraja Leang-Leang 2025 dan Kebangkitan Identitas Budaya Sulawesi Selatan
i hamparan tanah karst yang menyimpan jejak-jejak purba, Kabupaten Maros kembali menggaungkan suara peradaban yang telah berusia ribuan tahun. Festival Budaya Gau Maraja Leang-Leang 2025 yang digelar pada tanggal 3-5 ...
Posting Terkait
MARI MERIAHKAN MAKASSAR INTERNATIONAL WRITERS FESTIVAL 2011
Rumah Budaya Rumata’ akan menggelar Makassar International Writers Festival (MIWF) 13-17 Juni 2011 dengan menghadirkan penulis dan penyair dari Belanda, Turki, Mesir, Amerika, Australia dan para penulis dari Makassar. ...
Posting Terkait
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
KEGEMBIRAAN YANG MENYEHATKAN, SPIRIT UTAMA FORNAS 2011
MERANGKAI HARI DI PERUMTEKS
HALAL BI HALAL WARGA JL.ANTILOP 5 BLOK H-3
FOOD REVOLUTION DAY 2014 : MENGANGKAT CITRA HANDAL
‘BERAKSI’ DI MAKASSAR
PENINGKATAN KEAMANAN LINGKUNGAN PASCA TETANGGA KECURIAN
MENGABADIKAN CERPEN-CERPEN TERPILIH DI “STORIAL”
Kala Lukisan Bunga Menjadi Panggung Kekerasan: Narasi Kehilangan
Ketika Jiwa Tersesat di Labirin Digital: Mengenali dan
8 TAHUN BLOGFAM : MENGALIR BERSAMA KEHANGATAN KELUARGA
LIVE REPORT KOPDAR MAILISTER & BLOGGER @ PUSPITEK
KEBERSAMAAN YANG INDAH & MENGESANKAN DALAM BUKBER BLOGGER
HUT KOMPASIANA KEDUA : DARI ADU PIPI SBY
Jejak Purba dalam Riak Peradaban: Gau Maraja Leang-Leang
MARI MERIAHKAN MAKASSAR INTERNATIONAL WRITERS FESTIVAL 2011

4 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *