Catatan Dari Hati

MAU PEMILU BENERAN GAK SIH?

Dalam perjalanan pulang ke rumah tadi malam, saya terlibat pembicaraan menarik dengan seorang bapak diatas bis Tunggal Daya jurusan Lebak Bulus-Bekasi. Semula kami berbincang hal-hal ringan seputar pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, pembicaraan mulai makin seru ketika topik berpindah menuju masalah politik, khususnya soal Pemilu 2009.

“Saya sebenarnya heran, lho dik, ini mau pemilu beneran gak sih?”, tanya Bapak itu dengan nada sinis.

“Memangnya kenapa pak?”, tanya saya penasaran.

“Pemilu tanggal 9 April sudah dalam hitungan hari, tapi sampai sekarang, saya sama sekali belum menerima Kartu Pemilih sebagai bukti yang sah bagi saya untuk menunaikan hak sebagai konstituen pada hari Pemilihan nanti. Bandingkan, ketika tahun 2004. Tiga bulan sebelum hari-H Pemilu, saya sudah terima kartunya,” kata Bapak tersebut antusias.

“Wah..sama dengan saya, dong. Sampai sekarang saya juga sama sekali belum menerima kartu pemilih,” saya balas menimpali

“Nah..tuh kan’? Ini sih namanya membuat kita jadi golput secara sistematis, kita jadi tidak bisa memilih karena persyaratannya tidak memenuhi,” ujar Bapak tersebut sembari tertawa berderai.

Saya menghela nafas panjang.

Faktanya memang demikian adanya. Persiapan Pemilu 2009 kali ini oleh KPU memang sarat dengan ke-“amburadul”-an. Revisi selalu terjadi disana-sini. Dimulai dari penetapan partai peserta pemilu yang semula hanya 34 partai, lalu membengkak menjadi 38 partai. Lantas jadwal penyelenggaraan Pemilu yang semula tanggal 5 April 2008, direvisi menjadi tanggal 9 April 2009 (mudah-mudahan tak ada revisi lagi sesudah itu).

Contoh lain, hanya dalam waktu tiga bulan telah terjadi tiga kali perubahan jadwal kampanye dan ironisnya, perubahan jadwal terakhir terjadi justru pada hari ketiga kampanye terbuka tanggal 18 Maret 2009.

Dan ini dia, yang terkait dengan “kartu sakti” pemilih itu : menurut Undang-Undang, Daftar Pemilih Tetap hanya ditetapkan satu kali, namun oleh KPU ditetapkan menjadi dua kali. Yang pertama tanggal 28 Oktober 2008, kemudian direvisi lagi tanggal 24 November 2008. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1 tahun 2009, ditetapkan lagi Daftar Pemilih Tetap tanggal 7 Maret 2009 alias tinggal kurang lebih sebulan dari hari-H penyelenggaraan Pemilu. Tampaknya, inilah yang menjadi pangkal persoalan mengapa hingga sekarang Kartu Pemilih belum juga sampai ke tangan konstituen. Adalah sebuah hal yang lazim dalam sebuah proses urusan administratif, sebuah keputusan dapat ditinjau ulang atau dirubah, namun ketika proses peninjauan ulang itu kerap terjadi, dapat dikatakan proses pengambilan keputusan tidak melalui sebuah pertimbangan kajian yang komprehensif dan mendalam untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dimasa depan.

“Kenapa ya pak, sampai terjadi situasi inkonsistensi seperti ini?”, tanya saya.

“Saya melihat kemungkinan itu karena dua hal,” kata Bapak tersebut serius. “Pertama soal kompetensi. Saya melihat anggota KPU terpilih atas dasar kompromi politik, jadi mereka tidak memiliki kemampuan memadai untuk menyelenggarakan Pemilu. Sadar atau tidak, mereka bekerja atas kepentingan “sponsor”. Kedua, terkait dengan kemungkinan pertama tadi, KPU jadinya bekerja tidak independen dan sangat rentan “di-campur-tangani” oleh pihak lain. Saya pernah baca disebuah media, ada anggota KPU yang mengakui bahwa perubahan jadwal kampanye dilakukan karena mesti menyesuaikan jadwal seorang pejabat negara dan partainya. Ini kan’ memprihatinkan”.

“Jadi Bapak apatis pada penyelenggaraan pemilu kali ini?”

“Yaa..gitu deh,” sahut Bapak tadi sambil menarik nafas panjang. Prihatin.

“Saya khawatir sekali sebenarnya,”kelakuan” KPU yang sering merevisi keputusannya akan terjadi pula pada penetapan hasil akhir Pemilu nanti. Bisa dibayangkan, akan timbul kekacauan luar biasa bila hasil keputusan Pemilu berubah-ubah begitu saja. Tidak hanya kita yang kecewa dan tak bisa berlapang dada menerimanya, tapi juga, reputasi bangsa dipertaruhkan disini. Dunia Internasional akan menganggap Pemilu di Indonesia tak lebih dari sebuah dagelan yang tidak lucu,” lanjut sang Bapak sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Ya..kita lihat bagaimana nanti deh pak. Yang paling penting, kita hadapi dulu Pemilu tanggal 9 April nanti,” kata saya mencoba menghibur dengan senyum dipaksakan.

“Ada sepupu saya jadi caleg sebuah partai dan meminta saya mencontrengnya pada saat Pemilu nanti, tapi saya bilang, bagaimana mau mencontreng kalau masuk bilik suara saja tak bisa karena tak ada kartu pemilih? Kasihan dia, duitnya sudah habis ratusan juta buat kampanye, belum lagi capek “tebar pesona” kesana kemari,” ujar Bapak tersebut dengan nada pilu.

Saya terdiam. Bis kami memasuki tol Bekasi Timur, sebentar lagi saya akan turun.

Saat pamit pada Bapak tersebut, saya mendapat tepukan hangat dipundak dari beliau.

“Santai saja ya dik, kalau gak bisa memilih di Pemilu 9 April nanti karena tidak ada kartu pemilih, ya..gak apa-apa, barangkali nanti bisa memilih saat Pilpres saja,” katanya.

Saya tersenyum dan menjawab.

“Betul pak, kalau memang tidak jadi milih tanggal 9 April, saya lebih baik merayakan ulang tahun saya saja dirumah yang kebetulan jatuh di tanggal yang sama,”

Kami lalu tertawa berderai.

Dan sayapun melangkah ringan malam itu, ditemani bulan separuh diatas langit. 

Related Posts
Pertarungan hebat tanpa pertumpahan darah itu akhirnya dilaksanakan kemarin, Minggu, 25 November 2009 bertempat di lantai 2 Rumah Makan Sami Kuring Cikarang. Acara yang digelar oleh Komunitas Blogger Cikarang dan ...
Posting Terkait
Ketika Jiwa Tersesat di Labirin Digital: Mengenali dan Menghadapi Krisis Identitas di Era Media Sosial
"Teknologi adalah alat yang berguna, tetapi itu hanyalah sebuah alat. Dalam mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan orang lain, tidak ada yang bisa menggantikan guru yang benar-benar peduli." - Bill Gates Di ...
Posting Terkait
PERAN GREEN SUPPLY CHAIN DALAM MENDUKUNG PROGRAM DEKARBONISASI DI INDUSTRI KONSTRUKSI
Pada kesempatan acara Workshop Dekarbonisasi yang digelar oleh Forum QHSE BUMN Konstruksi Indonesia (FQHSE-BKIN) di Jakarta Japan Club, Wisma Keiai, pada hari Kamis (23/11/2023). Direktur Utama PT Nindya Karya Ir. ...
Posting Terkait
PAK HARYANTO, DALAM KENANGAN…
Innalillahi wainnailaihi rojiun Kabar mengejutkan itu tiba sangat mendadak, di pagi hari Senin,27 Januari 2025 tepat saat umat Muslim seluruh dunia merayakan Isra' Mi'raj 27 Rajab 1446 H. Pak Haryanto, mantan ...
Posting Terkait
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
Generasi sandwich adalah istilah yang disematkan pada orang-orang yang berada di usia paruh baya dan punya tanggung jawab mengurus dua generasi sekaligus: orang tua mereka yang makin menua dan anak-anak ...
Posting Terkait
TAMAN LAUT DI RAJA AMPAT
Photo credits - Gunawan Wicaksono/Tempo Siapa bilang di tanah Papua tidak ada objek pariwisata bahari yang memukau? Selama ini Papua lebih dikenal dengan eksotisme kebudayaannya yang sederhana serta sumber daya alamnya ...
Posting Terkait
KOPDAR II KOMPASIANA : KEHANGATAN SEBUAH “RUMAH SEHAT”
Edi Taslim (General Manager Kompas Cybermedia) didampingi Pepih Nugraha memberikan penjelasan soal Kompas Phone dan QR Code Kompas dalam kesempatan Kopdar kedua Kompasiana bertempat di JHCC, Minggu,14 Juni 2009 Hari Minggu ...
Posting Terkait
EV HIVE, CO-WORKING SPACE DAN IKHTIAR MENGEMBANGKAN EKOSISTEM BISNIS INDONESIA DI ERA TEKNOLOGI DIGITAL
eusai mengikuti meeting bersama kolega di kawasan Blok M, Senin siang (21/8), saya menyempatkan waktu berkunjung ke lokasi Co-Working space EV Hive di lantai dua Gedung "The Maja" yang berlokasi ...
Posting Terkait
BRIPTU NORMAN, PIYO-PIYOHU NGANA UTI ?
Tune, Piyo-Piyohu Ngana Uti ? emikian ucapan yang kerap saya dengar dari ayah saya di Makassar pada ujung telepon saat menanyakan kabar saya bersama keluarga di Cikarang. Ucapan dalam bahasa ...
Posting Terkait
CARMUDI DAN SOLUSI JUAL BELI KENDARAAN ONLINE
“eli kendaraan itu, seperti mencari jodoh,” demikian ungkap kawan saya suatu ketika. Ia lalu menambahkan bahwa tidak hanya sekedar soal “kecocokan” dari sisi teknis maupun estetis, tapi juga ada unsur ...
Posting Terkait
Di Persimpangan Jalan: Antara Mimpi Besar Re-Industrialisasi dan Realitas Pahit Ekonomi
"Re-industrialisasi akan menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Bappenas telah menetapkan strategi reindustrialisasi melalui kerangka Industri Hebat." - Rachmat Pambudy, Menteri ...
Posting Terkait
Dari Tuntutan ke Tindakan: Respons DPR terhadap Suara 17+8 yang Menggelegar
"Ketika orang-orang sudah tidak bisa lagi berbicara dengan kata-kata, mereka berbicara dengan tindakan." - Malala Yousafzai amis, 4 September 2025, akan tercatat sebagai salah satu hari bersejarah dalam dinamika hubungan antara ...
Posting Terkait
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
Pertanyaan diatas kerap kali dilontarkan kawan-kawan saya asal Makassar, baik dari sesama alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin atau komunitas blogger Makassar AngingMammiri yang kebetulan berdomisili di Jakarta. Dan begitulah, setiap ...
Posting Terkait
Membangun Kedaulatan Industri Baja untuk Indonesia Maju
"Kekuatan sebuah bangsa tidak terletak pada seberapa banyak yang ia impor, tetapi seberapa mampu ia menciptakan dan membangun dengan tangannya sendiri." - Henry Ford i bawah langit Indonesia yang membentang luas, ...
Posting Terkait
Ketika Wajah Berbicara Dusta: Pertempuran Melawan Deepfake di Era Kebenaran yang Rapuh
“Kebenaran tidak pernah merugikan suatu sebab yang adil.” — Mahatma Gandhi. i tengah hiruk-pikuk ruang digital yang tak pernah sunyi, sebuah video mengejutkan menyebar seperti api dalam sekam. Menteri Keuangan Sri ...
Posting Terkait
JADWAL KERETA API JOGJA SOLO KA SOLO EXPRESS
Solo dan Jogja bisa dikatakan sebagai kota yang adem dan nyaman. Tak jarang warga Jogja yang ingin pergi ke Solo untuk menikmati keindahan dan tata kota Solo yang begitu memukau. ...
Posting Terkait
“DUEL MAUT” BERAKHIR BAHAGIA ITU TERJADI DI “PADEPOKAN”
Ketika Jiwa Tersesat di Labirin Digital: Mengenali dan
PERAN GREEN SUPPLY CHAIN DALAM MENDUKUNG PROGRAM DEKARBONISASI
PAK HARYANTO, DALAM KENANGAN…
Romantika Generasi Sandwich dan Impian Pensiun Bahagia Berkecukupan
TAMAN LAUT DI RAJA AMPAT
KOPDAR II KOMPASIANA : KEHANGATAN SEBUAH “RUMAH SEHAT”
EV HIVE, CO-WORKING SPACE DAN IKHTIAR MENGEMBANGKAN EKOSISTEM
BRIPTU NORMAN, PIYO-PIYOHU NGANA UTI ?
CARMUDI DAN SOLUSI JUAL BELI KENDARAAN ONLINE
Di Persimpangan Jalan: Antara Mimpi Besar Re-Industrialisasi dan
Dari Tuntutan ke Tindakan: Respons DPR terhadap Suara
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
Membangun Kedaulatan Industri Baja untuk Indonesia Maju
Ketika Wajah Berbicara Dusta: Pertempuran Melawan Deepfake di
JADWAL KERETA API JOGJA SOLO KA SOLO EXPRESS

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *